Analisis Transaksi dan Membuat Ayat Jurnal Beserta Contoh
Analisis Transaksi dan Membuat Ayat Jurnal Beserta Contoh - Sistem akuntansi dirancang untuk menunjukkan kenaikan dan penurunan disetiap pos laporan keuangan sebagai catatan terpisah. Catatan ini disebut akun (account). Ada juga yang menyebutnya rekening atau perkiraan.
Suatu akun, dalam bentuk yang paling sederhana, memiliki tiga bagian. Pertama, setiap akun memiliki judul, yaitu nama pos yang dicatat dalam akun. Kedua, setiap akun memiliki tempat untuk mencatat jumlah kenaikan pos. Ketiga, setiap akun memiliki tempat untuk mencatat jumlah penurunan pos.
Jumlah yang dimasukkan ke sisi kiri, tanpa melihat judul akunnya, disebut debit. Ketika debit dimasukkan dalam suatu akun, akun tersebut dikatakan telah didebit. Jumlah yang dimasukkan ke sisi kanan dari suatu akun disebut kredit, dan akun dikatakan telah dikredit. Debit dan kredit sering disingkat Dr, dan Cr.
Bagan Akun
Suatu kelompok akun untuk sebuah entitas bisnis disebut buku besar (ledger). Daftar akun yang terdapat dalam buku besar disebut bagan akun atau daftar akun (chart of accounts). Akun biasanya disebutkan berurutan sesuai dengan yang ditampilkan dalam laporan keuangan. Akun neraca biasanya disebutkan terlebih dulu, dengan urutan asset, kewajiban, lalu ekuitas pemilik. Akun laporan laba rugi disebutkan kemudian, dengan urutan pendapatan dan beban. Masing-masing klasifikasi akun tersebut dijelaskan secara singkat berikut ini.
Aset (assets), kadang juga disebut aktiva atau harta, adalah sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis. Sumber daya tersebut dapat berupa benda yang mempunyai wujud fisik, seperti kas dan bahan habis pakai, atau benda yang tidak berwujud tapi memiliki nilai, seperti hak paten. Beberapa contoh asset meliputi piutang, beban dibayar dimuka (seperti asuransi), gedung, peralatan, dan tanah.
Kewajiban (liabilities) adalah utang kepada pihak luar (pemberi pinjaman disebut sebagai kreditor). Kewajiban sering mudah dikenali di neraca dengan nama-nama akun yang disertai kata ‘utang’. Contoh kewajiban adalah utang usaha (account payable), wesel bayar (notes payable), dan utang gaji (wages payable atau salary payable). Kas yang diterima sebelum jasa diberikan oleh penerima kas akan menimbulkan kewajiban untuk melakukan jasa. Komitmen atas jasa di masa mendatang ini sering disebut pendapatan yang belum dihasilkan atau pendapatan diterima dimuka (unearned revenues). Sebagai contoh, uang berlangganan majalah diterima oleh penerbit dan uang kuliah yang diterima oleh universitas di awal semester.
Ekuitas pemilik atau modal pemilik (owner’s equity) adalah hak pemilik terhadap asset perusahaan. Untuk perusahaan perseorangan, ekuitas pemilik dalam neraca diwakili oleh saldo akun modal (capital) pemiliknya. Akun prive atau penarikan pemilik (drawing) menunjukkan jumlah penarikan yang dilakukan pemilik untuk kepentingan pribadi.
Pendapatan (revenues) adalah kenaikan dalam ekuitas pemilik sebagai hasil dari menjual barang atau jasa ke pelanggan. Contohnya adalah pendapatan honor atau pendapatan jasa (fees earned), penjualan, pendapatan komisi, dan pendapatan sewa.
Beban (expenses) merupakan hasil dari penggunaan asset atau jasa dalam proses menghasilkan pendapatan. Contohnya meliputi beban gaji karyawan, beban sewa, beban utilitas (listrik, air, telepon), beban bahan habis pakai, dan beban lain-lain.
Bagan akun dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi laporan keuangan bagi manajer perusahaan dan pengguna lainnya. Akun dalam bagan akun diberi nomor untuk digunakan sebagai referensi. Sistem penomoran yang fleksibel biasanya digunakan sehingga akun baru dapat ditambahkan tanpa memengaruhi nomor akun lain.
Menganalis Transaksi
Akun Neraca
Transaksi pertama Cinta Cita, (a) adalah menyetorkan Rp25.000.000 di rekening bank atas nama SolusiNet. Pengaruh dari transaksi 1 November pada neraca adalah meningkatkan aset dan ekuitas pemilik, seperti ditunjukkan berikut ini.
Transaksi 1 November
Transaksi ini awalnya dimasukkan dalam catatan yang disebut jurnal (journal). Nama akun yang didebit ditulis dulu, kemudian diikuti oleh jumlah yang akan didebit. Nama akun yang dikredit ditulis di bawahnya, agak menjorok ke kanan, diikuti oleh jumlah yang akan dikredit pada kolom kredit. Proses pencatatan transaksi dalam jurnal disebut menjurnal (journalizing). Bentuk pencatatan transaksi ini disebut ayat jurnal (journal entry).
Ayat jurnal untuk transaksi (a) adalah sebagai berikut.
Kenaikan dalam aset (Kas), yang dilaporkan di sisi kiri neraca, didebit terhadap akun Kas. Kenaikan dalam ekuitas pemilik, yang dilaporkan di sisi kanan neraca, dikredit terhadap akun Modal, Cinta Cita. Ketika suatu aset diperoleh, kenaikan dalam ekuitas pemilik akan dicatat sebagai kredit terhadap akun ekuitas pemilik.
Pengaruh transaksi ini terhadap akun ditunjukkan dengan melakkan posting jumlah dan tanggal ayat jurnal ke sisi kiri (debit) Kas dan ke sisi kanan (kredit) Modal, Cinta Cita, berikut ini:
Kas Modal, Cinta Cita
1 Nov 25.000.000 1 Nov 25.000.000
Pada tanggal 5 November [transaksi (b)], SolusiNet membeli tanah seharga Rp20.000.000 secara tunai. Transaksi ini meningkatkan satu akun aset dan menurunkan akun aset lainnya. Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan Rp20.000.000 (debit) pada akun Tanah dan penurunan Rp20.000.000 (kredit) pada akun Kas berikut ini.
Pengaruh transaksi ini ditunjukkan dalam akun SolusiNet berikut ini:
Tanah Kas
5 Nov 20.000.000 1 Nov 25.000.000 5 Nov 20.000.000
Aturan umum mengenai debit dan kredit untuk akun neraca dapat dinyatakan sebagai berikut:
Debit Kredit
Akun aset Kenaikan (+) Penurunan (-)
Akun kewajiban Penurunan (-) Kenaikan (+)
Akun ekuitas pemilik Penurunan (-) Kenaikan (+)
Aturan debit dan kredit dapat juga dinyatakan dalam hubungan dengan persamaan akuntansi, seperti ditunjukkan berikut ini.
Akun Neraca
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS PEMILIK
Akun Aset Akun Kewajiban Akun Ekuitas Pemilik
Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk
Kenaikan (+) penurunan (-) penurunan (-) kenaikan (+) penurunan (-) kenaikan (+)
Akun Laporan Laba Rugi
Analisis transaksi pendapatan dan beban menitikberatkan pada bagaimana setiap transaksi memengaruhi ekuitas pemilik. Transaksi yang meningkatkan pendapatan akan meningkatakan ekuitas pemilik. Karena kenaikan dalam ekuitas pemilik dicatat sebagai kredit, begitu pula dengan kenaikan pada akun pendapatan. Penurunan dalam ekuitas pemilik dicatat sebagai debit, begitu pula halnya dengan kenaikan dalam akun beban.
Pada tanggal 18 November [transaksi (c)], SolusiNet menerima honor sebesar Rp7.500.000 dari pelanggan atas jasa yang diberikan. Transaksi ini meningkatkan akun aset dan meningkatkan pendapatan. Transaksi ini dicata di jurnal sebagai kenaikan Rp7.500.000 (debit) pada akun Kas, dan kenaikan Rp7.500.000 (kredit) pada akun Pendapatan Honor, seperti ditunjukkan berikuti ini [transaksi (c)].
Aturan umum dari debit dan kredit untuk menganalisis transaksi yang memengaruhi akun laporan laba rugi dinyatakan berikut ini.
Debit Kredit
Akun pendapatan Penurunan (-) Kenaikan (+)
Akun beban Kenaikan (+) Penurunan (-)
Aturan debit dan kredit untuk akun laporan laba rugi juga dapat dirangkum dalam hubungan dengan persamaan akuntansi, akun ekuitas pemilik, dan laba bersih atau rugi bersih, seperti ditunjukkan berikut ini.
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS PEMILIK
Akun Ekuitas Pemilik
Debit untuk Kredit untuk
Penurunan(-) kenaikan (+)
Akun Laporan Laba Rugi
Akun Pendapatan
Debit untuk Kredit untuk
Penurunan(-) kenaikan (+)
dikurang
Akun Beban
Debit untuk Kredit untuk
Kenaikan (+) penurunan (-)
=
Laba Bersih
Pendapatan > Beban
Meningkatkan ekuitas
Pemilik (modal)
atau
Rugi Bersih
Beban > Pendapatan
Menurunkan ekuitas pemilik
(modal)
Saldo Normal Akun
Saldo normal akun nilainya adalah positif bukan negatif. Ketika suatu akun yang biasanya mempunyai saldo debit ternyata bersaldo kredit atau sebaliknya, berarti telah terjadi kesalahan
TAMPILAN 3 Aturan Debit dan Kredit, Saldo Normal Akun
Jumlah Debit = Jumlah Kredit
Akun Neraca
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS PEMILIK
Akun Aset Akun Kewajiban Akun Ekuitas Pemilik
Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk
Kenaikan (+) penurunan (-) penurunan (-) kenaikan (+) penurunan (-) kenaikan (+)
Akun Laporan Laba Rugi
Akun Pendapatan
Debit untuk Kredit untuk
Penerunan (-) kenaikan (+)
Dikurang
Akun Beban
Debit untuk Kredit untuk
Kenaikan (+) penurunan (-)
=
Laba Bersih
Pendapatan > Beban
Meningkatkan ekuitas
Pemilik (modal)
atau
Rugi Bersih
Beban > Pendapatan
Menurunkan ekuitas pemilik
(modal)
Akun Prive
Debit untuk Kredit untuk
Kenaikan (+) penurunan (-)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses untuk menganalisis transaksi dengan menggunakan sistem tersebut dapat dirangkum sebagai berikut.
Sekian artikel tentang Analisis Transaksi dan Membuat Ayat Jurnal Beserta Contoh. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Suatu akun, dalam bentuk yang paling sederhana, memiliki tiga bagian. Pertama, setiap akun memiliki judul, yaitu nama pos yang dicatat dalam akun. Kedua, setiap akun memiliki tempat untuk mencatat jumlah kenaikan pos. Ketiga, setiap akun memiliki tempat untuk mencatat jumlah penurunan pos.
image source: |
baca juga:Bentuk akun seperti disajikan berikut ini disebut akun T karena bentuknya mirip dengan huruf T. Sisi kiri akun disebut sisi debit, dan sisi kanan akun disebut sisi kredit.
Jumlah yang dimasukkan ke sisi kiri, tanpa melihat judul akunnya, disebut debit. Ketika debit dimasukkan dalam suatu akun, akun tersebut dikatakan telah didebit. Jumlah yang dimasukkan ke sisi kanan dari suatu akun disebut kredit, dan akun dikatakan telah dikredit. Debit dan kredit sering disingkat Dr, dan Cr.
Bagan Akun
Suatu kelompok akun untuk sebuah entitas bisnis disebut buku besar (ledger). Daftar akun yang terdapat dalam buku besar disebut bagan akun atau daftar akun (chart of accounts). Akun biasanya disebutkan berurutan sesuai dengan yang ditampilkan dalam laporan keuangan. Akun neraca biasanya disebutkan terlebih dulu, dengan urutan asset, kewajiban, lalu ekuitas pemilik. Akun laporan laba rugi disebutkan kemudian, dengan urutan pendapatan dan beban. Masing-masing klasifikasi akun tersebut dijelaskan secara singkat berikut ini.
Aset (assets), kadang juga disebut aktiva atau harta, adalah sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis. Sumber daya tersebut dapat berupa benda yang mempunyai wujud fisik, seperti kas dan bahan habis pakai, atau benda yang tidak berwujud tapi memiliki nilai, seperti hak paten. Beberapa contoh asset meliputi piutang, beban dibayar dimuka (seperti asuransi), gedung, peralatan, dan tanah.
Kewajiban (liabilities) adalah utang kepada pihak luar (pemberi pinjaman disebut sebagai kreditor). Kewajiban sering mudah dikenali di neraca dengan nama-nama akun yang disertai kata ‘utang’. Contoh kewajiban adalah utang usaha (account payable), wesel bayar (notes payable), dan utang gaji (wages payable atau salary payable). Kas yang diterima sebelum jasa diberikan oleh penerima kas akan menimbulkan kewajiban untuk melakukan jasa. Komitmen atas jasa di masa mendatang ini sering disebut pendapatan yang belum dihasilkan atau pendapatan diterima dimuka (unearned revenues). Sebagai contoh, uang berlangganan majalah diterima oleh penerbit dan uang kuliah yang diterima oleh universitas di awal semester.
Ekuitas pemilik atau modal pemilik (owner’s equity) adalah hak pemilik terhadap asset perusahaan. Untuk perusahaan perseorangan, ekuitas pemilik dalam neraca diwakili oleh saldo akun modal (capital) pemiliknya. Akun prive atau penarikan pemilik (drawing) menunjukkan jumlah penarikan yang dilakukan pemilik untuk kepentingan pribadi.
Pendapatan (revenues) adalah kenaikan dalam ekuitas pemilik sebagai hasil dari menjual barang atau jasa ke pelanggan. Contohnya adalah pendapatan honor atau pendapatan jasa (fees earned), penjualan, pendapatan komisi, dan pendapatan sewa.
Beban (expenses) merupakan hasil dari penggunaan asset atau jasa dalam proses menghasilkan pendapatan. Contohnya meliputi beban gaji karyawan, beban sewa, beban utilitas (listrik, air, telepon), beban bahan habis pakai, dan beban lain-lain.
Bagan akun dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi laporan keuangan bagi manajer perusahaan dan pengguna lainnya. Akun dalam bagan akun diberi nomor untuk digunakan sebagai referensi. Sistem penomoran yang fleksibel biasanya digunakan sehingga akun baru dapat ditambahkan tanpa memengaruhi nomor akun lain.
Menganalis Transaksi
Akun Neraca
Transaksi pertama Cinta Cita, (a) adalah menyetorkan Rp25.000.000 di rekening bank atas nama SolusiNet. Pengaruh dari transaksi 1 November pada neraca adalah meningkatkan aset dan ekuitas pemilik, seperti ditunjukkan berikut ini.
Transaksi 1 November
Transaksi ini awalnya dimasukkan dalam catatan yang disebut jurnal (journal). Nama akun yang didebit ditulis dulu, kemudian diikuti oleh jumlah yang akan didebit. Nama akun yang dikredit ditulis di bawahnya, agak menjorok ke kanan, diikuti oleh jumlah yang akan dikredit pada kolom kredit. Proses pencatatan transaksi dalam jurnal disebut menjurnal (journalizing). Bentuk pencatatan transaksi ini disebut ayat jurnal (journal entry).
Ayat jurnal untuk transaksi (a) adalah sebagai berikut.
JURNAL Halaman 1 | ||||||
Tanggal | Deskripsi | Ref Post. | Debit | Kredit | ||
1 | 2009 Nov. 1 | Kas | 25.000.000 | 1 | ||
2 | Modal, Cinta Cita | 25.000.000 | 2 | |||
3 | Melakukan investasi kas di SolusiNet | 3 |
Kenaikan dalam aset (Kas), yang dilaporkan di sisi kiri neraca, didebit terhadap akun Kas. Kenaikan dalam ekuitas pemilik, yang dilaporkan di sisi kanan neraca, dikredit terhadap akun Modal, Cinta Cita. Ketika suatu aset diperoleh, kenaikan dalam ekuitas pemilik akan dicatat sebagai kredit terhadap akun ekuitas pemilik.
Pengaruh transaksi ini terhadap akun ditunjukkan dengan melakkan posting jumlah dan tanggal ayat jurnal ke sisi kiri (debit) Kas dan ke sisi kanan (kredit) Modal, Cinta Cita, berikut ini:
Kas Modal, Cinta Cita
1 Nov 25.000.000 1 Nov 25.000.000
Pada tanggal 5 November [transaksi (b)], SolusiNet membeli tanah seharga Rp20.000.000 secara tunai. Transaksi ini meningkatkan satu akun aset dan menurunkan akun aset lainnya. Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan Rp20.000.000 (debit) pada akun Tanah dan penurunan Rp20.000.000 (kredit) pada akun Kas berikut ini.
4 | 4 | |||||
5 | 5 | Tanah | 20.000.000 | 5 | ||
6 | Kas | 20.000.000 | 6 | |||
7 | Membeli tanah untuk membangun gedung | 7 |
Pengaruh transaksi ini ditunjukkan dalam akun SolusiNet berikut ini:
Tanah Kas
5 Nov 20.000.000 1 Nov 25.000.000 5 Nov 20.000.000
Aturan umum mengenai debit dan kredit untuk akun neraca dapat dinyatakan sebagai berikut:
Debit Kredit
Akun aset Kenaikan (+) Penurunan (-)
Akun kewajiban Penurunan (-) Kenaikan (+)
Akun ekuitas pemilik Penurunan (-) Kenaikan (+)
Aturan debit dan kredit dapat juga dinyatakan dalam hubungan dengan persamaan akuntansi, seperti ditunjukkan berikut ini.
Akun Neraca
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS PEMILIK
Akun Aset Akun Kewajiban Akun Ekuitas Pemilik
Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk
Kenaikan (+) penurunan (-) penurunan (-) kenaikan (+) penurunan (-) kenaikan (+)
Akun Laporan Laba Rugi
Analisis transaksi pendapatan dan beban menitikberatkan pada bagaimana setiap transaksi memengaruhi ekuitas pemilik. Transaksi yang meningkatkan pendapatan akan meningkatakan ekuitas pemilik. Karena kenaikan dalam ekuitas pemilik dicatat sebagai kredit, begitu pula dengan kenaikan pada akun pendapatan. Penurunan dalam ekuitas pemilik dicatat sebagai debit, begitu pula halnya dengan kenaikan dalam akun beban.
Pada tanggal 18 November [transaksi (c)], SolusiNet menerima honor sebesar Rp7.500.000 dari pelanggan atas jasa yang diberikan. Transaksi ini meningkatkan akun aset dan meningkatkan pendapatan. Transaksi ini dicata di jurnal sebagai kenaikan Rp7.500.000 (debit) pada akun Kas, dan kenaikan Rp7.500.000 (kredit) pada akun Pendapatan Honor, seperti ditunjukkan berikuti ini [transaksi (c)].
8 | 8 | |||||
9 | 18 | Kas | 7.500.000 | 9 | ||
10 | Pendapatan Honor | 7.500.000 | 10 | |||
11 | Menerima honor dari pelanggan | 11 |
Aturan umum dari debit dan kredit untuk menganalisis transaksi yang memengaruhi akun laporan laba rugi dinyatakan berikut ini.
Debit Kredit
Akun pendapatan Penurunan (-) Kenaikan (+)
Akun beban Kenaikan (+) Penurunan (-)
Aturan debit dan kredit untuk akun laporan laba rugi juga dapat dirangkum dalam hubungan dengan persamaan akuntansi, akun ekuitas pemilik, dan laba bersih atau rugi bersih, seperti ditunjukkan berikut ini.
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS PEMILIK
Akun Ekuitas Pemilik
Debit untuk Kredit untuk
Penurunan(-) kenaikan (+)
Akun Laporan Laba Rugi
Akun Pendapatan
Debit untuk Kredit untuk
Penurunan(-) kenaikan (+)
dikurang
Akun Beban
Debit untuk Kredit untuk
Kenaikan (+) penurunan (-)
=
Laba Bersih
Pendapatan > Beban
Meningkatkan ekuitas
Pemilik (modal)
atau
Rugi Bersih
Beban > Pendapatan
Menurunkan ekuitas pemilik
(modal)
Saldo Normal Akun
Saldo normal akun nilainya adalah positif bukan negatif. Ketika suatu akun yang biasanya mempunyai saldo debit ternyata bersaldo kredit atau sebaliknya, berarti telah terjadi kesalahan
TAMPILAN 3 Aturan Debit dan Kredit, Saldo Normal Akun
Jumlah Debit = Jumlah Kredit
Akun Neraca
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS PEMILIK
Akun Aset Akun Kewajiban Akun Ekuitas Pemilik
Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk
Kenaikan (+) penurunan (-) penurunan (-) kenaikan (+) penurunan (-) kenaikan (+)
Akun Laporan Laba Rugi
Akun Pendapatan
Debit untuk Kredit untuk
Penerunan (-) kenaikan (+)
Dikurang
Akun Beban
Debit untuk Kredit untuk
Kenaikan (+) penurunan (-)
=
Laba Bersih
Pendapatan > Beban
Meningkatkan ekuitas
Pemilik (modal)
atau
Rugi Bersih
Beban > Pendapatan
Menurunkan ekuitas pemilik
(modal)
Akun Prive
Debit untuk Kredit untuk
Kenaikan (+) penurunan (-)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses untuk menganalisis transaksi dengan menggunakan sistem tersebut dapat dirangkum sebagai berikut.
- Baca dengan teliti uraian transaksi untuk menentukan akun-akun yang terpengaruh oleh transaksi tersebut, apakah aset, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, beban, atau prive.
- Untuk setiap akun yang terpengaruh oleh transaksi, tentukan apakah saldo akun naik atau turun.
- Tentukan apakah setiap kenaikan atau penurunan perlu dicatat sebagai debit atau kredit, dengan mengikuti aturan debit dan kredit seperti yang ditunjukkan di Tampilan 3.
- Catat transaksi dengan menggunakan ayat jurnal.
- Pindahbukukan (posting) ayat jurnal ke dalam akun yang sesuai di buku besar secara periodic.
- Siapkan daftar saldo yang belum disesuaikan pada akhir periode.
Sekian artikel tentang Analisis Transaksi dan Membuat Ayat Jurnal Beserta Contoh. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
- Ikatan Akuntan Indonesia, Revisi 2010, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta
- Reeve, James M., Carl S. Warren, Jonathan E. Duchac, Ersa Tri Wahyuni, Gatot Soepriyanto, Amir Abadi Jusuf, Chaerul D. Djakman. (2009). Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia, Buku 1. Salemba Empat.
Posting Komentar untuk "Analisis Transaksi dan Membuat Ayat Jurnal Beserta Contoh"
Tata tertib berkomentar
1. Komentar harus relevan dengan konten yang dibaca
2. Gunakan bahasa yang sopan
3. Tidak mengandung unsur SARA or Bullying.
4. Dilarang SPAM.
5. Dilarang menyisipkan link aktif pada isi komentar.
Berlakulah dengan bijak dalam menggunakan sarana publik ini. Baca dan pahami isinya terlebih dahulu, barulah Berkomentar. Terimakasih.