Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Piutang Dagang, Klasifikasi, Contoh Soal Piutang

Perusahaan dalam aktivitasnya sehari-hari terdapat begitu banyak transaksi, baik aktivitas membeli aktiva yang dibutuhkan perusahaan, membayar berbagai beban yang diperlukan dalam rangka memperoleh manfaat, hingga aktivitas menghasilkan dan menjual produk perusahaan kepada konsumen perusahaan. Karena setiap perusahaan harus menghasilkan dan memiliki produk tertentu agar dapat bertahan, maka setiap produk yang dihasilkan harus dijual kepada masyarakat. Dalam upaya menjual produk yang dimilikinya, setiap perusahaan menggunakan berbagai cara. Salah satunya memberikan kemudahan cara pembayaran. Penjualan produk yang dilakukan secara kredit, di mana pihak pembeli tidak perlu membayar semua tagihan pada saat terjadinya transaksi, adalah salah satu bentuk kemudahan cara pembayaran. 

Pengertian Piutang Dagang, Klasifikasi, Contoh Soal Piutang - Perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit akan menghasilkan piutang usaha pada buku besarnya. Itu berarti, perusahaan memiliki klaim atau tagihan kepada konsumennya atas sejumlah uang akibat transaksi penjualan kredit yang telah terjadi.

Pengertian Piutang Dagang, Klasifikasi, Contoh Soal Piutang_
image source: wikihow.com
baca juga: Metode Pencatatan Petty Cash (Kas Kecil) dan Contoh Soal

Pengertian Piutang

Piutang adalah klaim perusahaan atas uang, barang atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi di masa lalu. Tagihan yang tidak disertai dengan janji tertulis disebut piutang, sedangkan tagihan yang disertai dengan janji tertulis disebut wesel.

Klasifikasi Piutang

Walaupun terdapat begitu banyak macam piutang yang mungkin dimiliki suatu perusahaan, tetapi berdasarkan jenis dan asal piutang di dalam perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu :

1. Piutang Usaha adalah piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dalam kegiatan normal perusahaan, piutang usaha biasanya akan dilunasi dalam tempo kurang dari satu tahun, oleh karena itu piutang usaha dikelompokkan ke dalam kelompok aktiva lancar.

2. Piutang Bukan Usaha adalah piutang yang timbul bukan sebagai akibat penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Termasuk dalam kelompok ini adalah:
  • Persekot dalam kontrak pembelian 
  • Klaim terhadap perusahaan angkutan untuk barang rusak atau hilang
  • Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian yang dipertanggungjawabkan
  • Klaim terhadap karyawan perusahaan 
  • Klaim terhadap restitusi pajak
  • Piutang dividen

Pencatatan Piutang

Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, piutang dicatat dan diakui sebesar jumlah bruto (nilai jatuh tempo) dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak akan diterima. Itu berarti piutang harus dicatat sebesar jumlah yang diharapkan akan dapat ditagih. Karena itu berkaitan dengan pengelolaan piutang, perusahaan harus membuat suatu cadangan piutang tidak tertagih yang merupakan taksiran jumlah piutang yang tidak akan dapat ditagih.

Misalnya, piutang usaha PT Mitra Usaha adalah sebesar Rp190.000.000,- ,sedangkan cadangan kerugian piutang tersebut dicatat sebagai berikut :

Piutang usaha .....................................................190.000.000

Cadangan kerugian piutang.................................(24.000.000)

Piutang bersih......................................................166.000.000

Dalam membuat cadangan kerugian piutang/piutang tidak tertagih, terdapat dua dasar utama yang dapat digunakan, yaitu :

1. Jumlah penjualan (persentase tertentu dari penjualan), berarti cadangan kerugian piutang didasarkan pada persentase tertentu dari saldo akun penjualan pada saat cadangan kerugian piutang tersebut disusun atau didasarkan pada persentase tertentu dari taksiran jumlah penjualan atau jumlah penjualan kredit pada suatu periode tertentu. Selain didasarkan pada saldo akun penjualan atau saldo akun penjualan kredit, penyusunan besarnya cadangan kerugian piutang dapat pula didasarkan pada persentase tertentu dari anggaran penjualan atau didasarkan pada persentase tertentu dari anggaran penjualan kredit di tahun tersebut.

2. Saldo piutang


a. Persentase tertentu dari saldo piutang, berarti cadangan kerugian piutang didasarkan pada saldo akun piutang pada saat piutang tersebut disusun atau didasarkan pada taksiran penjualan kredit pada periode yang bersangkutan

b. Analis umur piutang adalah suatu metode pembuatan cadangan kerugian piutang di mana cadangan piutang yang tidak dapat ditagih dari suatu perusahaan didasarkan pada besarnya risiko atau kemungkinan tidak tertagihnya suatu piutang. Dasar dari metode ini adalah pemikiran bahwa semakin lama umur suatu piutang, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya kemacetan proses penagihan piutang tersebut.

Dari contoh perusahaan di atas, pada akhir tahun 2019 akuntan PT Mitra Usaha melaporkan saldo beberapa akun sebagai berikut :
  • Piutang Usaha Rp 190.000.000
  • Penjualan Rp 4.200.000.000
  • Penjualan kredit Rp 2.400.000.000

Sedangkan dari buku pembantu diketahui bahwa saldo piutang tersebut terdiri dari piutang kepada beberapa pelanggan terlihat dari tabel berikut ini. Dari buku pembantu diketahui pula tanggal terjadinya transaksi penjualan kredit dari pelanggan-pelangga tersebut, sehingga dapat diketahui umur setiap piutang per tanggal 31 Desember 2019.

Dari pengalaman selama beberapa tahun terakhir manajeman PT Mitra Usaha menyimpulkan bahwa semakin lama umur piutang, semakin besar pula kemungkinan tidak tertagihnya. Kemungkinan tidak tertagihnya tersebut adalah 1% untuk umur piutang 1 s/d 15 hari , 3% untuk umur 16 s/d 30 hari, 5% untuk umur 31 s/d 45 hari, 10% untuk umur 46 s/d 60 hari dan 20% untuk yg berumur lebih dari 61 hari.

Penghapusan Piutang

Biasanya cadangan kerugian piutang dibuat pada awal periode akuntansi. Dan cadangan kerugian piutang merupakan suatu taksiran besarnya piutang tidak dapat ditagih pada suatu periode akuntansi. Setelah periode terus berjalan, sering kali terdapat sejumlah piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih karena berbagai alasan. Piutang yang jelas-jelas tidak dapat ditagih karena debiturnya lari, meninggal, bangkrut atau sebab lain harus dihapuskan dari saldo piutang. Penghapusan piutang ini merupakan kerugian karena pencatatannya tidak dibebankan ke akun kerugian piutang tetapi ke akun cadangan kerugian piutang.

Untuk menghapus suatu piutang terdapat dua metode yang bisa digunakan, yaitu :
  1. Metode Cadangan Kerugian Piutang 
  2. Metode Penghapusan langsung, adalah metode penghapusan piutang dengan cara menunggu sampai diperoleh kepastian bahwa piutang tersebut benar-benar tidak dapat ditagih, tanpa perlu dibuat estimasinya lebih dahulu.

Misalnya dari contoh sebelumnya, pada tanggal 1 januari 2019 PT Mitra Usaha telah menetapkan cadangan kerugian piutang sebesar Rp24.000.000. Pada tanggal 15 April 2019, diperoleh kepastian bahwa piutang kepada Toko Eka Jaya tidak dapat ditagih lagi karena toko tersebut bangkrut. Manajemen PT Mitra Usaha memutuskan bahwa piutang sebesar Rp19.000.000 tersebut akan dihapuskan. Maka jurnal yang perlu dibuat berkaitan dengan penghapusan piutang tersebut adalah sebagai berikut :

penghapusan piutang_

Akibat penghapusan tersebut piutang PT Mitra Usaha akan berkurang sebesar Rp19.000.000. Baik dengan metode cadangan maupun dengan metode pengahapusan langsung akan berakibat berbeda terhadap saldo piutang bersihnya. Seperti terlihat dari catatan di bawah ini :

saldo piutang_

Pada saat cadangan kerugian piutang ditetapkan sebesar Rp24.000.000. pada tanggal 1 Januari 2019, saldo piutang bersih PT Mitra Usaha adalah sebesar Rp 166.000.000. Setelah terjadi penghapusan sebesar Rp19.000.000 dibuat jurnal dengan mendebet akun cadangan kerugian piutang sebesar Rp19.000.000 dan mengkredit akun piutang sebesar Rp19.000.000. akibat jurnal tersebut, saldo akun cadangan kerugian piutang akan berkurang sebesar Rp19.000.000 menjadi Rp171.000.000. Dan saldo akun piutang berkurang dengan jumlah yang sama menjadi Rp171.000.000. Akibatnya, saldo piutang bersih perusahaan tetap sebesar Rp166.000.000. karena saldo piutang sebesar Rp171.000.000 dikurangi dengan saldo cadangan kerugian piutang sebesar Rp5.000.000.

Sedangkan metode penghapusan langsung, mengakibatkan saldo piutang berubah dari Rp190.000.000 pada tanggal 1 Januari 2019 menjadi Rp171.000.000 pada tanggal 15 April 2019. Akibat dikuranginya saldo piutang karena dikreditnya akun piutang sebesar Rp19.000.000.

Sekian artikel tentang Pengertian Piutang Dagang, Klasifikasi, Contoh Soal Piutang. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
  • Warren, Reeve, 2011, Principles of Accounting-Indonesia Adaptation, Buku 1, Salemba Empat.
  • Kieso, Weygandt, Accounting Principles,10th edition, John Wiley & Sons Publishing
  • Suwardjono SR. 2005, Akuntansi Pengantar, Edisi 2, BPFE Yogyakarta
Nikita Dini
Nikita Dini Blogger, Internet Marketer, Web Designer

1 komentar untuk "Pengertian Piutang Dagang, Klasifikasi, Contoh Soal Piutang"