Pengertian DSS (Decision Support System), Karakteristik, dan Komponen
Pengertian DSS (Decision Support System), Karakteristik, dan Komponen - Kita akan berbicara tentang Definisi DSS, Karakteristik DSS, Kemampuan DSS, Komponen DSS. Melalui artikel ini diharapkan dapat mengetahui tentang Definisi DSS, Karakteristik DSS, Kemampuan DSS, Komponen DSS.
Definisi DSS (Decision Support System)
DSS (Decision Support System) sebagai sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi pengambilan keputusan semi terstruktur. DSS dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kemampuan meraka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. DSS ditujukan untuk keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma.
DSS (Decision Support System) merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan). Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan . Dimana system informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System (DSS) yang telah dikembangkan pada tahun 1970. Keefektifan dalam mengembangkan DSS diperlukan suatu pemahaman tentang bagaimana system informasi ini dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga DSS ini dapat membantu seorang manajer dalam meningkatkan kinerjanya dalam mengambil suatu keputusan.
Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis - yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalaha dan manaje-men yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, game's theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan komputer.
Menurut Little (1970) mendefinisikan DSS sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer dalam pengambilan keputusan. Dia menyatakan bahwa untuk berjalan dengan sukses, sistem tersebut harus sederhana, cepat, mudah dikontrol, adaptif, lengkap dengan isu-isu penting dan mudah berkomunikasi.
Alter (1980) mendefinisikan DSS dengan membandingkannya dengan EDP (Electronic Data Processing) sebagai berikut :
Tabel 1 Perbandingan DSS dan EDP
Moore dan Chang (1680) berpendapat bahwa DSS dapat menangani situasi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Sebuah masalah dapat dijabarkan menjadi masalah terstruktur dan tidak terstruktur dilihat dari si pengambil keputusan atau suatu situasi spesifik.
Karakteristik DSS
Karakteristik utama dari DSS adalah adanya kemampuan pemodelan. Model adalah representasi sederhana atau penggambaran dari kenyataan, terdapat 3 model:
Contoh: GUI pada OOPL
Contoh: bagan organisasi, peta, bagan pasar modal, speedometer.
Tabel 2 Contoh-contoh dari komponen model:
Trial And Error
Trial & error dengan sistem yang nyata. Tapi sistem ini tak berjalan bila: terlalu banyak alternatif untuk dicoca, akibat samping dari error yang terjadi besar pengaruhnya, lingkungan itu sendiri selalu berubah
Simulasi
Simulasi adalah sebuah teknik untuk melakukan eksperimen dengan sebuah komputer pada sebuah model dari sebuah sistem manajemen. Simulasi merupakan model DSS yang paling umum digunakan. Simulasi merupakan suatu model deskriptif. Tidak ada pencarian otomatis untuk suatu solusi yang optimal. Model simulasi menggambarkan atau memprediksi karakteristik suatu sistem di bawah kondisi yang berbeda. Proses simulasi biasanya mengulangi sebuah eksperimen, berkali-kali untuk mendapatkan estimasi mengenai efek keseluruhan dari tindakan-tindakan.
Optimisasi
Pemrograman linier adalah salah satu teknik yang cukup terkenal dalam perhitungan optimalisasi pada pemrograman matematika. Karakteristik pemrograman linier antara lain :
Penggunaan pemrograman matemática, khususnya dalam pemrograman linier cukup umum digunakan selama ini. Ada beberapa program komputer standar yang tersedia antara lain Excel, Lotus dan program spreadsheet lainnya. Demikian pula adalah mudah untuk mengantarmuka perangkat lunak optimalisasi lanilla dengan Excel, sistem manajemen database, dan peralatan lanilla. Model optimalisasi yang paling umum dapat dipecahkan dengan berbagai pemrograman matematika antara lain :
Heuristic
Heuristik berasal dari bahasa Yunani dari kata discovery yaitu aturan keputusan yang mengatur bagaimana sebuah masalah harus dipecahkan. Biasanya heuristik dikembangkan berdasarkan basis analisis yang solid terhadap masalah. Contoh-contoh pemrograman heuristik dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3 Contoh Heuristic
Pengambil keputusan menggunakan heuristik atau aturan utama dengan berbagai alasan yang masuk akal. Sebagai contoh, pengambil keputusan dapat menggunakan sebuah heuristik jika mereka tidak mengetahui cara terbaik untuk memecahkan masalah atau jika teknik optimalisasi belum dilakukan. Proses heuristik dapat dijelaskan sebagai pengembangan berbagai aturan untuk membantu memecahkan masalah-masalah rumit atau sub masalah final dengan menemukan jalur yang paling menjanjikan dalam mencari solusi, menemukan cara-cara mendapatkan dan menginterpretasi informasi yang senantiasa berubah, dan kemudian mengembangkan metode-metode yang memimpin kepada satu algoritma komputasional atau solusi umum.
Aplikasi heuiristik cocok untuk situasi-situasi sebagai berikut :
Keuntungan heuristik :
Keterbatasan heuristik :
Tabel 4 Kategori-kategori Model
Kemampuan DSS
Komponen DSS
Sekian artikel tentang Pengertian DSS (Decision Support System), Karakteristik, dan Komponen. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Definisi DSS (Decision Support System)
DSS (Decision Support System) sebagai sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi pengambilan keputusan semi terstruktur. DSS dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kemampuan meraka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. DSS ditujukan untuk keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma.
DSS (Decision Support System) merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan). Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan . Dimana system informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System (DSS) yang telah dikembangkan pada tahun 1970. Keefektifan dalam mengembangkan DSS diperlukan suatu pemahaman tentang bagaimana system informasi ini dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga DSS ini dapat membantu seorang manajer dalam meningkatkan kinerjanya dalam mengambil suatu keputusan.
Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis - yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalaha dan manaje-men yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, game's theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan komputer.
image source: idessa.org |
baca juga:Decision Support System ( DSS ) merupakan progresi alamiah dari system pelaporan informasi dan system pemrosesan transaksi. DSS bersifat interaktif, system informasi yang berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan secara khusus menggunakan database untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajer dan pengguna akhir Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus dan output dari model matematika dan sistem pakar.
Menurut Little (1970) mendefinisikan DSS sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer dalam pengambilan keputusan. Dia menyatakan bahwa untuk berjalan dengan sukses, sistem tersebut harus sederhana, cepat, mudah dikontrol, adaptif, lengkap dengan isu-isu penting dan mudah berkomunikasi.
Alter (1980) mendefinisikan DSS dengan membandingkannya dengan EDP (Electronic Data Processing) sebagai berikut :
Tabel 1 Perbandingan DSS dan EDP
Dimensi | DSS | EDP |
Penggunaan | Aktif | Pasif |
Pengguna | Lini manajemen dan staf | Klerikal |
Tujuan | Keefektifan | Efisiensi mekanis |
Horison Waktu | Sekarang dan masa datang | Masa lalu |
Tujuan | Fleksibilitas | Konsistensi |
Moore dan Chang (1680) berpendapat bahwa DSS dapat menangani situasi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Sebuah masalah dapat dijabarkan menjadi masalah terstruktur dan tidak terstruktur dilihat dari si pengambil keputusan atau suatu situasi spesifik.
Karakteristik DSS
Karakteristik utama dari DSS adalah adanya kemampuan pemodelan. Model adalah representasi sederhana atau penggambaran dari kenyataan, terdapat 3 model:
- Iconic (Scale).
Contoh: GUI pada OOPL
- Analog
Contoh: bagan organisasi, peta, bagan pasar modal, speedometer.
- Matematis (Kuantitatif)
- Komponen-komponen Model Kuantitatif:
Gambar 1 Model Kuantitatif |
Tabel 2 Contoh-contoh dari komponen model:
Area | Decision Variables | Result Variables | Uncontrollable Variables |
Investasi keuangan | Alternatif dan jumlah investasi, lama investasi, kapan berinvestasi | Laba total, risiko, rate of return, pendapatan per saham, tingkat likuiditas. | Tingkat inflasi, rata-rata persaingan |
Pemasaran | Anggaran periklanan, dimana beriklan | Pangsa pasar, kepuasan pelanggan | Pendapatan pelanggan, tindakan pesaing |
Industri Manufaktur | Apa dan berapa banyak yang diproduksi, tingkat inventori, program kompensasi | Biaya total, tingkat kualitas, kepuasan karyawan | Kepastian mesin, teknologi, harga bahan mentah |
Akuntansi | Penggunaan komputer, jadwal audit | Biaya pemrosesan data, tingkat kesalahan | Teknologi komputer, pajak, persyaratan umum |
Transportasi | Jadwal pengiriman | Biaya transportasi total | Jarak pengiriman, regulasi |
Jasa | Tingkat pengelolaan staf | Kepuasan pelanggan | Permintaan akan jasa/layanan |
- Proses Pemodelan
Trial And Error
Trial & error dengan sistem yang nyata. Tapi sistem ini tak berjalan bila: terlalu banyak alternatif untuk dicoca, akibat samping dari error yang terjadi besar pengaruhnya, lingkungan itu sendiri selalu berubah
Simulasi
Simulasi adalah sebuah teknik untuk melakukan eksperimen dengan sebuah komputer pada sebuah model dari sebuah sistem manajemen. Simulasi merupakan model DSS yang paling umum digunakan. Simulasi merupakan suatu model deskriptif. Tidak ada pencarian otomatis untuk suatu solusi yang optimal. Model simulasi menggambarkan atau memprediksi karakteristik suatu sistem di bawah kondisi yang berbeda. Proses simulasi biasanya mengulangi sebuah eksperimen, berkali-kali untuk mendapatkan estimasi mengenai efek keseluruhan dari tindakan-tindakan.
Optimisasi
Pemrograman linier adalah salah satu teknik yang cukup terkenal dalam perhitungan optimalisasi pada pemrograman matematika. Karakteristik pemrograman linier antara lain :
- Terbatasnya jumlah sumber daya ekonomi yang tersedia untuk dialokasikan
- Sumber daya yang digunakan untuk memproduksi produk atau jasa
- Ada dua atau lebih cara dimana sumber daya dapat digunakan, masing-masing disebut solusi atau program.
- Masing-masing aktivitas (produk atau jasa) dimana sumber daya digunakan menghasilkan tujuan
- Alokasi biaya dibatasi pada beberapa batasan dan persyaratan yang disebut konstrain.
Penggunaan pemrograman matemática, khususnya dalam pemrograman linier cukup umum digunakan selama ini. Ada beberapa program komputer standar yang tersedia antara lain Excel, Lotus dan program spreadsheet lainnya. Demikian pula adalah mudah untuk mengantarmuka perangkat lunak optimalisasi lanilla dengan Excel, sistem manajemen database, dan peralatan lanilla. Model optimalisasi yang paling umum dapat dipecahkan dengan berbagai pemrograman matematika antara lain :
- Penugasan
- Pemrograman dinamis
- Pemrograman tujuan
- Investasi dalam memaksimalkan rate of return
- Pemrograman linier dan integer
- Model jaringan untuk perencanaan dan penjadwalan
- Pemrograman non linier
- Penggantian (anggaran model)
- Model inventori
- Transportasi (meminimalkan biaya pengiriman)
Heuristic
Heuristik berasal dari bahasa Yunani dari kata discovery yaitu aturan keputusan yang mengatur bagaimana sebuah masalah harus dipecahkan. Biasanya heuristik dikembangkan berdasarkan basis analisis yang solid terhadap masalah. Contoh-contoh pemrograman heuristik dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3 Contoh Heuristic
Contoh Masalah | Penyelesaian Masalah |
Pekerjaan berurutan melalui sebuah mesin | Melakukan pekerjaan yang pertama dan memerlukan least time |
Pembelian saham | Jika rasio harga dibandingkan pengeluaran lebih dari 10, tidak membeli saham |
Travel | Tidak menggunakan jalan bebas hambatan antara jam 8 dan 9 pagi |
Investasi kapital pada proyek berteknologi tinggi | Mempertimbangkan proyek dengan periode pengembalian estimasi kurang dari 2 tahun |
Pembelian sebuah rumah | Membeli hanya di lingkungan yang strategis, tapi hanya membeli dalam rentang harga yang lebih rendah. |
Pengambil keputusan menggunakan heuristik atau aturan utama dengan berbagai alasan yang masuk akal. Sebagai contoh, pengambil keputusan dapat menggunakan sebuah heuristik jika mereka tidak mengetahui cara terbaik untuk memecahkan masalah atau jika teknik optimalisasi belum dilakukan. Proses heuristik dapat dijelaskan sebagai pengembangan berbagai aturan untuk membantu memecahkan masalah-masalah rumit atau sub masalah final dengan menemukan jalur yang paling menjanjikan dalam mencari solusi, menemukan cara-cara mendapatkan dan menginterpretasi informasi yang senantiasa berubah, dan kemudian mengembangkan metode-metode yang memimpin kepada satu algoritma komputasional atau solusi umum.
Aplikasi heuiristik cocok untuk situasi-situasi sebagai berikut :
- Data input tidak pasti atau terbatas
- Realitas terlalu kompleks, sehingga model optimalisasi tidak dapat digunakan
- Algoritma eksak yang reliabel tidak tersedia
- Masalah-masalah kompleks tidak ekonomis untuk optimalisasi atau simulasi atau memerlukan waktu komputasi yang berlebihan
- Memungkinkan untuk efisiensi proses optimalisasi
- Pemrosesan simbolik daripada numerik dilibatkan
- Keputusan harus dibuat dengan cepat dan komputerisasi tidak layak
Keuntungan heuristik :
- Mudah dipahami dan karena itu lebih mudah untuk diimplementasikan dan dijelaskan
- Membantu orang-orang untuk kreatif dan mengembangkan heuristik untuk masalah-masalah lain
- Menghemat waktu formulasi
- Menghemat persyaratan pemrograman komputer dan persyaratan penyimpanan
- Menghasilkan banyak solusi yang dapat diterima
Keterbatasan heuristik :
- Tidak dapat menjamin solusi optimal, kadang-kadang batasan mengenai nilai obyektif sangat buruk.
- Mungkin terlalu banyak perkecualian pada aturan-aturan yang tersedia
- Kesaling tergantungan dari satu bagian sebuah sistem kadang-kadang dapat berpengaruh besar pada sistem keseluruhan.
Tabel 4 Kategori-kategori Model
Kategori | Proses dan Tujuan | Teknik yang Digunakan |
Optimalisasi masalah sebagai alternatif | Menemukan solusi terbaik dari beberapa alternatif yang ada | Tabel keputusan, pohon keputusan |
Optimalisasi melalui algoritma | Menemukan solusi yang terbaik dari sejumlah besar alternatif dengan menggunakan proses pendekatan step by step | Model pemrograman matematika linier dan model jaringan |
Optimalisasi dengan rumusan analitik | Menemukan solusi terbaik dalam satu langkah dengan menggunakan suatu rumus | Beberapa model inventory |
Simulasi | Menemukan satu solusi terbaik diantara berbagai alternatif yang dipilih dengan menggunakan eksperimen | Beberapa tipe simulasi |
Heuristik | Menemukan satu solusi yang cukup baik dengan menggunakan aturan-aturan | Pemrograman heuristik, sistem pakar |
Model-model prediktif | Memprediksi masa depan untuk skenario yang ditentukan | Model forecasting, analisisi markov |
Model-model lainnya | Memecahkan kasus what-if dengan menggunakan rumus | Pemodelan keuangan |
Kemampuan DSS
- DSS menyediakan dukungan untuk pengambil keputusan, terutama pada situasi semi terstruktur dan tidak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi terkomputerisasi. Masalah-masalah tersebut tidak dapat dipecahkan oleh sistem komputer secara baik atau metode kuantitatif lainnya
- Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer bawah.
- Dukungan untuk individu atau kelompok. Masalah yang kurang terstruktur sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen dan divisi yang berbeda atau bahkan dari organisasi lainnya.
- DSS menyediakan dukungan ke perbagai keputusan yang berurutan atau saling berkaitan.
- DSS mendukung perbagai fase proses pengambilan keputusan
- DSS mendukung di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan
Gambar 2 Kemampuan DSS |
- DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa, dimana pengambil keputusan seharusnya reaktif, dapat menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan dapat beradaptasi untuk menentukan DSS dalam memenuhi perubahan yang terjadi.
- DSS mudah digunakan, user harus merasa nyaman dengan sistem ini
- Peningkatan yang efektif dalam pengambilan keputusan
- Pengambil keputusan memegang kontrol penuh terhadap proses pengambilan keputusan. DSS secara khusus ditujukan untuk mendukung, bukan menggantikan pengambil keputusan.
- DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem.
- User harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasai user tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis SI.
- DSS biasanya mendayagunakan berbagai model dalam menganalisis berbagai keputusan.
- DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.
Komponen DSS
- Data Management
- Model management
- Communication (dialog subsystem)
- Knowledge management
Gambar 3 Knowledge Management |
Sekian artikel tentang Pengertian DSS (Decision Support System), Karakteristik, dan Komponen. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
- Turban, Efraim, Decision Support Systems and Intellegents System, 9th Edition, Pearson/Prentice Hall, 2011.
Posting Komentar untuk "Pengertian DSS (Decision Support System), Karakteristik, dan Komponen"
Tata tertib berkomentar
1. Komentar harus relevan dengan konten yang dibaca
2. Gunakan bahasa yang sopan
3. Tidak mengandung unsur SARA or Bullying.
4. Dilarang SPAM.
5. Dilarang menyisipkan link aktif pada isi komentar.
Berlakulah dengan bijak dalam menggunakan sarana publik ini. Baca dan pahami isinya terlebih dahulu, barulah Berkomentar. Terimakasih.