Pengertian Basis Data (Database) dan Syaratnya Menurut Ahli
Pengertian Basis Data (Database) dan Syaratnya Menurut Ahli - Basis data adalah kumpulan data yang disusun secara sistematik dan terorganisasi sesuai dengan metode dan kaidah yang berlaku, yang dikelola dan dipelihara agar menghasilkan informasi berdayaguna. Dalam istilah komputerisasi, basis data adalah bentuk kumpulan data seperti yang telah dijelaskan di atas namun sudah tersimpan dalam media penyimpanan.
Modul Makalah | Kwitansi atau faktur pembelian mobil (berupa kertas tertulis, fotokopi atau berkas) dari dealer penjual yang dimiliki oleh Mandra bukanlah informasi, bukan pula Basis Data, melainkan data sekunder semata. Jika data sekunder itu diolah dan dimasukkan ke dalam media penyimpanan, misalnya disket, maka ‘sesuatu yang ada di dalam disket’ itu barulah disebut data. Disebut data bukan karena disimpan dalam disket, melainkan karena sudah diolah.
Pengguna sistem basis data bisa melakukan berbagai macam kegiatan seperti:
Syarat Basis Data
Basis data harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Mengatasi masalah redudansi (duplikasi) dan inkonsitensi data.
Contoh kasus: Di bagian keuangan sebuah perusahaan, terdapat master file pegawai yang digunakan sebagai input/masukan membayar gaji pegawai. Sementara di bagian personali atau SDM terdapat juga file yang sama. Suatu ketika ada pegawai baru yang diangkat pada perusahaan tersebut, maka data pegawai baru tersebut harus dimasukkan ke dalam file pegawai yang ada di bagian SDM dan file yang ada di bagian Keuangan, hal ini akan menyebabkan redudansi data atau terjadinya inkonsistensi data.
b. Mengatasi masalah kesulitan akses data
Sebuah perusahaan biasa mengirimkan surat penwaran barang kepada para pelanggannya, akan tetapi data mengenai pelanggan tersebut tidak pernah dijadikan basis data. Suatu saat hendak dicetak laporan mengenai jumlah pelanggan perusahaan, sekalipun data-data pelanggan diketahui, tetap akan sulit mendapatkan laporan yang dimaksud karena data pelanggan tidak pernah dikumpulkan untuk menjadi basis data.
c. Mengatasi masalah isolasi data
Jika kasus pada bagian keuangan dan bagian personalia sebelumnya tidak terpecahkan, tentunya akan sulit untuk mendapatkan data dalam format yang sama, oleh karena itu diperlukan basis data yang struktur rancangannya mempunyai aturan yang baku.
d. Multiple user
Data base yang baik tentunya bertumpu pada suatu pusat data. Data yang terpusat dan terintegrasi tersebut harus bisa digunakan secara bersama (berbagi pakai) antara pengguna yang satu dengan yang lainnya, untuk itu diperlukan adanya jaringan LAN (local Area Network)
e. Masalah keamanan data (security data)
Tidak semua pemakai database boleh mengakses dengan bebas basis data. Ada aturan dan kewenangan yang dibuat oleh DBA dan harus dipatuhi oleh semua pengguna basis data, karena itulah dalam jaringan komputer (LAN) ada hak dan wewenang user.
Sejarah DBMS
Sistem pemrosesan berkas tradisional.
Perubahan data membuat sejumlah program perlu dimodifikasi
Data yang sama muncul pada beberapa berkas
Modul Makalah | Kwitansi atau faktur pembelian mobil (berupa kertas tertulis, fotokopi atau berkas) dari dealer penjual yang dimiliki oleh Mandra bukanlah informasi, bukan pula Basis Data, melainkan data sekunder semata. Jika data sekunder itu diolah dan dimasukkan ke dalam media penyimpanan, misalnya disket, maka ‘sesuatu yang ada di dalam disket’ itu barulah disebut data. Disebut data bukan karena disimpan dalam disket, melainkan karena sudah diolah.
Pengguna sistem basis data bisa melakukan berbagai macam kegiatan seperti:
- Menambah data baru (insert)
- Mengubah data yang telah terekam (edit)
- Menghapus data yang sudah terekam (delete)
- Memodifikasi struktur basis data yang ada (modify)
- Mencari dan menyajikan informasi tertentu (query)
image source: |
baca juga: Memahami Teknik Normalisasi Lanjut Perancangan Basis Data
Syarat Basis Data
Basis data harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Mengatasi masalah redudansi (duplikasi) dan inkonsitensi data.
Contoh kasus: Di bagian keuangan sebuah perusahaan, terdapat master file pegawai yang digunakan sebagai input/masukan membayar gaji pegawai. Sementara di bagian personali atau SDM terdapat juga file yang sama. Suatu ketika ada pegawai baru yang diangkat pada perusahaan tersebut, maka data pegawai baru tersebut harus dimasukkan ke dalam file pegawai yang ada di bagian SDM dan file yang ada di bagian Keuangan, hal ini akan menyebabkan redudansi data atau terjadinya inkonsistensi data.
b. Mengatasi masalah kesulitan akses data
Sebuah perusahaan biasa mengirimkan surat penwaran barang kepada para pelanggannya, akan tetapi data mengenai pelanggan tersebut tidak pernah dijadikan basis data. Suatu saat hendak dicetak laporan mengenai jumlah pelanggan perusahaan, sekalipun data-data pelanggan diketahui, tetap akan sulit mendapatkan laporan yang dimaksud karena data pelanggan tidak pernah dikumpulkan untuk menjadi basis data.
c. Mengatasi masalah isolasi data
Jika kasus pada bagian keuangan dan bagian personalia sebelumnya tidak terpecahkan, tentunya akan sulit untuk mendapatkan data dalam format yang sama, oleh karena itu diperlukan basis data yang struktur rancangannya mempunyai aturan yang baku.
d. Multiple user
Data base yang baik tentunya bertumpu pada suatu pusat data. Data yang terpusat dan terintegrasi tersebut harus bisa digunakan secara bersama (berbagi pakai) antara pengguna yang satu dengan yang lainnya, untuk itu diperlukan adanya jaringan LAN (local Area Network)
e. Masalah keamanan data (security data)
Tidak semua pemakai database boleh mengakses dengan bebas basis data. Ada aturan dan kewenangan yang dibuat oleh DBA dan harus dipatuhi oleh semua pengguna basis data, karena itulah dalam jaringan komputer (LAN) ada hak dan wewenang user.
Sejarah DBMS
Sistem pemrosesan berkas tradisional.
- Tiap aplikasi memiliki berkas sendiri sendiri
- Dependensi data-program
- Duplikasi data
- Keterbatasan berbagi data (Isolasi data - banyak format file)
- Waktu pengembangan lama
Perlu membuat program untuk mengakses data
- Problem integritas (kekonsistensian)
Kekakangan integritas (misalnya saldo >) menjadi bagian dari program
Definisi DBMS pada sejumlah literatur sangatlah bervariasi. Secara umum, DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi dan memperoleh data informasi dengan praktis dan efisien.
Sekian artikel tentang Pengertian Basis Data (Database) dan Syaratnya Menurut Ahli.
Daftar Pustaka
- Keamanan data tidak terjamin
Definisi DBMS pada sejumlah literatur sangatlah bervariasi. Secara umum, DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi dan memperoleh data informasi dengan praktis dan efisien.
Sekian artikel tentang Pengertian Basis Data (Database) dan Syaratnya Menurut Ahli.
Daftar Pustaka
- Indrajani. (2011). Bedah Kilat 1 Jam – Pengantar dan Sistem Basis Data, ISBN 978-979-27-9695-7, Jakarta: Elex Media Computindo
Posting Komentar untuk "Pengertian Basis Data (Database) dan Syaratnya Menurut Ahli"
Tata tertib berkomentar
1. Komentar harus relevan dengan konten yang dibaca
2. Gunakan bahasa yang sopan
3. Tidak mengandung unsur SARA or Bullying.
4. Dilarang SPAM.
5. Dilarang menyisipkan link aktif pada isi komentar.
Berlakulah dengan bijak dalam menggunakan sarana publik ini. Baca dan pahami isinya terlebih dahulu, barulah Berkomentar. Terimakasih.