Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Pemeliharaan Perangkat Lunak dengan Melakukan Rekayasa

Konsep Pemeliharaan Perangkat Lunak dengan Melakukan Rekayasa - Istilah pemeliharaan perangkat lunak digunakan untuk menjabarkan aktivitas dari analis sistem (software engineering) yang terjadi pada saat hasil produk perangkat lunak sudah dipergunakan oleh pemakai (user).

Biasanya pengembangan produk perangkat lunak memerlukan waktu antara 1 sampai dengan 2 tahun, tetapi pada pase pemeliharaan perangkat lunak menghabiskan 5 sampai dengan 10 tahun. Aktivitas yang terjadi pada pase pemeliharaan antara lain:

  • Penambahan atau peningkatan atau juga perbaikan untuk produk perangkat lunak
  • Adaptasi produk dengan lingkungan mesin yang baru
  • Pembetulan permasalahan yang timbul

Pemeliharaan sistem berawal begitu sistem baru menjadi operasional dan berakhir masa hidupnya
Jenis Pemeliharaan :
  • Pemeliharaan Korektif : Pemeliharaan perangkat lunak dengan melakukan perbaikan kesalahan yang terjadi pada perangkat lunak
  • Pemeliharaan Adaptif : Pemeliharaan perangkat lunak dengan melakukan penyesuaian fungsi-fungsi yang ada pada perangkat lunak sehingga lebih memudahkan user.
  • Pemeliharaan Penyempurnaan : Pemeliharaan perangkat lunak dengan melakukan pengembangan / peningkatan terhadap perangkat lunak yang telah ada.
  • Pemeliharaan Preventif : Pemeliharaan perangkat lunak dengan perombakan secara total atau melakukan perekayasaan kembali pada perangkat lunak yang ada.
Konsep Pemeliharaan Perangkat Lunak dengan Melakukan Rekayasa_
image source: www.stredniskoly-ss.cz
baca juga: Pengujian Perangkat Lunak dengan Berbagai Bentuk Pengujian

Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SMLC)

Tahapan SMLC :
  • Memahami Permintaan Pemeliharaan
  • Mentransformasi permintaan pemeliharaan menjadi pengubahan
  • Menspesifikasi perubahan
  • Mengembangkan perubahan
  • Menguji perubahan
  • Melatih pengguna dan melakukan test penerimaan
  • Pengkonversian dan meluncurkan operasi
  • Mengupdate Dokumen
  • Melakukan pemeriksaan Pasca implementasi

Maintainability (Kemampuan pemeliharaan sistem)

Prosedur untuk peningkatan maintainability :
  • Menerapkan SDLC dan SWDLC
  • Menspesifikasi definisi data standar
  • Menggunakan bahasa pemrograman standart
  • Merancang modul-modul yang terstruktur dengan baik
  • Mempekerjakan modul yang dapat digunakan kembali
  • Mempersiapkan dokumentasi yang jelas, terbaru dan komprehensif
  • Menginstall perangkat lunak, dokumentasi dan soal-soal test di dalam sentral repositor sistem CASE atau CMS (change management system)

Tiga pendekatan untuk menyusun Pemeliharaan sistem :
  • Pendekatan Pemisahan -> Pemeliharaan dan Pemeliharaan
  • Pendekatan Gabungan -> Menggabungkan personalia penyusun dan pemelihara menjadi sebuah kelompok utama sistem informasi
  • Pendekatan Fungsional -> Variasi dari pendekatan gabungan dengan memindahkan tenaga profesional sistem dari sistem informasi dan menugasi mereka pada fungsi bisnis untuk penyusunan maupun pemeliharaan.

Ada 5 CASE Tools yang membantu pemeliharaan sistem dari sistem lama dan membantu memecahkan kemacetan timbunan sistem baru yang belum dikerjakan :
  1. Rekayasa Maju (Forward engineering)
  2. Rekayasa Mundur (Reverse engineering)
  3. Rekayasa Ulang (Reengineering)
  4. Restrukturisasi (restrukturing)
  5. Sistem Pakar Pemeliharaan (Maintenance expert system)

Mengelola Pemeliharaan Sistem
  • Menetapkan Kegiatan Pemeliharaan Sistem
  • Mengawali dan merekam kegiatan pemeliharaan sistem tidak terjadwal (Form Maintenance Work Order : Pekerjaan yang diperlukan/dilakukan, waktu yang diperkirakan dibandingkan dengan waktu yang sebenarnya, kode pemeliharaan, biaya pemeliharaan)
  • Menggunakan sistem perangkat lunak helpdesk
  • Mengevaluasi aktivitas pemeliharaan sistem
  • Mengoptimalkan program pemeliharaan sistem

Martin  & McClure (1983)
  • …perubahan yang harus dilakukan terhadap program komputer setelah diserahkan kepada pelanggan / pengguna
Von  Mayrhauser (1990)
  • Pemeliharaan mencakup hidup sistem perangkat lunak sejak diinstalasi sampai tidak digunakan lagi

Martin & McClure  (1993)
Pemeliharaan P/L dilakukan dengan maksud tertentu
  • Memperbaiki kesalahan
  • Memperbaiki kekurangan pada rancangan
  • Interaksi dengan sistem lain
  • Perluasan sistem
  • Melakukan perubahan yang perlu
  • Melakukan perubahan file atau basisdata
  • Meningkatkan rancangan
  • Mengubah program untuk dapat memanfaatkan P/K, P/L, fitur sistem, fasilitas komunikasi.

Semua sistem informasi sewaktu-waktu berubah. Pemeliharaan sistem adalah kegiatan yang membuat perubahan ini.

KEPERLUAN PEMELIHARAAN SISTEM

Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :
  1. Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.

  2. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai
                   sistem.
  1. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).
  2. Sistem perlu ditingkatkan.

Biaya pemeliharaan sistem sering diabaikan. Kenyataannya biaya pemeliharaan sistem merupakan biaya yang cukup besar.

Biaya pemeliharaan perangkat lunak telah terus menerus naik selama 25 tahun terakhir.

Beberapa perusahaan membelanjakan 80% atau lebih dari anggaran sistem mereka pada pemeliharaan perangkat lunak.

JENIS PEMELIHARAAN SISTEM

Pemeliharaan sistem dapat digolongkan menjadi empat jenis :
  1. Pemeliharaan Korektif
  2. Pemeliharaan Adaptif
  3. Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan)
  4. Pemeliharaan Preventif


Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan.

Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.


Pemeliharaan Adaptif

Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru.

Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang Perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih.
Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari.

Pemeliharaan Penyempurnaan

Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal.

 Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk mengupgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa, memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi.

Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan, penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiensi pengoperasian perangkat.

Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan.

Karena personil pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.


Sekian artikel tentang Konsep Pemeliharaan Perangkat Lunak dengan Melakukan Rekayasa. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
  • Software Engineering Ian Sommerville
  • Software Engineering     Roger S.Pressman
Nikita Dini
Nikita Dini Blogger, Internet Marketer, Web Designer