Pengertian dan Karakteristik Komunikasi Interpersonal Menurut Ahli
Pengertian dan Karakteristik Komunikasi Interpersonal Menurut Ahli - Artikel ini akan menjelaskan tentang ini menjelaskan tentang konsep dasar Komunikasi Interpersonal. Melalui artikel ini diharapkan dapat memahami dan mampu menjelaskan konsep dasar Komunikasi Interpersonal dan implementasinya dalam hubungan individu maupun organisasi.
Pengertian dan Karakteristik Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal (komunikasi antar pribadi) merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami kedua belah pihak dan cenderung lebih fleksibel dan informal, serta dapat menghasilkan suatu hubungan produktif secara terus menerus. Jenis komunikasi ini banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Ada tujuh karakteristik yang menunjukkan bahwa suatu komunikasi antara dua individu merupakan komunikasi interpersonal. Tujuh karakteristik komunikasi antar pribadi itu adalah (Hardjana, 2007: 86-90):
Awal dari proses komunikasi adalah persepsi. Persepsi bukan sekedar rekaman atas objek yang yang telah terstimulasikan pada otak manusia dan otak manusia itu tidak seperti komputer yang mengolah input sebagaimana data adanya. Persepsi sangat dipengaruhi kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional, dan latar belakang budaya, yang semuanya menentukan interprestasi orang pada sensasi. Sering kali kita mempersepsikan sesuatu secara subjektif padahal belum tentu benar. Contoh : orang berambut gondrong dianggap berandal (padahal belum tentu).
Sifat-sifat persepsi, yaitu :
Sedangkan elemen-elemen dari persepsi, yaitu :
Selanjutnya dalam upaya untuk mempengaruhi persepsi orang lain terhadap diri kita telah membuat kita menerapkan sejumlah strategi, yaitu :
Kesalahan mempersepsi sering terjadi, misal kita berceloteh, bercanda akan menyinggung orang tetapi kadang persepsi itu ada benarnya, misal persepsi tingkah laku yang sombong dianggap meremehkan orang.
Persepsi dan konsep diri (yang positif) merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari komunikasi interpersonal. Konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri sendiri. Kadar keberhasilan atau kegagalan seseorang ditentukan oleh bagaimana memandang kemampuannya sendiri.
Menurut Myers : Penghargaan diri adalah suatu perasaan yang anda peroleh pada saat tindakan anda sesuai dengan kesan pribadi anda dan pada saat kesan khusus mengira-ngira suatu versi yang diidealkan mengenai bagaimana anda mengharapkan diri anda sendiri.
Menurut Goss an H’Hair : Bahwa konsep diri mengacu pada bagaimana anda menilai diri anda sendiri, seberapa besar anda berpikir bahwa diri anda berharga sebagai seseorang. Dapat dilihat dari pernyataan tersebut bahwa penghargaan diri merupakan suatu persepsi evaluasi public, dan konsep diri merupakan persepsi evaluasi pribadi.
Menurut Mead dan Cooley : Konsep diri merupakan suatu cerminan cara yang disajikan orang lain sebagai tanggapan kepada kita. Konsep diri sangat dipengaruhi oleh reaksi orang lain selama masa kecil.
Jadi dapat dikatakan bahwa pesan internal mengenai diri anda – konsep diri dan penghargaan diri – dalam lingkup yang lebih besar dapat mengarahkan anda bagaimana untuk merasakan diri anda dalam berhubungan dengan orang lain.
Suatu konsep diri yang dapat diterapkan dalam organisasi yang mengarah pada konsep diri positif yaitu : percaya diri, memiliki kemampuan menyenangkan orang, memiliki cara mendorong setiap orang yang diawasinya untuk berbuat inovasi dan bersedia mengakui kesalahan yang dibuatnya.
Menurut Cathcart dan Gumpert : Kesan diri dibentuk terutama melalui komunikasi interpersonal dan seringkali diketahui melalui interaksi dengan orang lain, sebagai contoh anak- anak mulai meniru tingkah laku orang dewasa tanpa banyak bertanya.
Para komunikator bisnis membawa konsep diri yang relative stabil ke dalam kegiatan presentasi bisnis, wawancara, dan bentuk lain dari komunikasi dalam organisasi, setiap orang dan pada setiap situasi merupakan suatu kesempatan yang sekurang-kurangnya sedikit memodifikasi konsep diri.
Untuk konsep diri bersifat negative sulit untuk dimodifikasi, dan pada umumnya seseorang yang memiliki pengalaman negative dalam memproses kesan diri cenderung menemukan isyarat-isyarat negative dalam lingkungannya.
Jadi, konsep diri merupakan penyaring dari semua informasi yang datang kepada seorang individu, maka semakin positif dan realistic suatu konsep diri, maka semakin responsive pegawai dalam mencari dan menghadirkan umpan balik yang efektif.
Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu:
Ada dua jenis kecakapan yang harus dimiliki seseorang agar dirinya mampu melakukan komunikasi interpersonal dengan baik dan berhasil, yaitu kecakapan kognitif dan kecakapan behavioral.
1. Kecakapan Kognitif
Kecakapan kognitif merupakan kecakapan pada tingkat pemahaman mengenai bagaimana cara mencapai tujuan personal dan relasional dalam berkomunikasi. Kecakapan kognitif meliputi:
2. Kecakapan Behavioral
Kecakapan behavioral merupakan kecakapan berkomunikasi pada tingkat tindakan, yang berfungsi dalam mengarahkan pelaku komunikasi untuk mencapai tujuan, baik personal maupun relasional. Kecakapan behavioral terdiri dari:
Terdapat tiga faktor dalam komunikasi antarpribadi yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu:
Sekian artikel tentang Pengertian dan Karakteristik Komunikasi Interpersonal Menurut Ahli.
Pengertian dan Karakteristik Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal (komunikasi antar pribadi) merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami kedua belah pihak dan cenderung lebih fleksibel dan informal, serta dapat menghasilkan suatu hubungan produktif secara terus menerus. Jenis komunikasi ini banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Ada tujuh karakteristik yang menunjukkan bahwa suatu komunikasi antara dua individu merupakan komunikasi interpersonal. Tujuh karakteristik komunikasi antar pribadi itu adalah (Hardjana, 2007: 86-90):
- Melibatkan di dalamnya perilaku verbal dan non verbal.
- Melibatkan perilaku spontan, tepat, dan rasional.
- Komunikasi antar pribadi tidaklah statis, melainkan dinamis.
- Melibatkan umpan balik pribadi, hubungan interaksi, dan koherensi (pernyataan yang satu harus berkaitan dengan yang lain sebelumnya).
- Komunikasi antar pribadi dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
- Komunikasi antar pribadi merupakan suatu kegiatan dan tindakan.
- Melibatkan di dalamnya bidang persuasif.
Awal dari proses komunikasi adalah persepsi. Persepsi bukan sekedar rekaman atas objek yang yang telah terstimulasikan pada otak manusia dan otak manusia itu tidak seperti komputer yang mengolah input sebagaimana data adanya. Persepsi sangat dipengaruhi kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional, dan latar belakang budaya, yang semuanya menentukan interprestasi orang pada sensasi. Sering kali kita mempersepsikan sesuatu secara subjektif padahal belum tentu benar. Contoh : orang berambut gondrong dianggap berandal (padahal belum tentu).
image source: www.surangroup.com |
baca juga: Pengertian Etika, Norma, Moral, Kode Etik Menurut Para AhliProses psikologis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Komunikasi Interpersonal. Hal ini terjadi karena dalam Komunikasi Interpersonal kita mencoba menginterpretasikan makna yang menyangkut diri kita, diri orang lain, dan hubungan yang terjadi. Upaya kita untuk memahami diri pribadi ini disebut persepsi, dimana melalui indera yang dimiliki, kita menangkap informasi atas objek tertentu. Melalui alat pikir dan logika, kita mempresentasikan informasi yang telah kita peroleh melalui penginderaan. Proses ini memiliki subjektivitas tinggi dan beberapa kelemahan didalamnya.
Sifat-sifat persepsi, yaitu :
- Pengalaman
- Selektif
- Penyimpulan
- Tidak akurat
- Evaluatif.
- Sensasi/penginderaan
- Harapan
- Bentuk dan latar belakang
- Perbandingan
- Konteks.
Selanjutnya dalam upaya untuk mempengaruhi persepsi orang lain terhadap diri kita telah membuat kita menerapkan sejumlah strategi, yaitu :
- Impression management, dalam hal ini mengungkapkan bahwa orang cenderung untuk mengarahkan persepsi orang lain terhadap dirinya.
- Rethorical sensitivity, mengajarkan orang untuk peka terhadap diri sendiri, peka terhadap situasi, dan terutama peka terhadap orang lain.
- Attributional respons, adalah cara lain dari penggunaan proses atribusi melalui perilaku kita sebagai reaksi atas tindakan orang lain.
- Konfirmasi antarpribadi, adalah tanggapan atau reaksi atas perilaku orang lain.
Kesalahan mempersepsi sering terjadi, misal kita berceloteh, bercanda akan menyinggung orang tetapi kadang persepsi itu ada benarnya, misal persepsi tingkah laku yang sombong dianggap meremehkan orang.
Persepsi dan konsep diri (yang positif) merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari komunikasi interpersonal. Konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri sendiri. Kadar keberhasilan atau kegagalan seseorang ditentukan oleh bagaimana memandang kemampuannya sendiri.
Menurut Myers : Penghargaan diri adalah suatu perasaan yang anda peroleh pada saat tindakan anda sesuai dengan kesan pribadi anda dan pada saat kesan khusus mengira-ngira suatu versi yang diidealkan mengenai bagaimana anda mengharapkan diri anda sendiri.
Menurut Goss an H’Hair : Bahwa konsep diri mengacu pada bagaimana anda menilai diri anda sendiri, seberapa besar anda berpikir bahwa diri anda berharga sebagai seseorang. Dapat dilihat dari pernyataan tersebut bahwa penghargaan diri merupakan suatu persepsi evaluasi public, dan konsep diri merupakan persepsi evaluasi pribadi.
Menurut Mead dan Cooley : Konsep diri merupakan suatu cerminan cara yang disajikan orang lain sebagai tanggapan kepada kita. Konsep diri sangat dipengaruhi oleh reaksi orang lain selama masa kecil.
Jadi dapat dikatakan bahwa pesan internal mengenai diri anda – konsep diri dan penghargaan diri – dalam lingkup yang lebih besar dapat mengarahkan anda bagaimana untuk merasakan diri anda dalam berhubungan dengan orang lain.
Suatu konsep diri yang dapat diterapkan dalam organisasi yang mengarah pada konsep diri positif yaitu : percaya diri, memiliki kemampuan menyenangkan orang, memiliki cara mendorong setiap orang yang diawasinya untuk berbuat inovasi dan bersedia mengakui kesalahan yang dibuatnya.
Menurut Cathcart dan Gumpert : Kesan diri dibentuk terutama melalui komunikasi interpersonal dan seringkali diketahui melalui interaksi dengan orang lain, sebagai contoh anak- anak mulai meniru tingkah laku orang dewasa tanpa banyak bertanya.
Para komunikator bisnis membawa konsep diri yang relative stabil ke dalam kegiatan presentasi bisnis, wawancara, dan bentuk lain dari komunikasi dalam organisasi, setiap orang dan pada setiap situasi merupakan suatu kesempatan yang sekurang-kurangnya sedikit memodifikasi konsep diri.
Untuk konsep diri bersifat negative sulit untuk dimodifikasi, dan pada umumnya seseorang yang memiliki pengalaman negative dalam memproses kesan diri cenderung menemukan isyarat-isyarat negative dalam lingkungannya.
Jadi, konsep diri merupakan penyaring dari semua informasi yang datang kepada seorang individu, maka semakin positif dan realistic suatu konsep diri, maka semakin responsive pegawai dalam mencari dan menghadirkan umpan balik yang efektif.
Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu:
- Setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang baik.
- Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru.
- Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi perlu.
- Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa yang kita ingat (ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan (penyandian selektif).
Ada dua jenis kecakapan yang harus dimiliki seseorang agar dirinya mampu melakukan komunikasi interpersonal dengan baik dan berhasil, yaitu kecakapan kognitif dan kecakapan behavioral.
1. Kecakapan Kognitif
Kecakapan kognitif merupakan kecakapan pada tingkat pemahaman mengenai bagaimana cara mencapai tujuan personal dan relasional dalam berkomunikasi. Kecakapan kognitif meliputi:
- Empati (empathy): kecakapan untuk memahami pengertian dan perasaan orang lain tanpa meninggalkan pandangannya sendiri.
- Perspektif social (social perspective): kecakapan melihat kemungkinan-kemungkinan perilaku yang berkomunikasi dengan dirinya.
- Kepekaan (sensitivity) terhadap peraturan atau standar yang berlaku dalam komunikasi interpersonal.
- Pengetahuan akan situasi pada waktu komunikasi sedang dilakukan.
- Memonitor diri (self-monitoring): kecakapan memonitor diri sendiri untuk menjaga ketepatan perilaku dan jeli dalam memperhatikan pengungkapan pihak yang berkomunikasi dengannya.
2. Kecakapan Behavioral
Kecakapan behavioral merupakan kecakapan berkomunikasi pada tingkat tindakan, yang berfungsi dalam mengarahkan pelaku komunikasi untuk mencapai tujuan, baik personal maupun relasional. Kecakapan behavioral terdiri dari:
- Keterlibatan interaktif (interactive involment). Keterlibatan interaktif menentukan tingkat keikutsertaan dalam proses komunikasi. Kecakapan ini meliputi : 1) sikap tanggap (responsiveness), 2). Sikap perseptif (perceptiveness), dan 3) sikap penuh perhatian (attentiveness).
- Manajemen interaksi (interaction management): kecakapan yang berfungsi untuk membantu dalam mengambil tindakan-tindakan yang berguna demi tercapainya tujuan komunikasi.
- Keluwesan perilaku (behavioral flexibility) : kecakapan yang berfungsi menentukan tindakan yang diambil demi tercapainya tujuan komunikasi.
- Mendengarkan (listening): kecakapan yang berfungsi untuk bisa mendengarkan dan menyelami perasaan pihak lain. Dengan kecakapan mendengarkan seseorang dapat menjadi teman berbicara yang baik.
- Gaya sosial (social style): kecakapan yang mengarahkan pelaku komunikasi pada perilaku yang baik dan menarik sehingga menyenangkan pihak lain.
- Kecemasan komunikasi (communication anxiety): kecakapan yang dapat dipakai untuk mengatasi rasa takut, cemas, malu, gugup, dst. ketika berhadapan dengan lawan bicara.
Terdapat tiga faktor dalam komunikasi antarpribadi yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu:
- Percaya
- Sikap suportif
- Sikap terbuka.
Sekian artikel tentang Pengertian dan Karakteristik Komunikasi Interpersonal Menurut Ahli.
Posting Komentar untuk "Pengertian dan Karakteristik Komunikasi Interpersonal Menurut Ahli"
Tata tertib berkomentar
1. Komentar harus relevan dengan konten yang dibaca
2. Gunakan bahasa yang sopan
3. Tidak mengandung unsur SARA or Bullying.
4. Dilarang SPAM.
5. Dilarang menyisipkan link aktif pada isi komentar.
Berlakulah dengan bijak dalam menggunakan sarana publik ini. Baca dan pahami isinya terlebih dahulu, barulah Berkomentar. Terimakasih.