Pengertian Batasan Bisnis, Risiko, dan Pengendalian Bisnis
Pengertian Batasan Bisnis, Risiko, dan Pengendalian Bisnis - Sebuah Diagram Model Proses Bisnis adalah alat untuk mencapai tujuan, bukan hasil kinerja dari suatu proses.
Hasil akhir dagram proses bisnis adalah perbaikan cara proses bisnis itu bekerja.
Fokus perbaikan adalah pada 'nilai tambah' yang membuat layanan pelanggan dan pengalaman yang lebih baik, dan mengurangi waktu atau usaha yang terbuang.
Ada dua jenis utama dari Model Proses Bisnis:
Tujuan dari pemodelan adalah untuk menggambarkan proses lengkap, memungkinkan manajer, konsultan dan staf untuk meningkatkan aliran dan merampingkan proses.
Hasil dari proyek pemodelan proses bisnis pada dasarnya:
Konsekuensi sekunder lainnya yang timbul dari Pemodelan Proses Bisnis yang sukses yakni dapat ditingkatkannya keunggulan kompetitif, pertumbuhan pasar, dan moral staf yang lebih baik.
Tidak ada aturan mutlak untuk ruang lingkup atau luas Model Proses Bisnis.
Sebelum menetapkan banyaknya sumber daya untuk Pemodelan Proses Bisnis pertimbangan yang tepat harus diberikan kepada kegunaannya - ajukan pertanyaan:
Pemodelan Proses adalah metodologi yang ampuh untuk diarahkan pada operasi yang ada manfaatnya dari perbaikan, dan bila orang yang terlibat adalah yang berkecimpung dan mendukung.
Model Bisnis dan Batasan Marketing Approach
Marketing Approach* yang dapat dipakai perusahaan untuk meningkatkan hubungan:
Karakteristik Marketing dari Model Bisnis Margin
Karakteristik Marketing dari Model Bisnis Volume
Model Marketing Approach yang cocok dipakai sangat tergantung dari dinamika strategi bisnis. Bisnis volume yang mengarah kepada margin karena pergeseran produk dan segment sah-sah saja mempergunakan strategi Mass Customization dan sebaliknya
Identifikasi Risiko
1. Umum
2. Apa Yang Dapat Terjadi
3. Bagaimana Dan Mengapa Itu Terjadi
4. Peralatan Dan Teknik
Analisis Risiko
1. Umum
Analis pendahuluan dapat dibuat untuk mendapatkan gambaran seluruh risiko yang ada. Kemudian disusun urutan risiko yang ada. Risiko-risiko yang kecil untuk sementara diabaikan dulu. Prioritas diberikan kepada risiko-risiko yang cukup signifikan dapat menimbulkan kerugian.
2. Menetapkan/ Determinasi Pengendalian Yang Sudah Ada
3. Konsekuensi/ Dampak Dan Kemungkinan
Metode lain yang juga bisa digunakan jika data terdahulu tidak tersedia, dengan melakukan ekstrapolasi data-data sekunder secara umum dari lembaga-lembaga internasional maupun industri sejenis. Kemudian dibuat estimasi/ perkiraan secara subyektif. Metode ini disebut metode penentuan dengan professional judgement. Hasilnya dapat memberikan gambaran secara umum mengenai level risiko yang ada.
Sumber informasi yang dapat digunakan untuk menghitung konsekuensi diantaranya adalah:
Sedangkan teknik-tekniknya adalah:
Tipe-Tipe Analisis
Urutan kompleksitas serta besarnya biaya analisis (dari kecil hingga besar) adalah: kualitatif, semi kuantitatif, dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang level risiko. Setelah itu dapat dilakukan analisis semi kuantitatif ataupun kuantitatif untuk lebih merinci level risiko yang ada.
Penjelasan tentang karakteristik jenis-jenis analisis tersebut dapat dilihat dibawah ini:
a. Analisis Kualitatif
Catatan: Tabel E1 dan E2 dalam lampiran E menggambarkan contoh bentuk kualitatif yang mudah atau skala deskriptif dari kemungkinan-kemungkinan yang ada. Tabel E3 adalah sebuah contoh dari sebuah matriks yang dibuat berdasarkan prioritas kelas dengan menggambungkan kemungkinan-kemungkinan tersebut. Tabel tersebut perlu ditata kembali sesuai kebutuhan dari organisasi yang individu atau subjek tertentu dari penilaian suatu risiko.
Analisis kualitatif digunakan untuk kegiatan skrining awal pada risiko yang membutuhkan analisis lebih rinci dan lebih mendalam.
b. Analisis Semi-Kuantitatif
Kehati-hatian harus dilakukan dalam menggunakan analisis semi-kuantitatif, karena nilai yang kita buat belum tentu mencerminkan kondisi obyektif yang ada dari sebuah risiko. Ketepatan perhitungan akan sangat bergantung kepada tingkat pengetahuan tim ahli dalam analisis tersebut terhadap proses terjadinya sebuah risiko. Oleh karena itu kegiatan analisis ini sebaiknya dilakukan oleh sebuah tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan background, tentu saja juga melibatkan manajer ataupun supervisor di bidang operasi.
c. Analisis Kuantitatif
Probabilitas biasanya dihitung sebagai salah satu atau keduanya (exposure dan probability). Kedua variabel ini (probabilitas dan konsekuensi) kemudian digabung untuk menetapkan tingkat risiko yang ada. Tingkat risiko ini akan berbeda-beda menurut jenis risiko yang ada.
Sensitifitas Analisis
Evaluasi Risiko
Evaluasi Risiko adalah membandingkan tingkat risiko yang telah dihitung pada tahapan analisis risiko dengan kriteria standar yang digunakan.
Hasil Evaluasi risiko diantaranya adalah:
Pengendalian Risiko
Pengendalian risiko meliputi identifikasi alternatif-alternatif pengendalian risiko, analisis pilihan-pilihan yang ada, rencana pengendalian dan pelaksanaan pengendalian.
1. Identifikasi Alternatif-Alternatif Pengendalian Risiko
a. Penghindaran risiko
b.Mengurangi probabilitas
Hasil akhir dagram proses bisnis adalah perbaikan cara proses bisnis itu bekerja.
Fokus perbaikan adalah pada 'nilai tambah' yang membuat layanan pelanggan dan pengalaman yang lebih baik, dan mengurangi waktu atau usaha yang terbuang.
Ada dua jenis utama dari Model Proses Bisnis:
- 'apa adanya' atau model awal (situasi saat ini)
- situasi baru yang dituju atau diharapkan yang digunakan untuk menganalisis, menguji, menerapkan dan meningkatkan proses.
Tujuan dari pemodelan adalah untuk menggambarkan proses lengkap, memungkinkan manajer, konsultan dan staf untuk meningkatkan aliran dan merampingkan proses.
Hasil dari proyek pemodelan proses bisnis pada dasarnya:
- nilai pelanggan, dan
- mengurangi biaya bagi perusahaan,
- menyebabkan peningkatan keuntungan.
Konsekuensi sekunder lainnya yang timbul dari Pemodelan Proses Bisnis yang sukses yakni dapat ditingkatkannya keunggulan kompetitif, pertumbuhan pasar, dan moral staf yang lebih baik.
Tidak ada aturan mutlak untuk ruang lingkup atau luas Model Proses Bisnis.
Sebelum menetapkan banyaknya sumber daya untuk Pemodelan Proses Bisnis pertimbangan yang tepat harus diberikan kepada kegunaannya - ajukan pertanyaan:
- Apakah pemodelan memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang akan membenarkan waktu dan usaha?
- Apakah pemodelan terstruktur sehingga orang akan memahami output (tidak terlalu besar dan kompleks)?
- Apakah orang-orang memahami mengapa kita melakukannya, dan "apa untungnya bagi mereka"?
- Seperti alat-alat manajemen lainnya, tidak ada gunanya menghasilkan model yang fantastis kompleks yang tak seorang pun dapat memahami atau menggunakannya, hanya karena agak gila menghabiskan ratusan jam menganalisis hal penting yang relatif kecil.
Pemodelan Proses adalah metodologi yang ampuh untuk diarahkan pada operasi yang ada manfaatnya dari perbaikan, dan bila orang yang terlibat adalah yang berkecimpung dan mendukung.
Model Bisnis dan Batasan Marketing Approach
Marketing Approach* yang dapat dipakai perusahaan untuk meningkatkan hubungan:
- Rute discreet+non personal menjadi continuous+non personal:Frequency Marketing
- Rute discreet+non personal menjadi discreet+personal:Mass Customization
- Bisnis volume, dengan pilihan marketing approach yang natural atas manajemen hubungan adalah frequency Marketing
- Bisnis margin, yang secara natural mengarah kepada Mass Customization dalam manajemen hubungan
- Contoh: JPMorgan Chase, Boeing, SAP, Fine dining restaurant
- Jumlah customer: jumlah customer sedikit
- Kebutuhan customer: kebutuhan yang unik (niche)
- Solusi kebutuhan customer: kompleks
- Nilai transaksi per customer: tinggi
- Frekuensi transaksi per customer: rendah
- Channel untuk menjangkau customer: consultative selling, exclusive distribution
- Customer relationship: 1-to-1 relationship (high touch untuk memahami customer lebih baik, high tech karena kompleksitas solusi)
- Value Proposition: custom made, hampir tidak ada proses yang berulang berdasarkan kredibilitas pendidikan dan pengalaman (referensi customer yang puas)
- Key Activities: qualitative market research karena generalisasi atas beragam customer hampir mustahil dilakukan
- Key Resource: client network, problem finding and solving using tools and methods
- Contoh: BCA, Toyota, Microsoft, Danone
- Jumlah customer: jumlah customer banyak
- Kebutuhan customer: kebutuhan yang relatif seragam (mass-segmented)
- Solusi kebutuhan customer: lebih sederhana
- Nilai transaksi per customer: rendah-sedang
- Frekuensi transaksi per customer: tinggi-sedang
- Channel untuk menjangkau customer: mass promotion & selling, intensive distribution
- Customer relationship: non personal, mass relationship (low touch, low tech - high tech hanya untuk memungkinkan kecepatan dan frekuensi transaksi)
- Value Proposition: mass made, proses berulang berdasarkan mass promotion
- Key Activities: quantitative market research sebab transaksi terjadi dalam jumlah besar dengan produk yang diransaksikan seragam
- Key Resource: mass communication, production efficiency, intensive distribution
Model Marketing Approach yang cocok dipakai sangat tergantung dari dinamika strategi bisnis. Bisnis volume yang mengarah kepada margin karena pergeseran produk dan segment sah-sah saja mempergunakan strategi Mass Customization dan sebaliknya
image source: hometownbancorp.com |
baca juga: Memahami Pengembangan dan Peranan Sistem Teknologi Informasi
Identifikasi Risiko
Analisis Risiko
Analis pendahuluan dapat dibuat untuk mendapatkan gambaran seluruh risiko yang ada. Kemudian disusun urutan risiko yang ada. Risiko-risiko yang kecil untuk sementara diabaikan dulu. Prioritas diberikan kepada risiko-risiko yang cukup signifikan dapat menimbulkan kerugian.
Metode lain yang juga bisa digunakan jika data terdahulu tidak tersedia, dengan melakukan ekstrapolasi data-data sekunder secara umum dari lembaga-lembaga internasional maupun industri sejenis. Kemudian dibuat estimasi/ perkiraan secara subyektif. Metode ini disebut metode penentuan dengan professional judgement. Hasilnya dapat memberikan gambaran secara umum mengenai level risiko yang ada.
Sumber informasi yang dapat digunakan untuk menghitung konsekuensi diantaranya adalah:
- Catatan-catatan terdahulu.
- Pengalaman kejadian yang relevan.
- Kebiasaan-kebiasaan yang ada di industri dan pengalaman-pengalaman pengendaliannya.
- Literatur-literatur yang beredar dan relevan.
- Marketing test dan penelitian pasar.
- Percobaan-percobaan dan prototipe.
- Model ekonomi, teknik, maupun model yang lain.
- Spesialis dan pendapat-pendapat para pakar.
- Wawancara yang terstruktur dengan para pakar yang terkait.
- Menggunakan berbagai disiplin keilmuan dari para pakar.
- Evaluasi perorangan dengan menggunakan kuesioner.
- Menggunakan sarana komputer dan lainnya.
- Menggunakan pohon kesalahan (fault tree) dan pohon kejadian (event tree).
Urutan kompleksitas serta besarnya biaya analisis (dari kecil hingga besar) adalah: kualitatif, semi kuantitatif, dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang level risiko. Setelah itu dapat dilakukan analisis semi kuantitatif ataupun kuantitatif untuk lebih merinci level risiko yang ada.
Penjelasan tentang karakteristik jenis-jenis analisis tersebut dapat dilihat dibawah ini:
- Risiko rendah
- Risiko sedang
- Risiko tinggi
Catatan: Tabel E1 dan E2 dalam lampiran E menggambarkan contoh bentuk kualitatif yang mudah atau skala deskriptif dari kemungkinan-kemungkinan yang ada. Tabel E3 adalah sebuah contoh dari sebuah matriks yang dibuat berdasarkan prioritas kelas dengan menggambungkan kemungkinan-kemungkinan tersebut. Tabel tersebut perlu ditata kembali sesuai kebutuhan dari organisasi yang individu atau subjek tertentu dari penilaian suatu risiko.
Analisis kualitatif digunakan untuk kegiatan skrining awal pada risiko yang membutuhkan analisis lebih rinci dan lebih mendalam.
b. Analisis Semi-Kuantitatif
Kehati-hatian harus dilakukan dalam menggunakan analisis semi-kuantitatif, karena nilai yang kita buat belum tentu mencerminkan kondisi obyektif yang ada dari sebuah risiko. Ketepatan perhitungan akan sangat bergantung kepada tingkat pengetahuan tim ahli dalam analisis tersebut terhadap proses terjadinya sebuah risiko. Oleh karena itu kegiatan analisis ini sebaiknya dilakukan oleh sebuah tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan background, tentu saja juga melibatkan manajer ataupun supervisor di bidang operasi.
c. Analisis Kuantitatif
Probabilitas biasanya dihitung sebagai salah satu atau keduanya (exposure dan probability). Kedua variabel ini (probabilitas dan konsekuensi) kemudian digabung untuk menetapkan tingkat risiko yang ada. Tingkat risiko ini akan berbeda-beda menurut jenis risiko yang ada.
Sensitifitas Analisis
- Analisis Kuantitatif
- Analisis Semi-kuantitatif
- Analisis Kualitatif
Evaluasi Risiko
Evaluasi Risiko adalah membandingkan tingkat risiko yang telah dihitung pada tahapan analisis risiko dengan kriteria standar yang digunakan.
Hasil Evaluasi risiko diantaranya adalah:
- Gambaran tentang seberapa penting risiko yang ada.
- Gambaran tentang prioritas risiko yang perlu ditanggulangi.
- Gambaran tentang kerugian yang mungkin terjadi baik dalam parameter biaya ataupun parameter lainnya.
- Masukan informasi untuk pertimbangan tahapan pengendalian.
Pengendalian risiko meliputi identifikasi alternatif-alternatif pengendalian risiko, analisis pilihan-pilihan yang ada, rencana pengendalian dan pelaksanaan pengendalian.
1. Identifikasi Alternatif-Alternatif Pengendalian Risiko
- Keputusan untuk menghindari atau menolak risiko sebaiknya memperhatikan informasi yang tersedia dan biaya pengendalian risiko.
- Kemungkinan kegagalan pengendalian risiko.
- Kemampuan sumber daya yang ada tidak memadai untuk pengendalian.
- Penghindaran risiko lebih menguntungkan dibandingkan dengan pengendalian risiko yang dilakukan sendiri.
- Alokasi sumber daya tidak terganggu.
c. Mengurangi konsekuensi
d. Transfer risiko
Proses Pengendalian Risiko |
2. Penilaian Alternatif-Alternatif Pengendalian Risiko
Pilihan sebaiknya dinilai atas dasar/ besarnya pengurangan risiko dan besarnya tambahan keuntungan atau kesempatan yang ada. Seleksi dari alternatif yang paling tepat meliputi keseimbangan biaya pelaksanaan terhadap keuntungan.
Walaupun pertimbangan biaya menjadi faktor penting dalam penentuan alternatif pengendalian risiko, tetapi faktor waktu dan keberlangsungan operasi tetap menjadi pertimbangan utama.
Seringkali perusahaan bisa mendapatkan manfaat besar dari pilihan kombinasi alternatif-alternatif pengendalian yang tersedia. Oleh karena itu sebenarnya tidak pernah terjadi penggunaan alternatif tunggal dalam proses pengendalian risiko.
3. Rencana Persiapan Pengendalian
4. Implementasi Perbaikan Program
Pemantauan Dan Telaah Ulang
Pemantauan selama pengendalian risiko berlangsung perlu dilakukan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang bisa terjadi. Perubahan-perubahan tersebut kemudian perlu ditelaah ulang untuk selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan. Pada prinsipnya pemantauan dan telaah ulang perlu untuk dilakukan untuk menjamin terlaksananya seluruh proses manajemen risiko dengan optimal.
Komunikasi Dan Konsultasi
Komunikasi dan konsultasi merupakan pertimbangan penting pada setiap langkah atau tahapan dalam proses manejemen risiko. Sangat penting untuk mengembangkan rencana komunikasi, baik kepada kontributor internal maupun eksternal sejak tahapan awal proses manajemen risiko.
Komunikasi dan konsultasi termasuk didalamnya dialog dua arah diantara pihak yang berperan didalam proses manajemen risiko dengan fokus terhadap perkembangan kegiatan.
Komunikasi internal dan eksternal yang efektif penting untuk meyakinkan pihak manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan.
Persepsi risiko dapat bervariasi karena adanya perbedaan dalam asumsi dan konsep, isu-isu, dan fokus perhatian kontributor dalam hal hubungan risiko dan isu yang dibicarakan. Kontributor membuat keputusan tentang risiko yang dapat diterima berdasarkan pada persepsi mereka terhadap risiko. Karena kontributor sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan maka sangat penting bagaimana persepsi mereka tentang risiko sama halnya dengan persepsi keuntungan-keuntungan yang bisa didapat dengan pelaksanaan manajemen risiko.
Sekian artikel tentang Pengertian Batasan Bisnis, Risiko, dan Pengendalian Bisnis. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Pilihan sebaiknya dinilai atas dasar/ besarnya pengurangan risiko dan besarnya tambahan keuntungan atau kesempatan yang ada. Seleksi dari alternatif yang paling tepat meliputi keseimbangan biaya pelaksanaan terhadap keuntungan.
Walaupun pertimbangan biaya menjadi faktor penting dalam penentuan alternatif pengendalian risiko, tetapi faktor waktu dan keberlangsungan operasi tetap menjadi pertimbangan utama.
Biaya dari ukuran pengurangan risiko ($) |
3. Rencana Persiapan Pengendalian
4. Implementasi Perbaikan Program
Pemantauan Dan Telaah Ulang
Pemantauan selama pengendalian risiko berlangsung perlu dilakukan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang bisa terjadi. Perubahan-perubahan tersebut kemudian perlu ditelaah ulang untuk selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan. Pada prinsipnya pemantauan dan telaah ulang perlu untuk dilakukan untuk menjamin terlaksananya seluruh proses manajemen risiko dengan optimal.
Komunikasi Dan Konsultasi
Komunikasi dan konsultasi merupakan pertimbangan penting pada setiap langkah atau tahapan dalam proses manejemen risiko. Sangat penting untuk mengembangkan rencana komunikasi, baik kepada kontributor internal maupun eksternal sejak tahapan awal proses manajemen risiko.
Komunikasi dan konsultasi termasuk didalamnya dialog dua arah diantara pihak yang berperan didalam proses manajemen risiko dengan fokus terhadap perkembangan kegiatan.
Komunikasi internal dan eksternal yang efektif penting untuk meyakinkan pihak manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan.
Persepsi risiko dapat bervariasi karena adanya perbedaan dalam asumsi dan konsep, isu-isu, dan fokus perhatian kontributor dalam hal hubungan risiko dan isu yang dibicarakan. Kontributor membuat keputusan tentang risiko yang dapat diterima berdasarkan pada persepsi mereka terhadap risiko. Karena kontributor sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan maka sangat penting bagaimana persepsi mereka tentang risiko sama halnya dengan persepsi keuntungan-keuntungan yang bisa didapat dengan pelaksanaan manajemen risiko.
Sekian artikel tentang Pengertian Batasan Bisnis, Risiko, dan Pengendalian Bisnis. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
- Hollander, Anita S, Accounting, Information Technology, and Solution Bisnis, McGraw Hill
- Raymond McLeod, Management Information Systems, Prentice Hall
- Jogiyanto. HM, Pengantar Teknologi Informasi, Andi Offset, Yogyakarta
- , Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer, Andi Offset, Yogyakarta
- Dadan Umar Daihani, Komputerisasi pengambilan keputusan, Elex Media Komputindo, Jakarta
- Husein Umar, Business an introduction, Gramedia, Jakarta