Definisi Pada Teori Himpunan dan Prinsip Inklusi - Ekslusi
Definisi Pada Teori Himpunan dan Prinsip Inklusi - Ekslusi - Dalam matematika prinsip Inklusi dan Eksklusi merupakan perluasan ide dalam Diagram Venn beserta operasi irisan dan gabungan. Melalui artikel ini diharapkan mampu memahami prinsip inklusi – ekslusi dan definisi pada teori himpunan.
INKLUSI EKSLUSI HIMPUNAN
| A U B | = |A | + |B| - | A ∩ B |
½AiÇAjÇAk½
+ … +
INKLUSI EKSLUSI HIMPUNAN
baca juga: Pengertian Himpunan dan Macam-Macam Operasi Himpunan
1. Prinsip
Inklusi – Ekslusi.
Operasi penggabungan dua buah
himpunan akan menghasilkan himpunan baru yang anggotanya berasal dari kedua himpunan
tersebut. Pada operasi tersebut mungkin saja ada anggota himpunan yang sama pada kedua himpunan pembentuk
himpunan baru tersebut. Misal jika A adalah himpunan bilangan prima yang lebih
kecil dari 10 dan B himpunan bilangan ganjil kurang dari sepuluh. Maka ada
bilangan {3,5,7} yang menjadi anggota di A dan di B. Pada operasi gabungan dua
himpunan, banyaknya anggota himpunan baru yang terbentuk akan ada dua elemen
himpunan {3,5,7} yang berasal dari A dan B. Elemen ini merupakan elemen bersama
antara A dan B yang dalam himpunan dapat ditentukan sebagai operasi irisan A ∩
B. Sehingga untuk kasus dimana ada elemen bersama antara A dan B, maka
banyaknya anggota himpunan baru tersebut seharusnya jumlah elemen penggabungan
dikurang jumlah elemen bersama. Secara himpunan dapat dituliskan sebagai
berikut.
| A U B | = |A | + |B| - |A ∩ B |
Prinsip ini dikenal dengan
nama prinsip inklusi – ekslusi.
Teorema. Misalkan A dan B himpunan
berhingga yang saling lepas maka,
| A
U B | = |A | + |B| - | A ∩ B |
Teorema.
Misalkan A dan B himpunan maka A U B berhingga dan
| A U B | = |A | + |B| - | A ∩ B |
atau dengan menggunakan
operasi beda setangkup jumlah elemen himpunan baru tersebut dapat ditentukan
dengan operasi berikut.
| A Å B | = |A | + |B| - | A ∩ B |
Berapa banyaknya bilangan
bulat antara 1 dan 100 yang habis dibagi 3 atau 5?
Penyelesaian:
A = himpunan bilangan bulat
yang habis dibagi 3,
B = himpunan bilangan bulat
yang habis dibagi 5,
AÇB = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3
dan 5 (yaitu himpunan bilangan bulat yang habis dibagi oleh KPK – Kelipatan
Persekutuan Terkecil – dari 3 dan 5, yaitu 15),
Yang ditanyakan adalah ½AÈB½.
½A½ = ë100/3û = 33,
½B½ = ë100/5û = 20,
½AÇB½ = ë100/15û = 6
½AÈB½ = ½A½ + ½B½ – ½AÇB½ = 33 + 20 – 6 = 47
Jadi, ada 47 buah bilangan
yang habis dibagi 3 atau 5.
prinsip inklusi-ekslusi pada
dua himpunan dapat dikembangkan untuk lebih dari dua himpunan.
Contoh : Di antara bilangan
bulat antara 101 – 600 (termasuk 101 dan 600 itu sendiri), berapa banyak bilangan
yang habis dibagi oleh 4 atau 5 namun tidak keduanya?
Penyelesaian:
Diketahui:
úUú = 500
úAú = ë600/4û – ë100/4û = 150 – 25 = 125
úBú = ë600/5û – ë100/5û = 120 – 20 = 100
úA ÇBú = ë600/20û – ë100/20û = 30 – 5 = 25
yang ditanyakan ú
ú
= ?
Hitung terlebih dahulu
úAÅBú = úAú + úBú – 2úA ÇBú = 125 + 100 – 50 = 175
untuk mendapatkan
ú
ú
= U –úAÅBú = 500
– 175 = 325
Teorema
Jika A,B,C merupakan himpunan
berhingga maka ½AÈBÈ C ½berhingga.
½AÈBÈ C ½= ½A½ + ½B½+| C | – ½AÇB½-½AÇC½- ½BÇC½ + ½AÇBÇC½
Untuk r buah himpunan.
Teorema
Jika A1,A2..... An adalah
bilangan berhingga, maka
½A1ÈA2È
… ÈAr½
=
½Ai½
–
½AiÇAj½ +
(-1)r-1½A1ÇA2Ç
… ÇAr½
Contoh : Berapa banyaknya
bilangan bulat antara 1 dan 100 yang habis dibagi 3 atau 5?
Jawab
P = himpunan bilangan bulat yang habis
dibagi 3,
Q = himpunan bilangan bulat yang habis
dibagi 5,
n (PÇQ) = himpunan bilangan bulat yang habis
dibagi 3 dan 5 ( yaitu himpunan bilangan bulat yang habis dibagi olek KPK /
kelipatan persekutuan terkecil dari 3 dan 5 yaitu 15.
Ditanyakan n (A ÇB)???
n
(A) = 100/3 = 33
n
(B) = 100/5 = 20
n
(A
B) = 100/15 = 6
maka
n (A
B) = n (A) + n (B) – n (A
B)
=
33 + 20 -6
=
47
Jadi ada 47 buah bilangan yang habis
dibagi 3 dan 5.
2.
Prinsip Inklusif dan Ekslusif
pada 3 himpunan atau lebih
Prinsip
Inklusi dan Eksklusi merupakan perluasan ide dalam Diagram Venn beserta
operasi irisan dan gabungan, namun dalam pembahasan kali ini konsep tersebut
diperluas, dan diperkaya dengan ilustrasi penerapan yang bervariasi dalam
matematika kombinatorik. Kita awali dengan sebuah ilustrasi:
Sebuah perkuliahan umum dihadiri
oleh 20 mahasiswa yang memiliki kegemaran membaca dan 30 mahasiswa yang
memiliki kegemaran menulis. Berapa mahasiswa di dalam perkuliahan tersebut yang
memiliki kegemaran membaca atau menulis?
Dari permasalahan ini terlihat bahwa
informasi yang diketahui belum memadai. Banyaknya mahasiswa yang memiliki
kegemaran membaca atau menulis hanya dapat diketahui jika banyaknya mahasiswa
yang menggemari kedua kegiatan tersebut diketahui.
Prinsip Inklusi-Eksklusi
Modul Makalah - Banyaknya anggota himpunan gabungan
antara himpunan A dan himpunan B merupakan jumlah banyaknya anggota dalam
himpunan tersebut dikurangi banyaknya anggota di dalam irisannya. Dengan
demikian,
n(A
∪
B) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B)
Contoh
1.
Dalam sebuah program studi
pendidikan matematika yang terdiri atas 350 mahasiswa, terdapat 175 mahasiswa
yang mengambil mata kuliah persamaan diferensial dan 225 mahasiswa yang
mengambil mata kuliah analisis kompleks, dan 50 mahasiswa yang mengambil mata
kuliah persamaan diferensial dan analisis kompleks. Ada berapa mahasiswa di
dalam perkuliahan itu jika setiap mahasiswa mengambil mata kuliah persamaan
diferensial, analisis kompleks, atau kedua-duanya?
Penyelesaian:
Misalkan A adalah banyaknya mahasiswa yang mengambil mata kuliah persamaan diferensial dan B menyatakan mahasiswa yang mengambil mata kuliah analisis kompleks. Maka A B merupakan himpunan mahasiswa yang mengambil kedua mata kuliah tersebut. Banyaknya mahasiswa di dalam kelas itu yang mengambil mata kuliah persamaan diferensial, analisis kompleks, atau kedua-duanya adalah
Misalkan A adalah banyaknya mahasiswa yang mengambil mata kuliah persamaan diferensial dan B menyatakan mahasiswa yang mengambil mata kuliah analisis kompleks. Maka A B merupakan himpunan mahasiswa yang mengambil kedua mata kuliah tersebut. Banyaknya mahasiswa di dalam kelas itu yang mengambil mata kuliah persamaan diferensial, analisis kompleks, atau kedua-duanya adalah
n(A
∪
B) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B)
=
175 + 225 – 50
= 350
= 350
Ini berarti, terdapat 350 mahasiswa
di dalam kelas yang mengambil mata kuliah persamaan diferensial, analisis
kompleks, atau kedua-duanya. Karena banyaknya siswa keseluruhan di dalam kelas
tersebut adalah 350 mahasiswa, artinya tidak terdapat mahasiswa yang tidak
memilih salah satu dari kedua konsentrasi itu.
2.
Di sebuah jurusan dalam suatu
perguruan tinggi terdapat 134 mahasiswa tingkat 3. Dari sekian banyak mahasiswa
tersebut, 87 di antaranya mengambil mata kuliah teori graf diskrit, 73
mengambil mata kuliah matematika ekonomi, dan 29 mengambil mata kuliah teori
graf dan matematika ekonomi. Berapa banyak mahasiswa yang tidak mengambil
sebuah mata kuliah baik dalam teori graf maupun dalam matematika ekonomi?
Penyelesaian:
Untuk menentukan banyaknya mahasiswa tingkat 3 yang tidak mengambil mata kuliah teori graf ataupun matematika ekonomi, kurangilah banyaknya mahasiswa yang mengambil mata kuliah dari salah satu mata kuliah ini dari keseluruhan banyaknya mahasiswa tingkat 1.
Penyelesaian:
Untuk menentukan banyaknya mahasiswa tingkat 3 yang tidak mengambil mata kuliah teori graf ataupun matematika ekonomi, kurangilah banyaknya mahasiswa yang mengambil mata kuliah dari salah satu mata kuliah ini dari keseluruhan banyaknya mahasiswa tingkat 1.
Misalkan A merupakan himpunan semua
mahasiwa tingkat 3 yang mengambil mata kuliah teori graf, dan B adalah himpunan
mahasiswa yang mengambil mata kuliah matematika ekonomi.
Maka n(A)=87, n(B)=73, dan n(A ∩ B)
= 29. Banyaknya mahasiswa tingkat 3 yang mengambil mata kuliah teori graf atau
matematika ekonomi adalah
n(A
∪
B) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B)
=
87 + 73 – 29
= 160-29
= 131
= 160-29
= 131
Ini artinya terdapat sebanyak
134–131 = 3 mahasiswa tingkat 3 yang tidak mengambil mata kuliah teori graf
ataupun matematika ekonomi.
Dalam bagian berikutnya akan
diuraikan bagaimana cara-cara menentukan banyaknya anggota dalam gabungan
antara himpunan terhingga dari sebuah himpunan. Hasil ini kemudian akan
dikembangkan menjadi sebuah prinsip yang dinamakan Prinsip Inklusi-Eksklusi.
Sebelum membicarakan gabungan dari n himpunan, dengan n sebagai bilangan bulat
positif, sebuah rumusan bagi banyaknya anggota dalam gabungan 3 himpunan A, B,
dan C akan diturunkan. Untuk menyusun rumus ini perlu diingat bahwa
n(A)+n(B)+n(C) membilang tiap anggota tepat satu kali dari ketiga himpunan
tersebut satu kali, anggota yang tepat 2 kali dari himpunan-himpunan itu adalah
dua kali, dan anggota-anggota dalam 3 himpunan tersebut 3 kali.
Ekspresi final ini
membilang tiap anggota satu kali, apakah itu 1, 2 atau 3 dalam 3 himpunan.
Jadi,
n(A ∪ B ∪ C)= n(A)+n(B)+n(C)- n(A ∩ B) – n(B ∩ C) – n(A ∩ C) + n(A ∩ B ∩
C)
Teorema (Prinsip Inklusi-Eksklusi)
Daftar Pustaka
Sekian artikel Modul Makalah tentang Definisi Pada Teori Himpunan dan Prinsip Inklusi - Ekslusi.
- Firrar Utdirartatmo, Teori Bahasa dan Otomata, Graha Ilmu, Yogyakarta, Edisi 2, 2005.
- Jonhson, Ricard, Discrete Mathematics. Prentice Hall Int, New Jersey, 2001
- Sri Kusumadewi, Hari Purnomo, Aplikasi Logika Fuzzy, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004.
- Klin, George J dan Tina A. Folger, Fuzzy Sets, Uncertainty and Information, Prentice Hall Int, New Jersey, 1998.
- Sumarna, Elektronika Digital, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006.
Posting Komentar untuk "Definisi Pada Teori Himpunan dan Prinsip Inklusi - Ekslusi"
Tata tertib berkomentar
1. Komentar harus relevan dengan konten yang dibaca
2. Gunakan bahasa yang sopan
3. Tidak mengandung unsur SARA or Bullying.
4. Dilarang SPAM.
5. Dilarang menyisipkan link aktif pada isi komentar.
Berlakulah dengan bijak dalam menggunakan sarana publik ini. Baca dan pahami isinya terlebih dahulu, barulah Berkomentar. Terimakasih.