Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengembangan dan Peranan Sistem Teknologi Informasi Menurut Ahli

Pengembangan dan Peranan Sistem Teknologi Informasi Menurut Ahli - Materi sistem teknologi informasi diawali dengan pemahaman konsep dasar tentang sistem itu sendiri dan kemudian diteruskan dengan pembahasan pembahasan teknologi yang digunakan. Jika mhs sudah memahami konsep dasar dari sistem dan teknologinya, maka pertanyaan yang akan muncul adalah untuk apa sistem teknologi informasi tersebut, sehingga bahasan selanjutnya adalah tentang aplikasinya, kemudian bagaimana mengembangkan sistem ini untuk diterapkan diorganisasi (adanya pengembangan sistem), Setelah sistem yang dikembangkan digunakan, sistem ini tidak dibiarkan saja, tetapi harus dikelola sehingga tetap mengenai sasarannya (Pengelolaan sistem)

Materi Sistem Teknologi Informasi 
  1. Konsep Dasar : Pemahaman konsep sistem teknologi informasi dan komponen-komponennya akan sangat membantu didalam penerapan sistem-sistem teknologi informasi yang berbeda aplikasinya, misalnya sistem informasi akuntansi, maka sistem teknologi informasi tersebut diterapakan di kontek akuntansi, yaitu output yang dikeluarkan berupa informasi2 akuntansi dengan basisdata akuntansi dan input2 berupa data akuntansi.
  2. Teknologi : yang digunakan adalah teknologi computer, teknologi komunukasi, dan teknologi apapun yang dapat memberi nilai tambah untuk organisasi.
  3. Aplikasi Sistem Teknologi informasi : Sistem informasi akuntansi (SIAKU atau SIA), accounting Information System (AIS), Sistem informasi pemasaran (SIPEM), dll.
  4. Pengembanagan sistem teknologi informasi : SDLC, atau EUC, Outsourcing.
  5. Pengelolaan Sistem Teknologi Informasi: pengendalian atau control merupakan salah satu komponen sistem teknologi informasi yang penting sehingga perlu dikelola dengan baik. Kontrol yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan STI tidak dapat mencapai tujuannya, karena tidak menghasilkan output yang akurat.
Pengembangan dan Peranan Sistem Teknologi Informasi Menurut Ahli_
image source: www.sikich.com
baca juga: Pengertian dan Contoh Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Peran Sistem Teknologi Informasi di Dalam Organisasi
  1. Efisiensi : Pengolahan Transaksi (TPS) dan Process Control System (PCS)
  2. Efektivitas : SIM, DSS, GIS, EIS ( Menyediakan informasi bagi para manager di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dng lebih efektif.
  3. Komunikasi : Menerapkan OAS ( Office Automation Systems) yang mengintegrasikan pengguna system teknologi informasi termasuk oara manager secara elektronik, e-mail, chat
  4. Kolaborasi : video conference, teleconference.
  5. Kompetitif : Meningkatkan daya kompetisi, menggunakan SIS (Strategic Information Systems)

Peran Organisasi Sistem Teknologi Informasi
Menurut Rockart (1988), perkembangan peran organisasi sistem teknologi informasi di kelompokkan dalam 5 era, yaitu :
  1. Era Akuntansi (1950 – 1960-an ) : focus aplikasinya adalah untuk aplikasi akuntansi seperti aplikasi penggajian, piutang dagang, kas dll. Metode pemasukkan datanya system Batch, yaitu input dikumpulkan untuk satu periode tertentu terlebih dahulu baru kemudian bersama-sama dimasukkan ke system teknologi informasi.
  2. Era Operasional ( pertengahan 1960- 1970-an) : Aplikasi system teknologi informasi tdk hanya untuk akuntansi, tetapi untuk aplikasi operasi lainnya, pengendalian persediaan, dan penjadwalan produksi. Metode sudah mengarah ke on line, yaitu data ditangkap langsung dimasukkan ke system teknologi informasi, peran staff informasi masih sama, lebih banyak mengimplementasikan dan mengoperasikan aplikasi akuntansi dan operasionalnya.
  3. Era Informasi ( akhir tahun 1970 –awal 1980) : aplikasi sudah digunakan sebagai informasi pengambilan keputusan oleh manajemen. Metode : system On line. Basis data relational sudah digunakan. Menggunakan Paket DBMS ( Data Base Management Systems). Perannya : Selain mengembangkan, mengimplementasikan dan mengoperasikan aplikasi-aplikasi sistem teknologi informasi , juga mendukung dan membantu pengembangan system oleh pemakai system (End user Computing)
  4. Era jaringan ( Wired Society era) pertengahan tahun 1980-an, perusahan sudah dihubungkan dengan jaringan sistem teknologi informasi untuk keperluan keuntungan strategic. Misal : perusahan dijaring dengan pemasok-pemasoknya dan dengan pelanggan-pelanggannya dengan teknologi telekomunikasi.
  5. Era jaringan global ( global wired society era) : pertengahan 1990-an, perusahaan sudah dihubungkan dengan jaringan sistem teknologi informasi secara global dengan teknologi telekomunikasi melalui internet.

Peran Manajer Sistem Teknologi Informasi
  1. Menyelaraskan strategi bisnis dan Sistem Teknologi Informasi secara dua arah.
  2. menciptakan hubungan yang efektif dengan manajer lini.
  3. Merencanakan, merancang dan mengimplementasikan system-sistem baru.
  4. Membangun dan mengelola infrastruktur
  5. Meningkatkan keahlian organisasi Sistem Teknologi Informasi
  6. Mengelola kerjasam dengan pemasok.
  7. Membangun kinerja yang tinggi
  8. Mendisain ulang dan mengelola organisasi Sistem Teknologi Informasi

Terminologi, Motivasi, dan Utilisasi Teknologi Informasi

Teknologi Informasi (TI) teknologi elektronik untuk pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data serta penyajian dan penyebaran informasi  (Gunton 1993). Tulang punggung TI adalah (1) teknologi komputer dan (2) teknologi telekomunikasi.

Pengembangan dan Peranan Sistem Teknologi Informasi Menurut Ahli 2_
Gambar 1.  Rantai produksi informasi memerlukan dukungan TI.

Data dapat berasal dari lokasi yang dekat maupun jauh dalam berbagai media/bentuk (multimedia) berupa: teks, gambar (citra), suara (audio), video, dan grafik  untuk diolah menjadi informasi (lihat Gambar 1). Selanjutnya informasi juga perlu disebarkan dan ditampilkan pada berbagai lokasi yang mungkin berjauhan. Rantai produksi informasi ini perlu seyogyanya berjalan dalam waktu yang cepat (real time) agar dapat segera dimanfaatkan oleh pengguna. Dalam hal ini dukungan TI mutlak diperlukan.

Dengan dukungan TI, pergerakan fisik (pergerakan orang, kendaraan, & barang) perlu diminimisasi dan digantikan dengan pergerakan data elektronik. Hal ini melahirkan pardigma baru dalam interaksi manusia, yaitu mengarah kepada EDI (Electronic Data Interchange). Transaksi perbankan yang tadinya perlu pergerakan orang dan pergerakan barang berupa uang, dapat digantikan dengan pergerakan data elektronik melalui fasilitas e-banking (electronic banking). Demikian juga transaksi perbelanjaan (shopping) telah digantikan dengan fasilitas e-shopping (electronic shopping). Pertemuan (meeting) yang tadinya memerlukan pergerakan telah diganti dengan e-meeting (electronic meeting) dengan melalui teleconference, computer conference, video conference. Dan masih banyak contoh lain untuk e-business yang lain yang mengadopsi paradigma baru ini. Beberapa enterprise telah terbukti dapat meningkatkan daya saingnya (competitive power) dengan memanfaatkan paradigma EDI dengan dukungan TI.


Komputer adalah mesin yang dapat menerima, menterjemahkan, dan mengeksekusi sederetan instruksi-instruksi (program) untuk menerima dan mengolah data guna menghasilkan suatu informasi yang diperlukan. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan langsung oleh manusia maupun mesin (komputer dan peralatan lain seperti telepon, fax, printer) atau diumpankan untuk mengontrol mesin seperti mesin pemananas, mesin bubut, mesin bor, peralatan isyarat bahaya (alarm). Komputer terdiri dari 3 komponen utama: (1) unit pengolah pusat (CPU/Central Processing Unit), (2) unit input-output (I/O), dan (3) unit memori  (Gunton 1993).

Sistem komputer adalah interkoneksi terpadu dan kooperatif dari komponen-komponen yang mencakup (1) piranti keras (hardware) yang dapat menangkap, mengolah, menyimpan, mengirim, dan menyajikan data dan informasi, (2) piranti lunak (software) yang mengontrol dan mengelola piranti lunak, dan (3) data yang tersimpan dalam memori (Gunton 1993). Piranti keras itu tidak lain adalah komputer.
Sistem Komputer = Komputer (hardware) + Software + Data
Walaupun komputer dapat digunakan untuk pengolahan dan penyimpanan data, namun perlu dukungan teknologi telekomunikasi untuk komunikasi data & informasi dari satu tempat ke tempat lain. Telekomunikasi adalah pengiriman informasi (teks, gambar, suara, video) jarak jauh dari satu tempat ke tempat lain. Telekomunikasi menyediakan sarana transmisi distribusi data & informasi melalui media kabel (misalnya serat optik (fiber optic), kabel koaksial (coaxial cable)) maupun yang non-kabel (wireless) seperti satelit, gelombang radio, gelombang cahaya, gelombang ultrasonik. Beberapa komputer yang perlu berkomunikasi perlu dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi sehingga membentuk jaringan kerja komputer (computer network) seperti Internet yang merupakan jaringan komputer terbesar di dunia saat ini yang menghubungan banyak negara.

Jaringan komputer dapat mencakup area yang luas (antar negara, antar kota atau propinsi), dan ini masuk dalam kategori WAN (Wide Area Network). Sedangkan jaringan yang mencakup area yang tidak luas (antar gedung, antar ruang) masuk dalam kategori LAN (Local Area Network).

Saat ini trend business telah mengarah kepada bentuk internetworked enterprise, yaitu aliansi enterprise yang mendayagunakan jaringan komputer yang memungkinkan pertukaran informasi yang akurat, cepat dan aman untuk mengembangkan skala bisnis dan daya saingnya dengan koordinasi dan kooperasi yang lebih baik.

Sistem Informasi (SI)

Sistem informasi (SI) merupakan interaksi terpadu antar komponen (sumberdaya) manusia (brainware), perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), perangkat jaringan (netware) dan data (dataware) yang didisain untuk mendukung aktivitas mulai dari pengumpulan data (data collecting), pengolahan data (data processing), penyimpanan data (data storing), penyebaran informasi (dissemination of information), serta kontrol terhadap keseluruhan aktivitas tersebut (overall performance control). Definisi dapat direpresentasikan dalam suatu model umum  SI seperti pada Gambar 2.

Pengembangan dan Peranan Sistem Teknologi Informasi Menurut Ahli 3_
Gambar 2. Model umum Sistem Informasi (O’Brien 1999).

Model SI pada Gambar 2 tersebut juga memberikan cara pandang yang utuh tentang sistem informasi, dimana keberadaan dan fungsi kelima komponen sistem bersifat mutlak untuk mendukung keberjalanan kesuluruhan aktivitas sistem informasi. Cara pandang yang hanya mengutamakan hanya sebagian dari kelima komponen sistem tersebut, merupakan cara pandang yang tidak utuh (parsial) terhadap suatu sistem informasi.

Terlebih penting lagi bahwa model tersebut memandang sistem informasi sebagai produsen atau industri informasi (information industry), yang perlu menjamin kualitas dan ketersediaan informasi sebagai produk yang harus sesuai kebutuhan, sampai dengan tepat waktu, dan aman bagi konsumen yang membutuhkannya. Hal ini berkaitan erat dengan konsep IRM (Information Resource Management) yang memandang data dan informasi sebagai suatu sumberdaya yang vital  dari suatu organisasi (enterprise) yang harus dikelola seperti layaknya sunberdaya yang lain seperti peralatan, bahan baku pabrik, dan sumber daya manusia. Perlu dipahami bahwa Sistem Informasi (SI) adalah industri informasi yang mengolah data (bahan mentah) menjadi informasi. Kualitas produk berupa informasi menjadi ukuran akan keberhasilan dari sustu industri informasi. Jika kualitas informasinya prima, berarti industri atau sistem informasinya prima.

Komponen Sistem Informasi


1. Manusia (Brainware)
Sumberdaya manusia meliputi pengguna akhir (end users) dan pengelola sistem (system information managing team). Pengguna akhir adalah meraka yang menggunakan sistem informasi ataupun informasinya saja, dapat berupa individu ataupun organisasi. Sedangkan pengelola sistem adalah mereka yang membangun, mengoperasikan, dan merawat sistem informasi.
2. Perangkat Keras (Hardware)Sumberdaya perangkat keras mencakup mesin pengolah (processing machine), repositori (media penyimpanan) data (memory), pencetak informasi, dan unit Input/Output (peripherals) seperti scanner, stylus pen, camera, digitizer, mouse, light pen, key-board, terminals (monitors), printer, plotter, microphone, speaker, modem, data display. Suatu sistem informasi yang menggunakan basis sistem komputer sebagai processing machine, lebih dikenal dengan istilah CBIS (Computer-Based Information System). Dalam paper ini konteks diskusi kita adalah CBIS.

3. Perangkat Lunak (Software
Sumberdaya perangkat lunak mencakup sekumpulan aturan-aturan atau panduan untuk kelangsungan aktivitas sistem informasi, progam aplikasi komputer, program pengembangan, dan program sistem operasi (Operating System Software).
4. Jaringan (Netware)
Sumberdaya jaringan meliputi seluruh sarana untuk telekomunikasi yang meliputi media telekomunikasi, prosesor telekomunikasi, aliran (jalur) telekomunikasi, topologi & aturan (protokol) telekomunikasi, keamanan serta zona telekomunikasi.
5. Data (Dataware)
Sumberdaya data meliputi semua fakta-fakta hasil pengukuran, pengamatan, perhitungan, atau transaksi yang perlu dihimpun dan disimpan untuk mendukung keseluruhan aktivitas sistem informasi. Informasi berbeda dari data. Informasi adalah data yang telah diolah dan disajikan dalam konteks yang bermanfaat bagi pengguna. Oleh sebab itu untuk menentukan data apa yang harus dihimpun dan disimpan, tergantung dari informasi apa yang diperlukan oleh pengguna maupun pengelola sistem informasi. Data yang dihimpun dapat berupa teks, citra (image),  audio, atau video atau gabungan dari data-data tersebut yang dikenal dengan data  multimedia.
Aktivitas Sistem Informasi

1. Pengumpulan Data (Data Collecting)Aktivitas ini meliputi pengumpulan data dari berbagai sumber yang diperlukan, strukturisasi dan kodifikasi data, hingga entri (pemasukan) data. Pemasukan data dapat dilakukan secara manual (melalui keyboard, scanner, digitizer, stylus pen) atau non-manual, misalnya melalui pesawat tilpun atau fax, camera, sensor ukur yang dihubungkan langsung (interfaced) ke sistem komputer. Pemilihan alat untuk data entry ini sangat bervariasi tergantung dari jenis, bentuk, volume, serta lokasi data yang akan dimasukkan ke sistem komputer. Prinsipnya adalah bagaimana agar dalam entri data ini kelambatan dan kesalahan manusia (human's errori) dapat diminimalisasi. Jika potensi kesalahan yang terjadi masih besar, maka berlaku kondisi GIGO (Garbage in Garbage Out), artinya data masuk yang salah adalah "sampah" sehingga produk informasinyapun akan setara dengan "sampah".

Data dalam berbagai bentuk: teks, citra (image), suara (audio), video dari berbagai sumber (Gambar 2) harus dapat ditangani oleh suatu sistem informasi yang memerlukannya.

2. Pengolahan Data (Data Processing)Aktivitas ini meliputi komputasi  & analisis (matematik, staistik numerik, ataupun logik), komparasi data, pengurutan data (data sorting), konversi data, meringkas data (data summarizing), klasifikasi & organisasi data, validasi & verifikasi data, pembaharuan dan penghapusan data, serta pelacakan data (data search).

3. Penyimpanan Data (Data Storing)Aktivitas ini mencakup pengorganisasian (strukturisasi, kodifikasi, indeksasi) dan penyimpanan data dalam media penyimpanan komputer sehingga dapat dengan mudah dan cepat untuk diakses bagi kepentingan aktivitas keseluruhan sistem informasi.

4. Penyebaran informasi (Information Dissemination)Aktivitas ini dimulai dari produksi informasi, penyajian informasi, pembuatan laporan (report production), pencetakan informasi, klasifikasi informasi, serta penyampaiannya ke pengguna atau yang memerlukannya.

5. Kontrol Terhadap SistemAktivitas ini meliputi auditing (evaluasi dan pemantauan terhadap komponen, aktivitas, dan kinerja sistem informasi), pengamanan (security) sistem, pengaturan pemakaian sistem, pemantauan kesesuaian informasi dengan kebutuhan pengguna, pengaturan hak dan wewenang, pengorganisasian dan peningkatan kemampuan tim pengelola, serta pelaksanaan sistem reward & penalty.

Peran Sistem Informasi dan Teknologi Informasi bagi Individu dan Organisasi

eknologi informasi dewasa ini merupakan kebutuhan vital manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Kemajuan yang agresif dari teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah  memungkinkan manusia untuk melakukan proses komunikasi informasi secara lebih cepat dan akurat dalam menghadapi globalisasi.

Teknologi web dan multimedia yang merupakan bagian dari teknologi kinformasi dan omunikasi visual sangat efektif dan efisien menjelaskan secara kongkrit dan alami apa yang belum pernah dilihat dan didengar oleh pengguna  informasi. Dengan memanfaatkan teknologi komunikasi visual tersebut, kita mampu mengurangi permasalahan dalam berkomunikasi dan penyampaian informasi.

Perkembangan teknologi web dan multimedia di Indonesia merambah dengan pesat ke berbagai bidang dan banyak merubah kebiasaan bahkan paradigm hidup kita dalam berinterkasi, berpromosi, berkolaborasi, berorganisasi, dan berekreasi. Banyaknya teknologi pendukung situs komunitas seperti Yahoo Mesenger (YM), Flickr, Facebook telah membuka peluang baru bagi generasi ke depan menyongsong interaksi komunitas global tanpa batas ruang dan waktu. Jika kita dapat memanfaatkan teknologi tersebut dengan cerdas dan bijak, berbagai kemanfaatan individu maupun kolektif akan lebih terbuka untuk dimanfaatkan, dipertukarkan, dan dipropagandakan di alam semesta ini.

Pengembangan dan Peranan Sistem Teknologi Informasi Menurut Ahli 4_
Gambar 3. Teknologi informasi memungkinkan interaksi si global tnpa batas ruang dan waktu.

Dari sisi lingkungan sosio-teknologi (Gambar 4), SI adalah salah satu faktor kritis yang mempengaruhi kinerja proses bisnis dari suatu enterprise (organisasi). Persaingan yang sangat kompetitif di era global saat  ini menuntut kinerja prima yang kompetitif, sehingga suka atau tidak suka, cepat atau lambat, SI akan mempengaruhi setiap organisasi dalam memenangkan kompetisi yang terus menajam. Bahkan SI menjadi bagian dari solusi untuk mencapai keuntungan strategis (strategic advantage) suatu enterprise/organisasi.

Pengembangan dan Peranan Sistem Teknologi Informasi Menurut Ahli 5_
Gambar 4. Sistem Informasi dalam sebuah Lingkungan Sosio-teknologi (O’Brien 2007)

Mengutip pendapat Michael Hammer & James Champy tentang peran TI/SI bagi organisasi: “company that cannot change the way it thinks about Information Technology cannot re-engineer”, menunjukkan betapa vitalnya peran TI dalam melakukan transformasi proses bisnis menuju keunggulan kompetitif. Namun demikian peran TI ini tidak datang dengan sendirinya, melainkan harus melalui suatu proses rekayasa (engineering) atau rekayasa ulang (re-engineering) yang beorientasi pada rasionalisme dan utilisasi TI (Gambar 5).

Pengembangan dan Peranan Sistem Teknologi Informasi Menurut Ahli 6_
Gambar 5. Dimensi re-engineering

Falsafah mendasar dari pendayagunaan TI bagi enterprise seyogyanya berpijak pada esensi dan fungsi dari teknologi:

Technology is the technical means people use to improve their surroundings. It is also knowledge of using tools and machines to do tasks efficiently. “(www.bergen.org/technology/defin.html).

Jadi teknologi terkait erat dengan teknik/rekayasa (engineering). Mengacu pada Encyclopedia Britannica (1974), engineering berasal dari kata ingenerare yang artinya menciptakan (to create); sedangkan definisi umum engineering adalah: “professional art of applying science to the optimum conversion of the resources of nature to the benefit of man

Hasil dari re-engineering adalah suatu pembaharuan proses binis yang mendayagunakan TI secara rasional yang memungkinkan enterprise/organisasi untuk berkembang tidak saja secara kuantitatif (physical) namun juga secara kualitatif (values). Nilai (values) mencakup antara lain kemudahan, kecepatan, keakurasian, kecerdasan, efisiensi, produktivitas, dan efektivitas. Hal ini sesuai dengan salah satu moto TI: “Not the big defeats the small, but the fast defeats the slow” (bukan yang besar mengalahkan yang kecil, namun yang cepat mengalahkan yang lambat).

Apa Yang Perlu Diketahui Pengelola Sistem Informasi?

Sebagai pengelola sistem informasi maka ada beberapa aspek yang perlu diketahui agar sistem informasi dapat dibangun, dikelola, dan dikembangkan untuk mendukung "proses bisnis" dari suatu organisasi dengan efektivitas dan efisiensi yang baik. Aspek penting yang harus diketahui tersebut disajikan pada Gambar 3.

Aspek yang paling mendasar adalah pemahaman tentang Konsep Dasar SI (Sistem Informasi) yang mencakup pemahaman tentang falsafah tentang sistem, komponen dan aktivitas sistem informasi seperti dijelaskan dalam Model Sistem Informasi pada Gambar 1 & 2, serta bagaimana sistem tersebut dapat mendukung suatu proses bisnis dalam organisasi (visi, misi, dan tujuan).

Aspek berikutnya adalah pemahaman tentang berbagai teknologi untuk mendukung sistem informasi dan alternatifnya yang mencakup teknologi perangkat keras, perangkat lunak, teknologi jaringan, teknologi database. Perkembangan dan trend perkembangan teknologi informasi juga perlu mendapatkan perhatian.

Aspek ketiga adalah pemahaman tentang aplikasi sistem informasi, yaitu tentang terapan-terapan sistem informasi misalkan untuk aplikasi accounting, general ledge, aplikasi perbankan, aplikasi perkantoran, aplikasi kedokteran dan farmasi, aplikasi asuransi, aplikasi ekspor-impor, aplikasi pertanian yang mendukung kegiatan operasional maupun managerial suatu organisasi. Berdasarkan terapannya, sistem informasi dibagi dua kategori (1) Sistem Informasi Operasional dan (2) Sistem Informasi Managemen (lihat Gambar 6). Aplikasi SI terkait dengan kategori SI tersebut.

Pengembangan dan Peranan Sistem Teknologi Informasi Menurut Ahli 7_
Gambar 6. Aspek Sistem Informasi (O’Brian, 1999)

Aspek keempat adalah pemahaman tentang pengembangan sistem informasi yang meliputi metodologi dan alat bantu (methods and tools) untuk pengembangan suatu sistem informasi. Salah satu metoda yang paling umum adalah pendekatan SDLC (System Development Life Cycle).

Aspek terakhir yang perlu dipahami adalah pengelolaan atau manajemen sistem informasi yang telah dikembangkan atau dibangun yang meliputi pengamanan, pemantauan, auditing, dan perawatan sistem informasi yang senantiasa memenuhi kebutuhan dan perkembangan teknologi yang senantiasa berubah.

Sekian artikel tentang Pengembangan dan Peranan Sistem Teknologi Informasi Menurut Ahli. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
  1. Hollander, Anita S, Accounting, Information Technology, and Solution Bisnis, McGraw Hill
  2. Raymond McLeod, Management Information Systems, Prentice Hall
  3. Jogiyanto. HM, Pengantar Teknologi Informasi, Andi Offset, Yogyakarta
  4. , Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer, Andi Offset, Yogyakarta
  5. Dadan Umar Daihani, Komputerisasi pengambilan keputusan, Elex Media Komputindo, Jakarta
  6. Husein Umar, Business an introduction, Gramedia, Jakarta
Nikita Dini
Nikita Dini Blogger, Internet Marketer, Web Designer