Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rincian Permasalahan Ketika Mengembangkan Usaha & Solusinya

Rincian Permasalahan Ketika Mengembangkan Usaha & Solusinya-Perkembangan usaha menimbulkan berbagai macam masalah yang perlu disikapi. Rincian masalah akan memudahkan pengenalan dan penyelesaiannya.

Mahasiswa diharapkan dapat merincikan masalah yang timbul dalam perusahaan yang sedang tumbuh dan berkembang

Masalah sering tidak terlihat dengan jelas. Karena itu perlu dirinci supaya jelas dan mudah diklasifikasikan untuk mencari penyelesaian. Sering juga sebelum masalah tersebut timbul kita bertanya-tanya tentang skenario, masalah apa yang akan timbul dan apa penyelesaiannya. Bab ini merincikan masalah degan metode mengajukan pertanyaan.

Beberapa permasalahan yang perlu dicermati ketika mengembangkan usaha:

Status Hukum Perusahaan
  • Apa bentuk perusahaan saat sekarang: perusahaan perorangan, firma (kemitraan), cv, koperasi, atau perseroan terbatas?
  • Apakah status hukum tersebut memuaskan pada saat ini?
  • Apakah status seperti itu akan memuaskan untuk kebutuhan di masa mendatang?
  • Jika tidak, pilihan apa yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan usaha?

Contoh : Perusahaan perorangan yang berhasil berdagang dalam usaha grosir kecil setempat, tetapi sekarang ingin berekspansi, dan mempertimbangkan statusnya saat ini.
Jika ekspansinya cukup besar, misalnya pembukaan cabang yang banyak atau peningkatan pelanggan yang dilayani secara kredit, pemilik dapat menghadapi resiko dalam bentuk kredit macet (piutang tak tertagih).

Status hukum perseroan terbatas mungkin dapat mengurangi keterdedahan (exposure) pada resiko piutang macet tersebut. Namun, kemampuan pemilik untuk berhutang juga berkurang, kecuali yang bersangkutan bersedia menjamin asetnya pribadinya untuk peminjaman.
Dalam kasus kemitraan, mitra juga kadang-kadang memiliki pandangan berbeda tentang arah ekspansi yang akan dilakukan.

Dalam kasus perusahaan perorangan, pemilik kadang-kadang juga mencari mitra untuk menambah modal, atau membantu untuk mengelola ekspansi dan pengembangan melalui peningkatan kapasitas produksi.

Rincian Permasalahan Ketika Mengembangkan Usaha & Solusinya_
image source: www.ahastrategic.com
baca juga:

Keahlian Manajemen dalam Perusahaan

Kemampuan usaha untuk berekspansi di masa mendatang biasanya digambarkan dalam hal ketersediaan dana yang cukup dan kemampuan memperluas pasar.
Walaupun kedua faktor di atas tersedia, ekspansi di masa mendatang dapat terhalang oleh kekurangan keahlian manajemen dalam bentuk lain, misalnya pengelolaan staf dan kepemimpinan, perencanaan keuangan dan pengendalian, manajemen operasi, dan manajemen informasi

Karena itu, sebelum ekspansi dilakukan perlu diketahui dahulu kedudukan saat ini dalam hal kemampuan manajemen.

Pertanyaan yang perlu diajukan antara lain:
  • Apa keahlian usaha dan manajemen atau pengetahuan, yang sekarang ini dimiliki oleh perusahaan?
  • Apakah keahlian tersebut ada dalam perusahaan?
  • Apakah keahlian tersebut cukup untuk keperluan usaha saat ini?
  • Apakah keahlian yang lain perlu diimpor, atau dikembangkan sendiri?
  • Apa keahlian khusus yang kurang?
  • Apakah ada staf dalam perusahaan yang dapat dilatih untuk menguasai keahlian tersebut?
  • Berapa biaya pelatihan, dihitung dalam bentuk uang dan waktu produktif yang hilang selama pelatihan?
  • Apakah pelatihan yang bagus tersedia?
  • Apakah pelatihan dapat dilakukan sendiri atau akan lebih mudah untuk merekrut staf yang ahli dari luar atau membeli keahlian yang dibutuhkan dari penyedia luar (penyumberan luar / outsourcing)?
  • Mampukah perusahaan membeli keahlian tersebut?
  • Berapa kira-kira biaya dan implikasi operasi sebagai akibat tidak memiliki keahlian yang diperlukan?
  • Dapatkah perusahaan bersaing tanpa memiliki keahlian tersebut?

Kebijakan saat ini dan proses pengambilan keputusan
  • Apa tepatnya kebijakan dan strategi yang sedang dijalankan oleh perusahaan?
Awalnya, pemilik-pendiri perusahaan mungkin memaksimumkan penjualan dan pendapatan; dan selanjutnya meningkatkan laba berdasarkan hasil penjualan.

Kebijakan pemasaran cenderung mengikuti hal tersebut ketimbang mengarah pada pencarian peluang baru.

Sebenarnya, dalam bulan-bulan pertama memulai usaha, pemilik-pendiri cenderung menggunakan taktik ketimbang strategi (lihat modul 31). Keputusan lebih berimplikasi jangka pendek dan proses pengambilan keputusan cenderung reaktif ketimbang proaktif.

Dalam hal ini, pertanyaan yang perlu dilontarkan a.l.:
  • Apa yang diinginkan oleh pemilik terhadap usahanya yang saat ini, dan apakah keinginan tersebut tercapai ?
  • Apa keputusan kunci yang telah dibuat oleh pemilik untuk mencapai tujuannya dan bagaimana keputusan itu dibuat?
  • Siapa lagi yang lain yang terlibat dalam pengambilan keputusan?
  • Apakah pengambilan keputusan berlangsung tiba-tiba atau dipertimbangkan secara berhati-hati?
  • Apa keputusan buruk yang sudah pernah diambil dan apa akibatnya?
  • Apa kesalahan yang pernah dibuat?
  • Bagaimana caranya supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama?
  • Proses perenungan seperti di atas dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau bahkan menyakitkan untuk dihadapi, tetapi hal itu merupakan suatu hal yang berharga untuk perencanaan di masa mendatang.

Kepentingan dan tujuan pemangku kepentingan
  • Siapa pemangku kepentingan dalam usaha?
  • Pemilik (pemegang saham); penyandang dana (bank, atau orang lain); pemasok; pelanggan; pegawai; pemerintah; penduduk sekitar; dsb.
  • Apa yang dipikirkan oleh pemangku kepentingan terhadap pencapaian perusahaan selama ini?
  • Apakah pemilik-pendiri puas dengan kinerja perusahaan?
  • Apakah pemilik-pendiri mencapai pengharapannya atau tidak mencapainya?
  • Apa yang dipikirkan oleh keluarga pemilik terhadap perusahaan, dan apakah pengharapan mereka tercapai?

Sumber daya keuangan, kapitalisasi, modal kerja dan struktur biaya

Pertama, perlu diamati kapitalisasi.
  • Apakah usaha didanai secara dominan dengan modal sendiri, hutang jangka panjang, laba yang tidak dibagi, atau kombinasi dari berbagai sumber tersebut?
  • Seberapa besar kemampuan berhutang yang dimiliki perusahaan, apakah ia memiliki jaminan yang cukup untuk menambah hutang?

Apakah perusahaan mempertimbangkan untuk menjual saham dari usahanya dalam rangka menaikkan modal yang lebih besar?

Kedua, hal-hal yang menyangkut dengan modal kerja.
  • Apakah modal kerja cukup untuk kebutuhan sekarang, ataukah perusahaan mengandalkan fasilitas penarikan lebih (overdraft) dari bank atau kredit dari pemasok?
  • Apakah modal kerja cukup untuk memungkinkan pertumbuhan yang direncanakan tanpa meminjam lebih lanjut?

Ketiga menyangkut dengan biaya operasi dibandingkan dengan pesaing.
  • Apakah biaya tetap, biaya variabel produksi, dan margin laba, lebih tinggi atau lebih rendah dari pesaing?
  • Dapatkah perusahaan membeli input dengan harga yang lebih rendah dari pada para pesaing?
  • Ketiga menyangkut dengan biaya operasi dibandingkan dengan pesaing.
  • Apakah biaya tetap, biaya variabel produksi, dan margin laba, lebih tinggi atau lebih rendah dari pesaing?
  • Dapatkah perusahaan membeli input dengan harga yang lebih rendah dari pada para pesaing?

Sistem keuangan

Hal ini menyangkut dengan pengendalian dan pencatatan yang saat ini digunakan di dalam perusahaan. Walaupun usaha kecil, sistem keuangan semakin mengandalkan otomatisasi melalui komputer sebagai pengolah dan penyimpanan data.

Informasi keuangan dibutuhkan oleh penyandang dana dan auditor.

Dalam hal pengendalian keuangan, perusahaan memantau aliran kas, mengumpulkan piutang dan membayar hutang tepat waktu, dan menyesuaikan kas yang ada di bank dengan buku besar.

Pertanyaan yang perlu diajukan a.l.:
  • Seberapa efisien dan makan waktu, sistem keuangan dapat dioperasikan, dan apakah sistem tersebut memberikan informasi yang dibutuhkan ketika diperlukan?
  • Apakah kita dapat mengelola aliran kas secara efisien atau harus mengunakan waktu berharga untuk mengejar penunggak piutang guna dapat membayar tagihan yang jatuh tempo?
  • Apakah pelanggan membayar tepat waktu, ataukah perusahaan membiarkannya terlewati?
  • Apakah perusahaan cenderung menunda membayar tagihan dari pemasok hingga saat terakhir jatuh tempo?
  • Apakah hal ini mempengaruhi hubungan dengan pemasok?
  • Dalam kaitannya dengan perencanaan keuangan, apakah perusahaan secara teratur memantau angka penjualan dan pengeluaran dibandingkan dengan anggaran, guna mengidentifikasikan varian dan masalah potensial, ataukah perusahaan baru berekasi ketika krisis menghantamnya?

Kinerja keuangan di masa lalu
  • Apakah pelanggan membayar tepat waktu, ataukah perusahaan membiarkannya terlewati?
  • Apakah perusahaan cenderung menunda membayar tagihan dari pemasok hingga saat terakhir jatuh tempo?
  • Apakah hal ini mempengaruhi hubungan dengan pemasok?
  • Dalam kaitannya dengan perencanaan keuangan, apakah perusahaan secara teratur memantau angka penjualan dan pengeluaran dibandingkan dengan anggaran, guna mengidentifikasikan varian dan masalah potensial, ataukah perusahaan baru berekasi ketika krisis menghantamnya?
  • Apakah perusahaan menghasilkan laba secara teratur di masa lalu?
  • Jika tidak, apa alasan untuk itu, atau apa penghalangan untuk menghasilkan laba?
  • Apa yang terjadi sehingga perusahaan yakin bahwa hal tersebut akan berubah di masa mendatang?
  • Apakah perusahaan dapat menghasilkan laba sekarang, dan apakah akan berlangsung terus di masa mendatang?
  • Apakah margin laba berada setara, di bawah atau di atas rata-rata industri, atau para pesaingnya, dan apakah pemilik-pengelola mengetahui mengapa hal itu terjadi?
  • Jika berada di bawah rata-rata, apakah tingkat laba sekarang masih dapat diterima oleh pemilik atau pemangku kepentingan usaha?
  • Penekanan dalam hal ini adalah dalam rangka mengetahui alasan di belakang kinerja masa lalu untuk membantu merencanakan masa depan.

Sistem pemantauan dan pengendalian
  • Apa kegiatan usaha yang paling besar mendatang laba, dan apa yang paling sedikit?
  • Dalam hal output perusahan pemabrikan, sistem tersebut berhubungan dengan pengendalian penggunaan bahan baku, biaya standar, output produksi, mutu produk, dsb.
  • Dalam operasi grosir dan eceran, hal ini terkait dengan pemesanan dan perputaran persediaan, memenuhi batas akhir penyerahan, dan mencapai volume penjualan.
  • Dalam industri jasa, penekanan lebih pada memuaskan dan menahan pelanggan dan meminimalkan keluhan.
  • Sistem pemantauan dan pengendalian bertujuan mempertahankan produk yang konsisten bermutu tinggi sehingga memuaskan pelanggan.
  • Pertanyaannya yaitu :
  • Apa sistem pemantauan dan pengendalian yang digunakan saat ini, dan apakah sistem itu bekerja?
  • Apakah informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut bermanfaat secara praktis bagi pemilik-manajer?
  • Apakah informasi tersebut mutakhir?
  • Apa informasi lain yang dibutuhkan untuk membuat perusahaan bekerja lebih baik?
  • Perubahan apa yang perlu dilakukan untuk membuat sistem yang ada sekarang lebih efisien dan berbiaya-efektif?

SDM dan pengerahannya

Nilai dari staf biasanya baru disadari ketika mereka sedang sakit, atau cuti. Ketika itu, pemilik-manajer mungkin merasa tidak apa-apa atau sangat menginginkan mereka segera masuk.

Pertanyaan utama yang perlu ditanyakan:
  • Siapakah staf dan manajemen, apa peran mereka dalam kaitannya dengan gambaran pekerjaan, dan apa yang sesungguhnya mereka
  • Apakah ada di antara mereka yang kurang tergunakan, ataukah lebih baik mereka dipindahkan ke bagian lain dalam perusahaan?
  • Apakah ada di antara mereka yang dapat diberhentikan karena berlebih dari yang diperlukan atau mereka tidak sesuai lagi dengan kebutuhan perusahaan?
  • Apakah ada di antara mereka yang memiliki keahlian atau kecakapan yang sedang tidak digunakan secara penuh?
  • Apakah perusahaan membutuhkan mereka semua, ataukah perusahaan membutuhkan lebih sedikit staf untuk meningkatkan efisiensi?

Lokasi fisik dan tempat kerja

Tempat kerja adalah pengeluaran tetap yang mahal dan komitmen jangka panjang. Jika tempat usaha berada di tempat yang salah, terlalu kecil, atau tidak digunakan secara efisien, hal itu dapat menjadi pengembos utama dari laba usaha.

Faktor yang relevan untuk pemilihan tempat kerja di awal usaha berubah menjadi tidak berarti ketika usaha berkembang. Alih-alih memudahakan ekspansi, ketika waktu berlalu, tempat usaha malah dapat membatasi kemampuan usaha untuk berkembang di masa depan.

Pertanyaan:
  • Dimana sekarang lokasi tempat kerja?
  • Apakah mereka cukup dekat atau memudahkan bagi pelanggan atau pasar yang dipasok oleh usaha?
  • Jika usaha terlibat dalam penghantaran fisik, apakah tempat kerja berada dekat dengan jalan raya atau rel kereta api?
  • Apakah tempat kerja cukup dari segi ukuran, atau ia menghalangi usaha?
  • Apakah hal tersebut karena terlalu kecil atau tidak digunakan secara efisien?
  • Berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk tempat itu?
  • Apakah tempat tersebut cukup untuk mengakomodir ekspansi di masa mendatang?
  • Apakah tempat alternatif tersedia?
  • Berapa besar biaya yang terjadi bila tempat dipindahkan dan biaya yang terkait berupa gangguan terhadap produksi dan pelanggan?
  • Apakah biaya ini dapat dijustifikasikan dibandingkan dengan tambahan kapasitas produksi dan penyimpanan?
  • Apakah perusahaan mempertimbangkan untuk menyewa, sewa beli (leasing), atau membeli tempat alternatif tersebut?
  • Berapa besar biaya tetap akan mempengaruhi kemampuan laba usaha?
  • Apakah perusahaan mampu berpindah ke tempat baru?
  • Apakah perusahaan sanggup untuk tidak pindah ketika perusahaan ingin berekspansi dan tumbuh?

3.11 Sumber daya fisik, pabrik dan peralatan
Ketika merencanakan usaha baru, wirausahawan disarankan untuk mengadakan persediaan sumber daya fisik yang mau tidak mau mencakup peralatan dan bahan baku.
Pertanyaan:
  • Sejauh mana sumber daya fisik tersebut sesuai dengan lini produksi?
  • Apakah perusahaan sekarang ini memiliki cadangan pabrik dan peralatan yang mencakup semua jenis yang digunakan secara teratur?
  • Apakah perusaaan memiliki kebijakan aktif untuk pemeliharaan dan penggantian atau hanya membeli saja hingga tidak dapat diperbaiki lagi?
  • Apakah perusahaan menggunakan sumber daya fisik secara penuh ataukah mesin menganggur dan menimbulkan biaya terhadap perusahaan karena ruang yang ditempatinya dan biaya bunga peminjaman untuk membelinya?
  • Apa sumber daya fisik yang saat ini kurang dan apakah perusahaan memiliki rencana untuk mengadakannya?
  • Seberapa penting sumber daya itu untuk masa depan usaha?
  • Biaya untuk mengadakan sumber daya di masa yang akan datang perlu dimasukkan dalam perencanaan keuangan. Begitu perusahaan berpikir secara strategis, perusahaan perlu mengamati pengembalian modal yang dicapai ketika melakukan investasi dalam persediaan sumber daya fisik.

3.12 Kebijakan menjaga persediaan (stok)
Hal ini terutama terkait dengan perusahaan grosir dan eceran, tetapi juga bagi pemabrik yang menyetok bahan baku dan barang jadi.
  • Berapa nilai persediaan rata-rata yang dipegang oleh perusahaan dan jika dihitung dalam hari?
  • Bagaimana membandingkannya dengan pendapatan penjualan (apakah persediaan diputar pada tingkatan yang dapat diterima dan bagaimana jika dibandingkan dengan rata-rata industri)?.
  • Apakah perusahaan memiliki kebijakan manajemen persediaan yang realistik?
  • Apakah perusahaan selalu kehabisan persediaan atau memegangnya terlalu banyak?
  • Apakah perusahaan memiliki tingkat pemesanan kembali untuk mengantisipasi jeda waktu penghantaran oleh pemasok?
  • Apakah perusahaan merotasi persediaan yang cepat rusak?
  • Apakah perusahaan memiliki sistem pengendalian yang memantau faktur, pengeluaran barang, dan jumlah barang yang tersedia sekarang?
  • Dapatkan perusahaan memantau pencurian dan kerusakan/keusangan terhadap persediaan?
  • Apakah perusahaan memiliki sistem penilaian stok yang terhubung dengan akun keuangan?
  • Apakah catatan persediaaan dimutakhirkan?

3.13 Masalah sekarang dan sering muncul berulang dalam perusahaan
Masalah terjadi dalam usaha dengan keteraturan yang menjengkelkan, dan biasanya ditangani dengan cepat dan dilupakan kembali hingga masalah itu muncul lagi. Masalah dapat ditangani sebagai insiden yang terpisah, padahal dalam kenyataan hal tersebut mungkin dapat berupa masalah yang berulang dan serius.
Pertanyaan:
  • Apakah perusahaan memiliki kesulitan kecil yang tampaknya timbul dengan keteraturan yang menjengkelkan?
  • Masalah apa yang sebenarnya membebani perusahaan, misalnya berapa banyak waktu staf secara rata-rata (hari, minggu, bulan) dihabiskan untuk menyelesaikan masalah tersebut?
  • Apakah pemilik-pendiri menghabiskan sejumlah waktu untuk menemukan penyelesaian permanen yang dapat lebih murah dalam jangka panjang?
  • Bagaimana masalah yang berulang tersebut mempengaruhi semangat kerja staf?
  • Apakah masalah tersebut mempengaruhi pelanggan dan persepsi mereka terhadap produk dan jasa perusahaan?
  • Apakah masalah kecil merupakan pertanda bahwa perubahan perlu dilaksanakan di dalam perusahaan?

3.14 Perubahan dalam organisasi
Lihat modul 2.13!
Mengelola perubahan selalu merupakan masalah bagi setiap usaha, dan menjadi lebih besar, jika perubahan terjadi karena keputusan reaktif ketimbang kebijakan proaktif.
Pertanyaan:
  • Apa perubahan besar yang terjadi di dalam usaha dalam tahun terakhir, dua tahun terakhir, dan perubahan apa yang sedang berlangsung sekarang?
  • Apakah perubahan itu direncanakan jauh sebelumnya, atau akibat dari kebutuhan untuk menanggapi masalah atau keadaan yang baru?
  • Apakah perubahan tersebut menimbulkan efek yang parah terhadap pelanggan, staf atau tingkat produktivitas?
  • Apakah perubahan itu dilakukan secara efisien atau dapat dilakukan secara lebih baik lagi?
  • Apakah pemilik-pendiri akan melakukannya secara berbeda ketika melihat kali yang kedua?
  • Perubahan apa yang perlu dipertimbangkan secara serius oleh pemilik-pendiri?
  • Seberapa mendesak atau mengancam perubahan itu dilaksanakan?
  • Apa biaya, resiko, atau dampak negatif yang timbul bila perubahan diabaikan atau ditunda, apakah pemilik-pendiri dapat memanfaatkan peluang tersebut?

Kemampuan untuk melaksanakan perubahan
  • Yang perlu dipertimbangkan juga ketika usaha berkembang atau berdiversifikasi adalah kemampuan perusahaan, pemilik-pendiri, dan staf untuk mampu terlibat dalam perubahan yang tidak dapat dihindarkan.
  • Pertanyaan:
  • Apakah pemilik atau manajer yang lain memiliki sikap dan kecakapan untuk menangani perubahan yang cukup berarti ketika perusahaan tumbuh dan berkembang.
  • Apakah mereka memiliki keahlian yang diperlukan untuk memproyeksikan-mengelola proses pertumbuhan dan perkembangan?
  • Seberapa baik pemilik-manajer mengkomunikasikan ide dan informasi kepada staf?
  • Apa yang menjadi penghalang utama untuk berubah dari pihak pegawai dan pemangku kepentingan lainnya?
  • Bagaimana staf bereaksi terhadap perubahan potensial dan apakah reaksi mereka positif atau negatif?
  • Apakah mereka mencoba bertahan atau gagal untuk bekerja sama dengan perubahan yang diusulkan?
  • Apa dampak dari kejadian tersebut?
  • Bagaimana sebaiknya perubahan dilaksanakan dalam rangka menghindari masalah?
  • Itu adalah beberapa topik yang perlu dikemukakan oleh wirausahawan dan mampu diterapkan dalam praktek supaya perusahaan dapat tumbuh secara efisien.

Lingkungan pasar : Siapa pelanggan perusahaan?

Walaupun pelanggan sangat penting dalam menjalankan usaha, hanya sedikit usaha yang benar-benar mengetahui siapa pelanggannya.

Pertanyaan :
  • Apakah ciri-ciri pelanggan, pas ketika mereka masuk dalam salah satu kategori segmentasi yang dibidik oleh
  • Berapa banyak pelanggan termasuk dalam salah satu jenis kategori, dan jenis mana yang paling banyak mendatangkan laba bagi perusahaan?
  • Apa yang diketahui oleh pemilik-pendiri tentang pola pembelian pelanggan, misalnya produk yang dipilih, volume pembelian, frekuensi, atau keteraturan pesanan?
  • Apakah pola tersebut berubah akhir-akhir ini, dan apakah perubahan tersebut positif atau negatif?
  • Apa kriteria alasan mereka membeli dari perusahaan anda ketimbang dari pesaing, misalnya harga lebih rendah, mutu produk, dan pelayanan yang dapat diandalkan?
  • Apakah anda tahu siapa pengambil keputusan dalam perusahaan yang membeli dari usaha anda, kapan anda atau staf anda berbicara terakhir kali dengan pengambil keputusan tersebut?

Basis dan kesetiaan pelanggan

Kunci untuk mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang adalah mengetahui tentang persepsi dan pengharapan mereka, khususnya perubahan kedua variabel tersebut.

Perusahaan yang sadar terhadap perubahan tersebut dapat menghasilkan produk dan jasa dan cara menyediakannya kepada pelanggan sehingga mereka dapat selalu terpuaskan.

Pertanyaan :
  • Apakah anda mampu mempertahankan pelanggan ataukah mereka berpindah-pindah secara teratur?
  • Dari seluruh pelanggan, berapa banyak yang membeli secara teratur dari perusahaan dalam periode tertentu misalnya satu minggu, bulan, dsb?
  • Berapa banyak di antara mereka yang sudah berbelanja terus di perusahaan selama lebih dari 12 bulan?
  • Bagaimana pola kesetiaan pelanggan dibandingkan dengan pesaing anda atau perusahaan lain di industri yang sama?
  • Apakah pelanggan perusahaan memang setia berdasarkan pilihan ataukah hanya ada sedikit pesaing yang memungkinkan mereka berpindah?
  • Apakah mereka tetap berbelanja di perusahaan anda , walaupun dibuka usaha lain yang berdekatan, dan menawarkan barang yang sama?
  • Apakah pemilik-pendiri yakin bahwa pelanggan akan menyarankan produk perusahaan kepada orang lain.
  • Bagaimana pelanggan mempersepsikan pemilik-pendiri dan usahanya – dengan hormat, kagum sebagai usaha yang dapat diandalkan dan jujur, sebagai sebuah perusahaan yang mereka dapat menikmati saat-saat berbelanja; sebagai cadangan karena tidak ada yang lain; sebagai perusahaan jahat; atau karena tidak ada pilihan lain?

Pangsa pasar dan kecenderungan terakhir

Pertanyaan:
  • Dalam pasar apa perusahaan beroperasi?
  • Berapa besar pasar secara total, berdasarkan volume, dan berdasarkan nilai uang?
  • Berapa besar proporsi dari pasar tersebut yang dikendalikan oleh perusahaan dan apakah meningkat atau menurun akhir-akhir ini?
  • Seberapa mudah meningkatkan pangsa pasar?
  • Berapa proporsi dari pasar tersebut yang seharusnya berpotensi dikuasai oleh perusahaan, dan apakah biaya dan upaya untuk meningkatkan pangsa pasar dapat dijustifikasikan untuk meningkatkan laba?

Standar dan kebijakan mutu

Lihat modul KWU2 tentang Manajemen Operasi
  • Pertanyaan :
  • Apakah perusahaan saat ini membentuk standar dan kebijakan mutu secara tertulis?
  • Apa itu standar dan kebijakan mutu dan kapan hal tersebut ditinjau ulang?
  • Apakah pegawai menyadari tentang hal tersebut?
  • Apakah pelanggan sadar tentang hal itu?
  • Bagaimana promosi tentang manfaat standar mutu kepada staf?
  • Bagaimana memantau dan menjamin bahwa standar mutu yang konsisten dapat dicapai dalam perusahaan?
  • Berapa besar proporsi dari output perusahaan , yang menjadi barang yang dikeluhkan dan dikembalikan?
  • Berapa lama pemilik-pendiri dan staf menghabiskan waktu untuk menyelesaikan masalah yang seharusnya tidak terjadi kalau ada sistem standar mutu?
  • Sistem apa yang digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan, tentang mutu barang dan jasa ?
  • Apakah umpan balik tersebut umumnya positif atau negatif?
  • Ketika mendapatkan umpan balik negatif, seberapa cepat perusahaan menanggapinya, dan apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk membetulkannya?

Metode saat ini yang digunakan untuk iklan dan promosi
  • Apa metode utama yang digunakan untuk mempromosikan dan menjual barang dan jasa?
  • Apakah pemilik-pendiri senang dengan itu, ataukah mereka menganggap iklan sebagai pengeluaran terpaksa yang tidak diperbolehkan menggerogoti terlalu banyak laba?
  • Apakah perusahaan mengganti iklannya akhir-akhir ini.
  • Berapa sering peninjauan ulang tentang efektifitas iklan dilakukan?
  • Metode apa yang digunakan untuk memantau tingkat pengembalian modal terhadap biaya iklan : dengan cara mengukur tingkat tanggapan terhadap iklan dibandingkan dengan biayanya; jumlah pertanyaan melalui telpon yang diubah menjadi penjualan; atau tingkat peneleponan yang dilakukan oleh staf penjualan terhadap angka penjualan?
  • Bagaimana pesaing mempromosikan produk mereka?
  • Apakah perusahaan bersaing secara berhadapan dengan promosi mereka, ataukah perusahaan menggunakan cara lain untuk menjual produknya?
  • Berapa proporsi dari pendapatan penjualan yang dihabiskan untuk biaya penjualan dan promosi?
  • Apakah proporsi itu cukup untuk ekspansi di masa mendatang?
  • Apakah perusahaan dapat meningkatkan penjualannya jika mampu membelanjakan iklan yang lebih banyak?
  • Jika dapat, mengapa perusahaan tidak mencobanya?

Pesaing dan kegiatannya
  • Siapa pesaing perusahaan dan dimana mereka berlokasi?
  • Apakah mereka menimbulkan ancaman terhadap perusahaan, atau semua dapat hidup berdampingan dalam pasar?
  • Apakah perusahaan memiliki kontak dengan mereka, atau berbagi informasi mengenai pelanggan yang sukar?
  • Kontak dengan pesaing juga dapat meningkatkan pengetahuan tentang pasar. Jika anda melihat musuh, paling tidak anda mengetahui apa yang dikerjakannya; tetapi kalau anda tidak dapat melihatnya anda perlu waspada.
Pesaing perlu ditangani dengan penghormatan yang seimbang – sebagai kawan ketika perusahaan memerlukan informasi dan sebagai musuh potensial ketika perusahaan bersaing secara langsung dengan mereka.

Keunggulan bersaing

Konsep ini menyangkut dengan bagaimana mengidentifikasikan keunggulan bersaing perusahaan dibandingkan dengan pesaing dan bagaimana keunggulan tersebut dipertahankan (baca modul 2.4, Membangun Daya Saing Usaha).

Pertanyaan:
  • Apa keunggulan barang dan jasa perusahaan yang membuat mereka lebih menonjol dibandingkan dengan produk pesaing?
  • Apa fitur unik yang dimiliki oleh sebuah produk yang membuat orang ingin membelinya ketimbangnya membeli barang yang lain?
  • Bagaimana perusahaan menjamin keunikan itu bertahan lama?
  • Jika hal tersebut tidak mungkin, apa lagi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk berada di depan para pesaing?
  • Apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan supaya pelanggan mengingat perusahaan dan kembali membeli lagi barang dan jasa dari perusahaan?

Lingkungan perusahaan atau faktor luar

Faktor luar atau lingkungan perusahaan tersebut sering disingkat sebagai PESTEL (politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, ekologi, dan legal/hukum).
Berdasarkan data dari dalam dan luar, dibuat analisa SWOT, yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dapat mengandalkan kekuatan yang ada di dalam untuk menghadapi kekuatan luar atau memanfaatkan peluang.

Sekian artikel tentangRincian Permasalahan Ketika Mengembangkan Usaha & Solusinya. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
  • Barringer, B.R., dan Ireland, R.D., 2012, Entrepreneurship: Succesfully Launching New Ventures, 4th, Pearson, Boston.
  • Butler, D., 2006, Entreprise Planning and Development : Small Business Start-up, Survival and Development, Oxford, Elsevier Butterworth Heineman
  • Bygrave, W. dan Zacharakis, A., 2011, Entrepreneurship, 2nd, Wiley, New York.
  • Hollensen, S., 2010, Global Marketing: a decision-oriented approach, 5th, Essex, Pearson.
  • Mellor, R., dkk., 2009, Entrepreneurship for Everyone : A Student Textbook, Sage, London.
  • Suharyadi, Arissetyanto Nugroho, Purwanto, S.K., dan Maman Faturohman, 2007, Kewirausahaan : Membangun Usaha Sukses sejak Usia Dini, Salemba Empat dan Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Nikita Dini
Nikita Dini Blogger, Internet Marketer, Web Designer