Pengertian dan Fungsi Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
Pengertian dan Fungsi Iman Kepada Rasul-Rasul Allah - Secara etimologi, kata Rasul berasal dari bahas arab yang artinya utusan. Kata an-nabi merupakan bentuk sifat dari an-naba’u, artinya yang sangat penting. Nubuuwah artinya kenabian. Dalam ajaran Islam ada perbedaan anatara nabi dan rasul. Nabi adalah orang yang manerima wahyu dari Allah untuk diri sendiri tanpa memiliki kewajiban untuk menyampaikannya kepada orang lain, dan Rasul adalah orang yang mendapat wahyu dari Allah swt untuk dirinya sendiri dan wajib untuk disampaikan kepada umatnya.
Nabi dan rasul diutus Allah untuk memimpin dan membina umatnya pada masanya saja. Mereka berpedoman pada kita- masing-masing. Risalah yang diterima dan harus diajarkan oleh nabi dan rasul sebelum Rasulullah saw. Dibatasi oleh tempat dan waktu.
Nabi daud as, diutus hanya untuk membimbing umatnya saat itu dengan berpedoman pada kitab Zabur, kitab Taurat kepada Nabi Musa. Yang membimbing dan membina umatnya yang dikenal dengan nama Bani Israil. Kitab yang diturunkan Allah kepadanya di Thur Sina selama empat empat malam. Nabi Musa adalah yang pernah langsung berbiraca dengan Allah swt sehingga mendapat gelar Kalimullah. Kitab Injil diajarkan kepada umat Nabi Isa, dengan kitab Injil mereka diwajibkan mengalalkan ajaran Isa al Masih ibn Maryam. Sepeninggal nabi Isa, sebagai kaumnya menyimpang dari kitab Injil. Sehingga kemurnian kitak Injil sudah diragukan lagi. Umat nabi Isa yang lurus hanya sedikit yang kemudian disebut al hawariyyun. Perkembangan terakhir, kitab injil terpecah menjadi dua, yaitu Injil perjanjian lama dan Injil perjanjian baru
Sepeninggal nabi Isa. Allah swt mengutus rasul dan nabi terakhir. Khataman nabiyyin (nabi Muhammad saw). Beliau dibekali kitab suci Al-quran. Kitab ini berfungsi sebagai pembenar dan penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Beliau adalah khataman nabiyyin, penutup para nabi, dan sayyidin mursalin (penghulu para rasul)
Fungsi Iman kepada Rasul
Tugas dan misi utama para rasul adalah mengeluarkan manusia daari kebodohan menuju nkecerdasan. Ada tiga perkara yang dibawa para rasaul dengan izin Allah
Setiap rasul adalah manusia mualia. Ia menjadi uswatun hasanah atau teladah yang baik bagi kita. Beriman kepada para asul berarti menjadi perilaku raasul sebagai acuan. Beriman kepad asul berarti mengikuti jejak dan langkahnya. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia mulia di dunia dan akahirat. Inilah jajji Allah kepada kita jika mengikuti jejak perilaku rasul
Tanda penghayatan terhadap Iman kepad Rasul Allah
Rasul terakhir yang digelari sayyidul mursalin adalah Nabi Muhammad Sallallu alaihi wasalam. Beliau menjadi penutup. Beliau dianugrahi ketinggian derajat dibanding rasul lainnya. Beliau juga menjadi datu-satunya nabi yang diizinkan Allah membri syafaat kepada manusia. Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasalam Rasul terakhir. Nabi Muhammad sallalahu alaihi wasallam adalah nabi terakhir (khataman nabiyyin) . artinya, setelah nabi Muhammad sallalhu alaihi wasallam, tidak akan pernah ada lagi nabi ataupun rasul. (QS. Al-Ahzad,:40) dan abadi.mukjizat al-quran dapat kita saksikan hingga kini. Nilai keaslian Al-quran itu bias bertahan lama karena langsung dijaga oleh allah. Itulah salah satu mukjizat al-quran (I’jazul quran). Para cendikiawan menilai bahwa kemukjizatan Al-quran tidak hanya terletak pada kandungany, tetapi juga bahasa yang digunakan.
Nabi dan rasul diutus Allah untuk memimpin dan membina umatnya pada masanya saja. Mereka berpedoman pada kita- masing-masing. Risalah yang diterima dan harus diajarkan oleh nabi dan rasul sebelum Rasulullah saw. Dibatasi oleh tempat dan waktu.
image source: kabarmakkah.Com |
baca juga: Pengertian Puasa, Macam-Macam, dan Kelebihan Puasa Ramadhan
Nabi daud as, diutus hanya untuk membimbing umatnya saat itu dengan berpedoman pada kitab Zabur, kitab Taurat kepada Nabi Musa. Yang membimbing dan membina umatnya yang dikenal dengan nama Bani Israil. Kitab yang diturunkan Allah kepadanya di Thur Sina selama empat empat malam. Nabi Musa adalah yang pernah langsung berbiraca dengan Allah swt sehingga mendapat gelar Kalimullah. Kitab Injil diajarkan kepada umat Nabi Isa, dengan kitab Injil mereka diwajibkan mengalalkan ajaran Isa al Masih ibn Maryam. Sepeninggal nabi Isa, sebagai kaumnya menyimpang dari kitab Injil. Sehingga kemurnian kitak Injil sudah diragukan lagi. Umat nabi Isa yang lurus hanya sedikit yang kemudian disebut al hawariyyun. Perkembangan terakhir, kitab injil terpecah menjadi dua, yaitu Injil perjanjian lama dan Injil perjanjian baru
Sepeninggal nabi Isa. Allah swt mengutus rasul dan nabi terakhir. Khataman nabiyyin (nabi Muhammad saw). Beliau dibekali kitab suci Al-quran. Kitab ini berfungsi sebagai pembenar dan penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Beliau adalah khataman nabiyyin, penutup para nabi, dan sayyidin mursalin (penghulu para rasul)
Fungsi Iman kepada Rasul
Tugas dan misi utama para rasul adalah mengeluarkan manusia daari kebodohan menuju nkecerdasan. Ada tiga perkara yang dibawa para rasaul dengan izin Allah
- Iman kepada yang gaib
- Yakin akan danya yaumul ba’as (hari kebangkitan)
- Prinsip tentang ibadah
Setiap rasul adalah manusia mualia. Ia menjadi uswatun hasanah atau teladah yang baik bagi kita. Beriman kepada para asul berarti menjadi perilaku raasul sebagai acuan. Beriman kepad asul berarti mengikuti jejak dan langkahnya. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia mulia di dunia dan akahirat. Inilah jajji Allah kepada kita jika mengikuti jejak perilaku rasul
Tanda penghayatan terhadap Iman kepad Rasul Allah
Rasul terakhir yang digelari sayyidul mursalin adalah Nabi Muhammad Sallallu alaihi wasalam. Beliau menjadi penutup. Beliau dianugrahi ketinggian derajat dibanding rasul lainnya. Beliau juga menjadi datu-satunya nabi yang diizinkan Allah membri syafaat kepada manusia. Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasalam Rasul terakhir. Nabi Muhammad sallalahu alaihi wasallam adalah nabi terakhir (khataman nabiyyin) . artinya, setelah nabi Muhammad sallalhu alaihi wasallam, tidak akan pernah ada lagi nabi ataupun rasul. (QS. Al-Ahzad,:40) dan abadi.mukjizat al-quran dapat kita saksikan hingga kini. Nilai keaslian Al-quran itu bias bertahan lama karena langsung dijaga oleh allah. Itulah salah satu mukjizat al-quran (I’jazul quran). Para cendikiawan menilai bahwa kemukjizatan Al-quran tidak hanya terletak pada kandungany, tetapi juga bahasa yang digunakan.
Sekian artikel tentang Pengertian dan Fungsi Iman Kepada Rasul-Rasul Allah. Semoga bermanfaat.