Pengertian Employee Relations dan Contoh Kegiatan Menurut Ahli
Pengertian Employee Relations dan Contoh Kegiatan Menurut Ahli - Ungkapan yang kerap muncul, karyawan adalah aset perusahaan/organisasi, tidak bisa dibantah. Dari perspektif komunikasi atau Humas, hubungan karyawan (employee relations) merupakan salah satu komponen penting dalam aktivitas kehumasan. Tentu, titik berat kegiatan employee relations itu pada hal-hal yang berkaitan dengan hubungan antara pimpinan perusahaan dengan karyawan atau publik seperti: penempatan dan pemindahan karyawan; penerimaan pegawai baru, kenaikan pangkat dan kondite karyawan; pemutusan hubungan kerja; dan pensiun dan jaminan sosial.
Dalam kaitan dengan kegiatan kehumasan, yang paling penting adalah bagaimana merancang sistem komunikasi yang mampu menyampaikan pesan secara internal, sehingga bisa dipahami atau dikenal oleh para karyawan. Sistem komunikasi yang dimaksudkan disini tentu bersifat internal. Para pakar Humas seperti Jefkins melihat, komunikasi internal itu bisa dilakukan dalam beberapa bentuk: komunikasi ke bawah yaitu komunikasi dari pihak pimpinan kepada karyawan. Kedua, komunikasi ke atas, yaitu komunikasi berlangsung dari karyawan kepada atasannya dan ketiga komunikasi sejajar, yaitu komunikasi yang berlangsung antara sesama pegawai. Ini proses komunikasi yang bersifat formal karena mengikuti struktur organisasi. Di luar proses komunikasi formal, para anggota organisasi melakukan proses komunikasi yang bersifat informal.
Kegiatan employee relations bertujuan antara lain: mendapatkan saling pengertian antara pegawai, ataupun antara pimpinan dengan semua pegawai dalam sebuah organisasi; Mendapatkan data-data yang lengkap tentang sikap dan tingkah laku pegawai. Data ini diperlukan dalam rangka pembinaan, pengorganisasian, kerjasama, koordinasi dan evaluasi terhadap pegawai; Menciptakan kerjasama yang serasi antara pegawai; Menanamkan rasa damai kepada pegawai; Menanamkan rasa sukses kepada pegawai sehingga mereka merasa diberi kesempatan untuk maju dalam mengembangkan kariernya; Menanamkan loyalitas para pegawai; Menanamkan rasa tanggungjawab kepada para pegawai; Menciptakan adanya semangat kerja yang tinggi; Kegiatan employee relations.
Sebagai fungsi manajemen, tentu Humas harus mampu proses komunikasi organisasi. Dalam kaitan ini, Humas harus merancang sistem komunikasi yang bisa digunakan, berikut media komunikasi apa yang bisa menyentuh seluruh lapisan manajemen. Dalam beberapa organisasi/perusahaan, Humas menyelenggarakan penerbitan berkala dalam wujud inhouse journal yang memuat informasi mengenai kegiatan-kegiatan manajemen. Belakangan ini, banyak pula organisasi yang menggunakan media online. Penerbitan inhouse magazine seperti itu sangat relevan untuk mendistribusikan pesan-pesan manajemen. Namun demikian, hal yang penting adalah konsistensi penerbitannya. Sebuah media komunikasi yang diterbitkan secara konsisten tentu akan mendukung citra positif organisasi.
Selain merancang media komunikasi, hal yang tidak kalah pentingnya juga adalah merancang sistem komunikasi yang melibatkan partisipasi semua pihak dalam manajemen. Pihak Humas harus mampu menawarkan pilihan-pilihan forum komunikasi, yang memungkinkan seluruh anggota manajemen terlibat dan berpartisipasi. Sebagai contoh, memanfaatkan hari ulang tahun perusahaan, hari-hari besar keagamaan merupakan kesempatan yang tepat untuk seluruh manajemen berkumpul dan berkomunikasi. Humas harus mampu menggali dan merencanakan forum dan media komunikasi untuk seluruh anggota perusahaan berkumpul dan menyampaikan gagasannya.
Employee Relations
Sebagai perusahaan, karyawan merupakanhal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Murray bahwa karyawan menjadi kunci keberhasilan organisasi yang bergerak di bidang jasa (Angela Murray, 2001, 32). Pada buku This is PR, The Realities of Public Relations, dikatakan bahwa karyawan merupakan publik yang sangat penting karena merekalah yang menjadi „ujung tombak‟ (front line) didalam organisasi (Newson, Turk, Kruckerberg, 2004: 96). Bahkan begitu pentingnya keberadaan karyawan bagi perusahaan, Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom dalam buku Effective Public Relations menyatakan bahwa “No organizational relationships are as important as those with employees at all level” atau bahwa tidak ada hubungan organisasional yang paling penting selain hubungan perusahaan dengan karyawan pada semua tingkatan (1985: 311).
Karena itulah pembangunan hubungan yang baik antara perusahaan dengan karyawan seharusnya menjadi agenda utama yang dapat diwujudkan salah satunya melalui penerapan kegiatan employee relations. Menurut Bonar, employee relations adalah usaha yang mengatur secara khusus hubungan antara pihak manajemen perusahaan dengan karyawan agar selalau dalam keadaan baik serta sebagai bagian dari kesatuan sistem organisasi (Bonar, 1973: 55). Pembinaan hubungan baik antara karyawan dengan pimpinan perusahaan maupun antar karyawan agar selalu dalam keadaan baik melalui penerapan kegiatan employee relations selain bertujuan untuk memberikan suatu pengabdian dan mengatur kerja sama di antara anggota, terutama untuk menciptakan komunikasi internal yang efektif di dalam perusahaan (Bonar, 1973:56).
Guna membina hubungan tersebut, Frazier Moore mengemukakan dasar pelaksanaan kegiatan employee relations adalah berkomitmen dalam menyediakan pekerjaan sehari-hari, kondisi kerja yang baik, kompetisi yang adil, kesempatanuntuk mengembangkan meningkatkan kompetensi diri, pengakuan atas pencapaian yang dihasilkan, pengawasan yang baik, kesempatan untuk mengekspresikan diri dan menyediakan keuntungan yang sesuai bagi para karyawannya (1981: 27). Dasar-dasar pelaksanaan kegiatan employee relationsapabila diaplikasikan secara optimal maka akan dapat mencapai tujuan-tujuan organizational yang diharapkan perusahaan.
Menurut Cutlip, Center, dan Broom dalam buku Rosady Ruslan, maksud dan tujuan kegiatan employee relations adalah:
Dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut, kegiatan employee relations dapat dilaksanakan dalam bentuk: (Ruslan, 2004, 278)
Sedangkan Frank Jefkins menguraikan beberapa kegiatan employee relations secara terperinci yang memberikan penekanan akan pentingnyakomunikasi internal di sebuah perusahaan. Kegiatan-kegiatan tersebut dapatdiuraikan sebagai berikut: (Jefkins, 1996: 173-178)
menjembatani jauhnya jarak fisik.
manajemen dengan pihak karyawan.
Sesuai dengan penjabaran tujuan kegiatan employee relations di atas, terlihat jelas bahwa tujuan ini sangat terkait dengan harapan akan mendukung sistem informasi atau iklim komunikasi internal yang terjadi selama pelaksanaandan implikasi pasca berlangsungnya kegiatan employee relations. Membenarkan pernyataan Anggoro bahwa tujuan hubungan karyawan yang paling penting adalah memelihara keterbukaan perusahaan dan penyambung lidah karyawan (2001: 36). Hal ini berarti hubungan dengan karyawan dipengaruhi oleh komunikasi internal antara pimpinan dengan karyawan maupun antar karyawan. Karena itu hasil positif yang dapat dicapai dengan dilaksanakannya employee relations sangat berkaitan erat dengan iklim komunikasi internal yang terjadi didalam perusahaan.
Merupakan salah satu bentuk dari kegiatan internal public relations yang menitik beratkan kepada hubungan antara pimpinan perusahaan dengan karyawan/publik karyawan, yang dalam hal ini mencakup kepada bentuk kegiatan (H.R Danan Djaja 1985: 26-27) :
Perencanaan dan pelaksanaan suatu program informasi dan komunikasi karyawan biasanya harus terletak pada seksi hubungan karyawan dari bagian hubungan masyarakatnya (PR). Nasihat serta kerjasama manajemen dan staf, pelaksana yang melaksanakan hubungan personalia, karyawan, atau industri, harus diusahakan dalam menentukan tujuan, media, dan pesan dari program komunikasi. Koordinasi yang erat antara seksi hubungan karyawan dengan seluruh staf serta bagian pelaksanaan organisasi adalah penting. Kegagalan dalam menyajikan informasi kepada karyawan tentang kebijakan dan perkembangan perusahaan yang mempengaruhi kepentingannya, akan menimbulkan kesalah pahaman, desas-desus palsu, dan kecaman. Apabila tidak diberikan informasi tentang hal seperti itu, maka karyawan akan membuat asumsinya sendiri, yang mungkin salah, atau mereka akan mendengarkan sumber dari luar, yang mungkin memberikan informasi yang tidak tepat (H Frazier Moore, 2005: 347).
Para karyawan juga ingin menyatakan pendapatnya kepada manajemen tentang pekerjaan, kondisi pekerjaan, dan hal-hal lain yang mempengaruhi kepentingannya. Pelaksanaan komunikasi dua arah yang memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan usulan kepada manajemen adalah penting (H Frazier Moore, 1988: 5).
Fungsi komunikasi internal adalah mengusahakan agar para karyawan mengetahui apa yang sedang dipikirkan manajemen dan mengusahakan agar manajemen mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh karyawan. Frank Jefkins (2005 :172) mengatakan bahwa:
Kegiatan employee relations dalam perusahaan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan dengan tujuan membentuk iklim komunikasi organisasi yang positif. Dalam kaitannya dengan peneltian ini adalah dengan melakukan aktivitas employee relations melalui regular meeting dalam perusahaan.
Sekian artikel tentang Pengertian Employee Relations dan Contoh Kegiatan Menurut Ahli. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Dalam kaitan dengan kegiatan kehumasan, yang paling penting adalah bagaimana merancang sistem komunikasi yang mampu menyampaikan pesan secara internal, sehingga bisa dipahami atau dikenal oleh para karyawan. Sistem komunikasi yang dimaksudkan disini tentu bersifat internal. Para pakar Humas seperti Jefkins melihat, komunikasi internal itu bisa dilakukan dalam beberapa bentuk: komunikasi ke bawah yaitu komunikasi dari pihak pimpinan kepada karyawan. Kedua, komunikasi ke atas, yaitu komunikasi berlangsung dari karyawan kepada atasannya dan ketiga komunikasi sejajar, yaitu komunikasi yang berlangsung antara sesama pegawai. Ini proses komunikasi yang bersifat formal karena mengikuti struktur organisasi. Di luar proses komunikasi formal, para anggota organisasi melakukan proses komunikasi yang bersifat informal.
Kegiatan employee relations bertujuan antara lain: mendapatkan saling pengertian antara pegawai, ataupun antara pimpinan dengan semua pegawai dalam sebuah organisasi; Mendapatkan data-data yang lengkap tentang sikap dan tingkah laku pegawai. Data ini diperlukan dalam rangka pembinaan, pengorganisasian, kerjasama, koordinasi dan evaluasi terhadap pegawai; Menciptakan kerjasama yang serasi antara pegawai; Menanamkan rasa damai kepada pegawai; Menanamkan rasa sukses kepada pegawai sehingga mereka merasa diberi kesempatan untuk maju dalam mengembangkan kariernya; Menanamkan loyalitas para pegawai; Menanamkan rasa tanggungjawab kepada para pegawai; Menciptakan adanya semangat kerja yang tinggi; Kegiatan employee relations.
Sebagai fungsi manajemen, tentu Humas harus mampu proses komunikasi organisasi. Dalam kaitan ini, Humas harus merancang sistem komunikasi yang bisa digunakan, berikut media komunikasi apa yang bisa menyentuh seluruh lapisan manajemen. Dalam beberapa organisasi/perusahaan, Humas menyelenggarakan penerbitan berkala dalam wujud inhouse journal yang memuat informasi mengenai kegiatan-kegiatan manajemen. Belakangan ini, banyak pula organisasi yang menggunakan media online. Penerbitan inhouse magazine seperti itu sangat relevan untuk mendistribusikan pesan-pesan manajemen. Namun demikian, hal yang penting adalah konsistensi penerbitannya. Sebuah media komunikasi yang diterbitkan secara konsisten tentu akan mendukung citra positif organisasi.
Selain merancang media komunikasi, hal yang tidak kalah pentingnya juga adalah merancang sistem komunikasi yang melibatkan partisipasi semua pihak dalam manajemen. Pihak Humas harus mampu menawarkan pilihan-pilihan forum komunikasi, yang memungkinkan seluruh anggota manajemen terlibat dan berpartisipasi. Sebagai contoh, memanfaatkan hari ulang tahun perusahaan, hari-hari besar keagamaan merupakan kesempatan yang tepat untuk seluruh manajemen berkumpul dan berkomunikasi. Humas harus mampu menggali dan merencanakan forum dan media komunikasi untuk seluruh anggota perusahaan berkumpul dan menyampaikan gagasannya.
image source: |
baca juga: Pengertian dan Pendekatan Teori Stakeholder Menurut Para Ahli
Employee Relations
Sebagai perusahaan, karyawan merupakanhal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Murray bahwa karyawan menjadi kunci keberhasilan organisasi yang bergerak di bidang jasa (Angela Murray, 2001, 32). Pada buku This is PR, The Realities of Public Relations, dikatakan bahwa karyawan merupakan publik yang sangat penting karena merekalah yang menjadi „ujung tombak‟ (front line) didalam organisasi (Newson, Turk, Kruckerberg, 2004: 96). Bahkan begitu pentingnya keberadaan karyawan bagi perusahaan, Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom dalam buku Effective Public Relations menyatakan bahwa “No organizational relationships are as important as those with employees at all level” atau bahwa tidak ada hubungan organisasional yang paling penting selain hubungan perusahaan dengan karyawan pada semua tingkatan (1985: 311).
Karena itulah pembangunan hubungan yang baik antara perusahaan dengan karyawan seharusnya menjadi agenda utama yang dapat diwujudkan salah satunya melalui penerapan kegiatan employee relations. Menurut Bonar, employee relations adalah usaha yang mengatur secara khusus hubungan antara pihak manajemen perusahaan dengan karyawan agar selalau dalam keadaan baik serta sebagai bagian dari kesatuan sistem organisasi (Bonar, 1973: 55). Pembinaan hubungan baik antara karyawan dengan pimpinan perusahaan maupun antar karyawan agar selalu dalam keadaan baik melalui penerapan kegiatan employee relations selain bertujuan untuk memberikan suatu pengabdian dan mengatur kerja sama di antara anggota, terutama untuk menciptakan komunikasi internal yang efektif di dalam perusahaan (Bonar, 1973:56).
Guna membina hubungan tersebut, Frazier Moore mengemukakan dasar pelaksanaan kegiatan employee relations adalah berkomitmen dalam menyediakan pekerjaan sehari-hari, kondisi kerja yang baik, kompetisi yang adil, kesempatanuntuk mengembangkan meningkatkan kompetensi diri, pengakuan atas pencapaian yang dihasilkan, pengawasan yang baik, kesempatan untuk mengekspresikan diri dan menyediakan keuntungan yang sesuai bagi para karyawannya (1981: 27). Dasar-dasar pelaksanaan kegiatan employee relationsapabila diaplikasikan secara optimal maka akan dapat mencapai tujuan-tujuan organizational yang diharapkan perusahaan.
Menurut Cutlip, Center, dan Broom dalam buku Rosady Ruslan, maksud dan tujuan kegiatan employee relations adalah:
- Sebagai sarana komunikasi internal secara timbal balik yang dipergunakan dalam suatu organisasi atau perusahaan
- Untuk menghilangkan kesalahpahaman atau hambatan komunikasi antara manajemen perusahaan dengan para karyawan.
- Sebagai sarana saluran atau alat komunikasi dalam upaya menjelaskantentang kebijaksanaan, peraturan, dan ketatakerjaan dalam sebuahorganisasi atau perusahaan.
- Sebagai media komunikasi internal bagi karyawan untuk meyampaikankeinginan-keinginan atau sumbangan saran dan informasi serta laporankepada pihak manajemen perusahaan (pimpinan).
Dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut, kegiatan employee relations dapat dilaksanakan dalam bentuk: (Ruslan, 2004, 278)
- Program pendidikan dan pelatihan
- Program motivasi kerja berprestasi
- Program penghargaan
- Program acara khusus (special event)
- Program media komunikasi internal
Sedangkan Frank Jefkins menguraikan beberapa kegiatan employee relations secara terperinci yang memberikan penekanan akan pentingnyakomunikasi internal di sebuah perusahaan. Kegiatan-kegiatan tersebut dapatdiuraikan sebagai berikut: (Jefkins, 1996: 173-178)
- Jurnal internal
- Papan pengumuman
- Kotak saran
- Rangsangan berbicara
- Presentasi Video atau slide
- Literatur Pengenalan
- Kunjungan oleh pihak manajemen
menjembatani jauhnya jarak fisik.
- Obrolan langsung
- Konferensi staf
- Acara-acara kekeluargaan
manajemen dengan pihak karyawan.
- Klub-klub sosial
Sesuai dengan penjabaran tujuan kegiatan employee relations di atas, terlihat jelas bahwa tujuan ini sangat terkait dengan harapan akan mendukung sistem informasi atau iklim komunikasi internal yang terjadi selama pelaksanaandan implikasi pasca berlangsungnya kegiatan employee relations. Membenarkan pernyataan Anggoro bahwa tujuan hubungan karyawan yang paling penting adalah memelihara keterbukaan perusahaan dan penyambung lidah karyawan (2001: 36). Hal ini berarti hubungan dengan karyawan dipengaruhi oleh komunikasi internal antara pimpinan dengan karyawan maupun antar karyawan. Karena itu hasil positif yang dapat dicapai dengan dilaksanakannya employee relations sangat berkaitan erat dengan iklim komunikasi internal yang terjadi didalam perusahaan.
Merupakan salah satu bentuk dari kegiatan internal public relations yang menitik beratkan kepada hubungan antara pimpinan perusahaan dengan karyawan/publik karyawan, yang dalam hal ini mencakup kepada bentuk kegiatan (H.R Danan Djaja 1985: 26-27) :
- Penempatan dan pemindahan karyawan
- Penerimaan pegawai baru
- Kenaikan pangkat dan kondite karyawan
- Pemutusan kerja
- Pensiun dan jaminan sosial
Perencanaan dan pelaksanaan suatu program informasi dan komunikasi karyawan biasanya harus terletak pada seksi hubungan karyawan dari bagian hubungan masyarakatnya (PR). Nasihat serta kerjasama manajemen dan staf, pelaksana yang melaksanakan hubungan personalia, karyawan, atau industri, harus diusahakan dalam menentukan tujuan, media, dan pesan dari program komunikasi. Koordinasi yang erat antara seksi hubungan karyawan dengan seluruh staf serta bagian pelaksanaan organisasi adalah penting. Kegagalan dalam menyajikan informasi kepada karyawan tentang kebijakan dan perkembangan perusahaan yang mempengaruhi kepentingannya, akan menimbulkan kesalah pahaman, desas-desus palsu, dan kecaman. Apabila tidak diberikan informasi tentang hal seperti itu, maka karyawan akan membuat asumsinya sendiri, yang mungkin salah, atau mereka akan mendengarkan sumber dari luar, yang mungkin memberikan informasi yang tidak tepat (H Frazier Moore, 2005: 347).
Para karyawan juga ingin menyatakan pendapatnya kepada manajemen tentang pekerjaan, kondisi pekerjaan, dan hal-hal lain yang mempengaruhi kepentingannya. Pelaksanaan komunikasi dua arah yang memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan usulan kepada manajemen adalah penting (H Frazier Moore, 1988: 5).
Fungsi komunikasi internal adalah mengusahakan agar para karyawan mengetahui apa yang sedang dipikirkan manajemen dan mengusahakan agar manajemen mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh karyawan. Frank Jefkins (2005 :172) mengatakan bahwa:
Komunikasi internal (lebih lanjut disebut sebagai komunikasi pegawai atau employee relations), memiliki tiga bentuk. Yang pertama adalah komunikasi ke bawah yaitu komunikasi dari pihak pimpinan kepada karyawan. Kedua adalah komunikasi ke atas, yaitu komunikasi yang berlangsung dari karyawan kepada atasannya. Ketiga adalah komunikasi sejajar, yaitu komunikasi yang berlangsung antar sesama pegawaiDalam upaya mencapai tujuan perusahaan maka harus adanya keselarasan, semangat kerja sama di antara para anggota perusahaan melalui komunikasi yang baik antara manajemen dan karyawan seperti yang disebutkan dalam bentuk aliran komunikasi diatas. Menurut IG Wasanto (1987: 186) tujuan dari employee relations adalah sebagai berikut:
- Untuk mendapatkan saling pengertian antar pegawai ataupun antara pimpinan dengan semua pegawai dalam sebuah organisasi.
- Mendapatkan data-data yang lengkap tentang sikap dan tingkah laku pegawai. Data ini diperlukan dalam rangka pembinaan, pengorganisasian, kerjasama, koordinasi, dan evaluasi terhadap pegawai.
- Menciptakan kerjasama yang serasi antara pegawai.
- Menanamkan rasa damai kepada pegawai.
- Menanamkan rasa sukses kepada pegawai sehingga mereka merasa diberi kesempatan untuk maju dalam mengembangkan kariernya.
- Menanamkan loyalitas para pegawai.
- Menanamkan rasa tanggung jawab kepada para pegawai.
- Menciptakan adanya semangat kerja yang tinggi.
Kegiatan employee relations dalam perusahaan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan dengan tujuan membentuk iklim komunikasi organisasi yang positif. Dalam kaitannya dengan peneltian ini adalah dengan melakukan aktivitas employee relations melalui regular meeting dalam perusahaan.
Sekian artikel tentang Pengertian Employee Relations dan Contoh Kegiatan Menurut Ahli. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
- Freeman, R. E., (1984). Strategic Management: A Stakeholder Approach, , Boston: Pitman Publishing
- Cutlip, Scott M., Allen H. Center, & Glen M. Broom. 2011. Effective Public Relations. Jakarta: Kencana Prada Media Group.
- Ardianto, Elvinaro dan Sumirat, Soleh. 2004. Dasar-dasar Public Relations. Remaja Rosdakarya, Bandung