Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perangkat Lunak yang Digunakan di Pusat Data

Perangkat Lunak yang Digunakan di Pusat Data - Pusat data membutuhkan sistem yang terintegrasi dalam operasi sehingga setiap kejadian dapat diselesaikan dengan data dukungan yang sesuai. Data tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan perangkat lunak yang cocok. Perangkat lunak untuk keamanan menjadi prioritas dalam suatu pusat data.

Selain keamanan sistem yang membutuhkan perangkat lunak yang baik adalah pengaturan otomatis saat terjadi bencana. Sistem sebaiknya bisa mengganti kerja server yang pindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Pergantian ini tidak boleh menggangu arus data yang sedang terjadi dalam suatu transaksi.

Pusat data membutuhkan energi listrik yang cukup besar. Perangkat lunak yang digunakan juga dapat mengetahui penggunaan energi listrik secara tepat waktu. Hal ini harus beroperasi secara penuh agar penghematan bisa optimal. Penghematan energi listrik dapat dilakukan dengan cara menggunakan perangkat yang sudah hemat energi. Sistem perangkat yang bisa mengatur konsumsi energi di mana akan menggunakan energi minimal jika dalam posisi stand by.

Berbagai perangkat keras yang sudah memiliki sertifikasi hemat energi akan mempunyai metode pengurangan secara bertahap konsumsi energi saat tidak digunakan. Umumnya perangkat keras tersebut lebih mahal dibandingkan dengan perangkat sejenis tanpa modul penghematan energi. Namun jika dihitung akumulasi dengan biaya operasional dalam jangka panjang, maka perangkat yang mempunyai modul penghematan energi akan memberikan penghematan biaya yang besar.

Perangkat Lunak yang Digunakan di Pusat Data_
image source: cisco.com
baca juga: Keamanan yang Diberikan pada Layanan di Pusat Data

Selain perangkat keras pusat data, sistem penerangan juga harus disesuai agar bisa memberikan penerangan yang baik namun tetap hemat energi. Lampu yang hemat energi juga harus dijadikan pilihan agar bisa menunjang proses penghematan energi. Lampu jenis baru yang menggunakan teknologi led umumnya lebih mahal dibandingkan dengan lampu biasa namun dapat bertahan lebih lama dan konsumsi energi juga rendah.

Sistem Pendinginan pada Pusat Data

Ruangan untuk pusat data harus memiliki keadaan temperatur yang rendah. Salah satu tujuannya adalah untuk menjamin kinerja pusat data yang berkesinambungan. Banyak hal yang mempengaruhi keadaan ruangan pusat data termasuk bentuk dan bahan dari bangunan yang juga bisa dipengaruhi keadaan cuaca.

Pada tahap perancangan, diperlukan informasi mengenai perangkat yang menjadi penghasil panas terbesar sebab lokasi tersebut mungkin membutuhkan cara pendinginan khusus. Demikian pula dibutuhkan strategi untuk mempertahankan tempertatur menjadi tetap rendah. Strategi tersebut harus mampu mengatasi berbagai keadaan yang mungkin terjadi sehingga menyebabkan temperatur naik.

Pada beberapa peralatan diperlukan sistem pendinginan terpisah yang berfungsi untuk perangkat tertentu saja. Perangkat pendinginan terpisah yang merupakan tambahan ini umumnya membutuhkan daya listrik tambahan agar dapat bekerja. Perangkat pendingin tambahan ini biasanya langsung terintegrasi dengan perangkat server. Ada berbagai macam perangkat pendinginan tambahan dengan kemampuan memberikan pendinginan yang bervariasi. Jaminan perangkat tersebut tetap bekerja bisa menjadi tanggungan dari perangkat tambahan tersebut.

Sistem pendingin ruangan dapat menjadi lebih ringan dengan adanya perangkat tambahan pada seriap mesin server. Semakin ringan beban sistem pendingin memberikan efek pada sistem daya listrik yaitu semakin meningkatnya beban listrik. Beban listrik akibat setiap mesin server membutuhkan lebih banyak listrik. Jika tidak semua perangkat, beban tambahan itu tidak terlalu besar namun akumulasi jika banyak mesin server yang dilengkapi dengan pendingin tambahan, maka beban listrik setiap bulan akan bertambah.

Gambar 13.1. Ketergantungan aspek dalam pusat data_
Gambar 13.1. Ketergantungan aspek dalam pusat data

Keamanan Lokasi Data

Sistem pengamanan harus memiliki prioritas dalam penggunaan energi namun tetap harus dipilih perangkat yang hemat energi. Sistem yang menggunakan energi rendah saat tidak digunakan harus menjadi prioritas.

Dalam dunia komunikasi data global dan perkembangan teknologi informasi yang senantiasa berubah serta cepatnya perkembangan software, keamanan merupakan suatu isu yang sangat penting, baik itu keamanan fisik, keamanan data maupun keamanan aplikasi. Sabotase dapat terjadi seperti dengan menimbulkan kebakaran pada lokasi pusat data. Perlu disadari bahwa untuk mencapai suatu keamanan itu adalah suatu hal yang sangat mustahil, seperti yang ada dalam dunia nyata sekarang ini. Tidak ada satu daerah pun yang betul-betul aman kondisinya, walau penjaga keamanan telah ditempatkan di daerah tersebut, begitu juga dengan keamanan database. Namun yang bisa kita lakukan adalah untuk mengurangi gangguan keamanan tersebut.

Keamanan database tidak hanya berkenaan dengan data yang ada pada database saja, tetapi juga meliputi bagian lain dari sistem database, yang tentunya dapat

mempengaruhi database tersebut. Hal ini berarti keamanan database mencakup perangkat keras, perangkat lunak, orang dan data.

Lokasi Pusat Data

Pusat data harus berada pada lokasi yang aman. Kesalahan pemilihan lokasi pusat data akan berakibat harus melakukan investassi ulang yang dapat sangat mahal. Pusat data selalu memiliki rencana back up yang juga harus berada pada lokasi yang aman.

Faktor-faktor risiko yang dihadapi tempat pusat data di mana termasuk bencana alam dan buatan manusia seperti :
  • Earthquakes, (gempa bumi) 
  • Ice storms, (badai es) 
  • Hurricanes, (topan) 
  • Tornadoes, (tornado) 
  • Flooding, (banjir) 
  • Landslides, (tanah longsor) 
  • Fire, (kebakaran) 
  • Pollution, (polusi) 
  • Electromagnetic interference, (interferensi/gangguan elektromagnetik) 
  • Vibration, (vibrasi/getaran oleh mesin) 
  • Political climates, or (situasi politis) 
  • Airport flight paths (jalur penerbangan di bandara) 

Lokasi pusat data yang bagus adalah tempat dimana pusat data dan fasilitas backup lain cukup dekat sehingga pegawai-pegawai dapat mencapainya secara cepat setelah bencana, tapi cukup jauh sehingga keduanya tidak dipengaruhi oleh satu kejadian katastropik tunggal.

Ketika mengevaluasi satu bangunan, harus mengkaji fitur-fitur fisik. Memeriksa apakah daya listrik (power), pendinginan (cooling) dan perkabelan data telah ada dan seberapa mudah meningkatkan kapasitas untuk mendukung pusat data. Juga bangunan harus dapat menerima perangkat server yang akan datang. Keberadaan tempat untuk memuat/membongkar barang (loading dock), freight elevator (elevator untuk memindahkan barang), dan infrastruktur tersebar membuat situs lebih konduktif untuk menempatkan pusat data. Juga harus mempertimbangkan letak perpipaan air dan dapur memasak. Juga harus dijamin keberadaan penyedia layanan lokal untuk memasok daya listrik yang memadai dan konektivitas komunikasi yang diperlukan.

Bahaya Api di Pusat Data

Api umumnya dapat terjadi di pusat data akibat hubungan singkat pada jaringan kabel listrik. Terjadinya hubungan singkat di kabel listrik merupakan akibat dari bagian yang terbuka dari kabel listrik yang sedang dialiri arus listrik. Sistem listrik yang baik akan segera memutuskan hubungan arus listrik jika terjadi hubungan singkat karena itu merupakan fungsi digunakannnya perangkat sekering.

Pusat data harus dirancang juga agar dapat mengatasi kobaran api jika sampai terjadi. Tindakan untuk menggunakan berbagai alat pemadam kebakaran harus disesuaikan dengan keadaan api yang timbul di pusat data. Paling penting adalah segera memutuskan arus listrik jika terjadi kebakaran agar memperkecil kemungkinan terjadinya hubungan singkat lanjutan di daerah sekitar ruangan pusat data. Penggunaan air untuk memadamkan api juga bisa berbahaya pada perangkat keras pusat data.

Penggunaan alat pemadam kebakaran harus berjaran 2-3 meter dari titik api. Posisi tersebut harus memperhatikan arah angin dalam hal ini mungkin adalah angin dari sistem pendingin. Penggunaan alat pemadam juga perlu dilatih pada petugas yang sering berada di ruang pusat data. Pelatihan ini bisa diminta pada dinas kebakaran agar kemampuan dan pengetahuan petugas pusat data bisa bertambah dalam hal mengatasi api.

Pengertian Dasar Pusat Data

Pusat Data merupakan lingkungan atau area yang sangat penting (vital) untuk perusahaan sehingga harus benar-benar dalam merancang dan mengelola infrastukturnya, oleh karenanya ini merupakan bagian yang sangat penting dan akan menjadi penting sekali.

Dalam mata kuliah ini tujuan akhirnya adalah agar mahasiswa merasa familiar dengan semua aspek dari Pusat Data secara fisik dan seluruh komponen-komponennya, jadi mahasiswa harus memahami bagaimana mendisign yang terbaik, mangelola, mendorong dan bekerja pada fasilitas Pusat Data. Dalam matakuliah inimasih sangat awal/sangat mendasar untuk Manajemen infrakstruktur Pusat Data seperti : (Power = Sumber Daya Listrik, Cabel Data, Pendingin =HVAC, Pemadam Kebakaran, beserta berbagai masalah lainnya). Strategi untuk membuat/menciptakan tempat/lokasi/ area server harus secara spesifik disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, dan merupakan tahapan-tahapan agenda dalam merancang Pusat Data, sebagai suatu pengalaman untuk keberhasilan dan kegagalan di masa yang akan datang.

Kategori Pendinginan

Ruangan untuk pusat data umumnya memiliki temperatur antara 18oC – 23oC. Gradasi temperatur itu berdasarkan kebutuhan dasar dari perangkat server dan kemampuan bertahan petugas yang bekerja di ruang tersebut. Pada beberapa kasus, ruang pusat data dapat membutuhkan sistem pendinginan tambahan yang sifatnya sementara sehingga bisa menggunakan mesin pendingin bergerak.

Gambar 13.2. Pengaruh temperatur pada kinerja server_
Gambar 13.2. Pengaruh temperatur pada kinerja server

Penting untuk diketahui oleh perencana ruang pusat data bahwa setiap kenaikan suhu 10oC akan memperpendek umur dan kinerja perangkat server. Temperatur di ruang pusat data harus stabil karena setiap kenaikan suhu akan menambah berat kerja setiap perangkat di ruang tersebut. Kenaikan termperatur juga akan menyebabkan kemungkinan terjadinya karat akibat kelembaban meningkat. Kelembaban bisa berakibat fatal pada perangkat elektronik karena selain menyebabkan karat, juga dapat memberi kemungkinan tumbuhnya jamur-jamur pada sirkuit elektronik.

Denah dari perangkat perlu diperhatikan untuk lokasi dari mesin pendingin. Mesin pendingin di dalam ruangan umumnya menyalurkan udara yang sejuk. Mesin pendingin di luar ruangan mengalirkan udara yang panas hasil dari penghisapan di ruang yang dilayani. Teknologi pendinginan yang berkembang pesat menyebabkan partikel yang digunakan untuk menghasilkan kesejukan juga beragam.

Pembuangan Air Sisa Proses Pendinginan

Sesuai dengan arah dari aliran air yang selalu akan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, maka saluran pembuangan air sisa proses pendinginan juga harus dibuat agak miring. Tujuannya adalah agar aliran air sisa tersebut akan lancar sampai ke tempat pembuangan. Air sisa yang mengalami hambatan saat mengalir akan mempengaruhi kerja mesin pendingin. Ada beberapa kasus di mana bisa menimbulkan kebocoran pada panel mesin pendingin sehingga mengganggu ruangan.

Pusat data juga harus bebas dari air sisa proses pendinginan. Tidak bisa ditoleransi jika terjadi kebocoran akibat pipa aliran air sisa tersebut terhambat. Oleh karena itu sejak tahapan desain sampai pelaksanaan pemasangan sistem pendinginan, semua pekerjaan harus diawasi dengan seksama. Keadaan di mana terjadi hambatan di saluran pembuangan dapat mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan. Air yang terlalu lama berada di dalam pipa selain bisa bocor, dapat juga merembes pada bagian tembok sehingga menimbulkan jamur atau lumut halus. Jamur dan lumut halus ini yang dapat mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan.

Pembuangan akhir dari air sisa proses pendinginan sebaiknya tidak ke daerah yang banyak tumbuhannya karena bisa mempengaruhi tumbuh-tumbuhan tersebut. Senyawa kimia dari air sisa proses pendinginan sudah tidak sempurna sehingga tidak baik untuk tanah.

Sistem Listrik

Pusat data harus memiliki sumber daya listrik yang terjamin dapat tersedia secara terus-menerus. Rancangan terhadap terhentinya pasokan listrik harus dapat dibuat dan diselesaikan dengan generator maupun UPS.

Pasokan listrik pada pusat data harus direncanakan berdasarkan keadaan server yang digunakan. Bagaimana pengalihan jika terputusnya listrik dari pusat harus disesuaikan dengan kemampuan server data untuk menyimpan data atau mengganti lokasi layanan ke daerah mirror yang telah disiapkan.

Jika terjadi bencana, diharapkan ada tindakan dari prosedur dasar penyelamatan lokasi pusat data. Sistem alarm terhadap pasokan listrik harus diperiksa setiap satu periode tertentu.

Gambar 13.3. Ilustrasi pengaruh desain terhadap Pusat Data_
Gambar 13.3. Ilustrasi pengaruh desain terhadap Pusat Data

Model Komunikasi

Model komunikasi dalam arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat.

Penggunaan model client/server user dari berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.

Komunikasi pada arsitektur client/server memiliki sejumlah keterbatasan :
  • Kurangnya skalabilitas 
  • Koneksi database dijaga 
  • Tidak ada keterbaharuan kode 
  • Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi 

Aplikasi-aplikasi berbasis client/server memiliki kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani suatu kebutuhan yang meningkat – misalnya, 50 user tambahan yang mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur daripada model berbasis host, masih banyak pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin banyak beban pada server.

Koneksi basis data harus dijaga untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing-masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit kepala.

Keamanan Perangkat

Berbagai perangkat di ruang pusat data rentan terhadap pencurian. Sistem pendingin juga sering menjadi incaran pencurian terutama bagian mesin yang memiliki nilai tinggi. Ancaman adalah segala situasi atau kejadian baik secara sengaja maupun tidak yang bersifat merugikan dan mempengaruhi system serta secara konsekuensi terhadap perusahaan/organisasi yang memiliki system database.

Pada pusat data yang telah memiliki basis data untuk perangkatnya, maka semua perangkat direkam dalam basis data termasuk sistem pendingin. Setiap pencurian akan membuat aktif sistem pengaman sehingga memberikan tanda khusus. Keamanan database tidak hanya berkenaan dengan data yang ada pada database saja, tetapi juga meliputi bagian lain dari system database, yang tentunya dapat mempengaruhi database tersebut. Hal ini berarti keamanan database mencakup perangkat keras, perangkat lunak, orang dan data.

Agar memiliki suatu keamanan yang efektif dibutuhkan kontrol yang tepat. Seseorang yang mempunyai hak untuk mengontrol dan mengatur database biasanya disebut Administrator database. Seorang administratorlah yang memegang peranan penting pada suatu system database, oleh karena itu administrator harus mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang cukup agar dapat mengatur suatu sistem database.

Sekian artikel tentang Perangkat Lunak yang Digunakan di Pusat Data. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
  • Alger, D.: Build the Best Data Center. Cisco Press, Indiana, (2005) 
  • Jayaswal, K.: Data Center over IP. Wiley, New York, (2006)
  • Foremen, J.W.: Data Smart using Data Science. Wiley, New York, (2013)
Nikita Dini
Nikita Dini Blogger, Internet Marketer, Web Designer

Posting Komentar untuk "Perangkat Lunak yang Digunakan di Pusat Data"