Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Efektif Mengembangkan Komunitas Konsumen Menurut Para Ahli

Cara Efektif Mengembangkan Komunitas Konsumen Menurut Para Ahli - Persaingan yang sangat ketat di dunia maya memperlihatkan adanya perebutan konsumen oleh perusahaan dotcom agar yang bersangkutan mau dan loyal untuk mengakses situs perusahaan tertentu. Berbagai cara ditempuh oleh perusahaan untuk dapat mengambil hati konsumen, mulai dari yang sekedar menjanjikan kelebihan-kelebihan produk atau jasa yang ditawarkan sampai dengan membagi-bagikan hadiah dan uang gratis kepada calon konsumen atau pelanggan tetap.

Pertanyaannya adalah, apakah cara-cara tersebut akan efektif secara jangka panjang (langgeng)? Apakah konsumen itu loyal terhadap merek, perusahaan, produk, atau harga? Patricia Seybold, seorang praktisi dan peneliti teknologi informasi, memperkenalkan sepuluh cara yang terbukti efektif dilakukan oleh sejumlah pemain internet di belahan bumi Barat (Seybold, 1998).
Sumber: Patricia Seybold, 1998

1. Cari Tahu Siapa Sebenarnya Konsumen
Aktivitas pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasikan siapa sebenarnya konsumen langsung dari produk yang ditawarkan, artinya adalah kumpulan orang-orang yang mengkonsumsi produk dari perusahaan yang bersangkutan. Hal ini sangat penting karena bisnis di dunia maya dengan menggunakan internet sangat memungkinkan bagi sebuah perusahaan untuk dapat mengenal dan bertransaksi secara langsung kepada end customer tanpa harus melalui perusahaan lain sebagai perantara (disintermediation). Seandainya perusahaan bekerja sama dengan mitra lain untuk mendistribusikan produknya, umpan balik (feedback) terhadap mutu pelayanan akan merupakan sumber informasi yang baik untuk menilai kinerja mitra usaha tersebut. Secara teknis, profil dari end customer ini patut dicatat dan disimpan ke dalam sebuah sistem basis data (database).

2. Membuat Konsumen Merasa Diperlakukan Khusus
Syarat untuk mengimplementasikan suatu sistem dimana konsumen akan merasa diperlakukan secara khusus adalah dengan mengetahui perilaku konsumen tersebut. Dan cara yang paling efisien adalah dengan menanyakannya langsung kepada yang bersangkutan melalui formulir yang harus diisi di situs terkait atau menggunakan jalur konvensional seperti telepon dan faks. Tentu saja agar konsumen bersedia untuk mengisinya harus dipergunakan kiat khusus, misalnya dengan memberikan bonus, menjanjikan pelayanan khusus, mempermudah pembelian, dan lain sebagainya. Data inilah yang kelak akan sangat menunjang perusahaan dalam mengerti sifat dan kebutuhan spesifik konsumen sehingga pada saatnya nanti yang bersangkutan merasa diperlakukan khusus. Contohnya adalah dengan memberikan potongan diskon pada saat yang bersangkutan ulang tahun, atau memberikan produk gratis di hari perkawinan, dan lain sebagainya.

3. Membangun Komunitas
Setelah konsumen secara berkala mengunjungi situs yang ada, tiba saatnya untuk membuat sebuah komunitas sederhana. Komunitas yang baik adalah yang terbentuk secara alami, bukan karena unsur paksaan. Dikatakan alami adalah jika inisiatif atau semangat untuk membangun komunitas tersebut berasal dari konsumen sendiri, sementara perusahaan hanya menyediakan sarana saja melalui fasilitas yang dimiliki situsnya. Inti dari pembentukan suatu komunitas adalah ditimbulkannya perasaan “senasib sepenanggungan” (sama kepentingan) di antara konsumen perusahaan. Di dunia maya, proses tersebut terjadi melalui interaksi antara konsumen dengan mempergunakan fasilitas semacam email dan chatting yang memudahkan mereka untuk saling berkomunikasi, berdiskusi, berinteraksi, dan berkolaborasi. Contohnya adalah forum para pengguna software Oracle, atau mimbar diskusi pengguna komputer Apple Macintosh.

Cara Memenangkan dan Mengembangkan Komunitas Konsumen_
image source: stuff.co.nz
baca juga: Pengertian Portal dan Tipe-Tipe Portal Menurut Para Ahli

4. Membangun Database Konsumen
Selain berisi mengenai profil konsumen, customer database harus pula dapat merekam perilaku konsumen, menyangkut hal-hal seperti: saat mereka paling sering melakukan browsing, durasi surfing di internet, transaksi yang pernah dilakukan, jenis dan jumlah produk yang dibeli, dan lain sebagainya. Informasi dari database tersebut harus menjadi knowledge bagi perusahaan untuk dapat mengetahui perilaku konsumen dan kebutuhannya. Database ini harus dapat pula dengan mudah di-update oleh konsumen yang bersangkutan jika terjadi perubahan-perubahan informasi yang menyangkut dirinya. Data perilaku pengunjung situs (log book) dapat pula dijadikan sebagai sumber informasi yang dapat diolah oleh seorang market intelligence untuk melihat perilaku calon konsumen atau pelanggan sehingga perusahaan dapat mengetahui saat yang tepat berinteraksi dengan mereka dan melakukan customization terhadap produk yang ada agar sesuai dengan karakteristik mereka.


5. Sediakan Fasilitas Kepada Konsumen
Situs e-commerce yang baik adalah yang menyediakan fasilitas dimana seorang konsumen dapat melakukan pemesanan terhadap sebuah barang dengan cepat, mudah, bersahabat, dan nyaman (convenience). Harap diperhatikan bahwa proses pemesanan barang harus didahului oleh serangkaian aktivitas-aktivitas lain, seperti: pemilihan produk, komparasi produk, penilaian karakteristik produk, penawaran harga, dan lain-lain. Perusahaan harus menerapkan strategi yang sesuai dalam mendesain situsnya agar konsumen dapat melakukan aktivitas-aktivitas tersebu

6. Biarkan Pelanggan Periksa Riwayat dan Status Pengiriman
Setelah yang bersangkutan dapat dengan mudah melakukan pemesanan, seorang konsumen harus pula mendapatkan kemudahan untuk melihat status pengiriman produk yang bersangkutan. Tentu saja hal tersebut mutlak diperlukan mengingat biasanya yang bersangkutan telah melakukan pembayaran terlebih dahulu. Konsumen juga harus diberi keleluasaan untuk dapat melihat dokumen berisi riwayat detail transaksi-transaksi terdahulu, yang dapat dipergunakan sebagai catatan, bukti, atau keperluan lainnya.

7. Hubungkan Pelanggan dan Distribusi Mitra untuk Perusahaan Elektronik
Untuk perusahaan yang tidak melakukan penjualan secara langsung produknya ke end customer, alias bermitra dengan para rekanan distributor, diperlukan sebuah mekanisme khusus agar ketiga pihak ini (perusahaan, distributor, dan konsumen) dapat berinteraksi secara efektif melalui internet. Dengan kata lain, konsumen dapat dengan mudah berkomunikasi secara langsung baik dengan perusahaan pencipta produk maupun kepada distributor terkait. Kemudahan ini akan menjamin bahwa konsumen akan selalu mendapatkan pelayanan yang terbaik dari kedua belah pihak yang bertanggung jawab terahadap rangkaian mekanisme transaksi (value chain).

8. 
Berikan Konsumen Informasi Mengenai Masalah Sendiri

Aspek lain yang penting untuk dipikirkan adalah mekanisme pelayanan purna jual (service afteer sales) dari perusahaan untuk konsumen. Mengingat bahwa interaksi harus dilakukan melalui situs, maka konsumen harus dipastikan dapat mengatasi persoalan mereka masing-masing melalui informasi dan fasilitas lain yang disediakan secara efektif. Contohnya adalah disediakannya informasi semacam “frequently asked questions”, “trouble shooter”, atau “call center” yang dapat dengan mudah diakses dan dihubungi oleh mereka. Dengan adanya fasilitas ini maka konsumen akan merasa dijauhi dari segala jenis kesulitan yang dapat merugikan mereka.

9. Personalisasi Pengalaman Konsumen
Sejalan dengan perkembangan perusahaan, konsumen harus selalu dilibatkan dalam berbagai proses interaksi, walaupun kebanyakan dari mereka belum terlalu sering melakukan transaksi melalui internet. Contohnya adalah jika perusahaan memiliki produk-produk baru yang cocok dengan profil tertentu konsumen, maka melalui email perusahaan memberitahukan informasi tersebut kepada yang bersangkutan. Termasuk pula jika perusahaan memiliki fasilitas-fasilitas situs baru yang akan menawarkan berbagai pelayanan dan kemudahan baru bagi para konsumen. Tidak jarang pula beberapa situs yang “mengajar” konsumen untuk menciptakan produk-produk baru sesuai dengan informasi yang mereka berikan (melibatkan konsumen dalam proses produksi).

10. Segmen Pelanggan dengan Profitabilitas
Setelah semua mekanisme di atas berjalan dengan lancar, perusahaan dapat mulai melakukan analisa terhadap semua data terkait dengan perilaku para konsumen. Di sinilah perusahaan dapat mulai melakukan segmentasi berdasarkan nilai profitabilitas atau penjualan yang telah dilakukan oleh masing-masing konsumen. Tujuan segmentasi ini tentu saja untuk memudahkan perusahaan dalam menentukan strategi alokasi dan penggunaan sumber daya yang ada. Dengan cara demikian, energi perusahaan dapat lebih dihemat karena manajemen dapat memfokuskan pelayanan pada konsumen tertentu saja, yang secara langsung telah memberikan profit yang cukup besar dan signifikan kepada perusahaan.

Membangun komunitas bisnis bisa menjadi hal yang esensial bagi kemampuan perusahaan dalam menghadapi derasnya arus persaingan. Komunitas bisnis umumnya meliputi klien, stakeholder dan sosok-sosok lain yang berkenaan dengan bisnis Anda. Tak ada bisnis rintisan yang tiba-tiba dan secara otomatis mempunyai komunitas bisnis yang solid. Sama dengan meraih kesuksesan dalam berbisnis, membentuk komunitas bisnis juga membutuhkan proses, waktu dan usaha keras, terutama bila industri yang Anda geluti sarat akan persaingan dengan perusahaan-perusahaan yang sudah memiliki nama.

Cara terbaik dalam membangun komunitas bisnis adalah dengan mengombinasikan networking, riset dan marketing. Seperti yang dilansir dari laman eHow, berikut kami paparkan beberapa trik membangun komunitas bisnis.
  1. Beri kesempatan kepada stakeholder dan konsumen untuk melakukan feedback dengan misalnya membuat form secara online yang berisi saran dan kritikan di website atau bisa juga dengan mengirim surat elektronik berupa survei kepada mereka. Bila bisnis Anda sering mengadakan seminar atau pelatihan, sesi tanya jawab juga bisa dijadikan sumber umpan balik yang layak dipublikasikan.
  1. Manfaatkan kecanggihan teknologi di era digital ini untuk membangun komunitas bisnis. Caranya, login ke beberapa jejaring sosial yang memiliki akun follower banyak seperti Facebook, Twitter dan sebagainya serta turut berpartisipasi dalam segenap forum online yang banyak menghiasi jagat maya. Anda juga bisa memakai cara lain seperti terus meng-update blog beberapa hari sekali dan jangan lupa untuk mem-posting-nya di situs perusahaan, newsletter atau email. Buat juga keyword searching yang berkenaan dengan jenis industri, bidang bisnis atau produk agar Anda bisa memeroleh konsep dasar tentang apa yang diinginkan atau dikatakan masyarakat.
  1. Lakukan riset pasar. Hubungi organisasi-organisasi yang berkenaan dengan industri dan bisnis Anda untuk memeroleh data yang bisa membantu Anda dalam menganalisis pasar serta kondisi finansialnya. Cara ini memberikan indikasi bagi Anda mengenai bagaimana melibatkan dan menjangkau klien serta stakeholder Anda.
  1. Sediakan waktu untuk bertemu secara langsung pihak-pihak yang berhubungan dengan industri Anda dalam sebuah acara khusus seperti makan siang bersama, gathering untuk mengenal klien sekaligus mempromosikan produk Anda.
  1. Menjadi sponsor. Dengan menjadi sponsor dalam sebuah acara seminar atau event bisnis lainnya, Anda memang wajib menyisihkan biaya tambahan tapi profit yang didapat juga seimbang dengan yang dikeluarkan. Anda bisa meraih promosi serta kredibilitas dari pihak penyelenggara event, peserta dan pihak lainnya.
  1. Kembangkan teknik komunikasi Anda dan tuangkan dalam bentuk teks email ataupun kemampuan bicara saat bertemu secara langsung dengan klien, konsumen atau stakeholder. Hal ini bisa membantu Anda untuk meraih kepercayaan dari pihak-pihak terkait.

Contoh Kasus :
Dikenal sebagai salah satu Negara yang memiliki cukup banyak potensi pariwisata, ternyata memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Tersebarnya beberapa tempat obyek wisata di Indonesia, tidak hanya meningkatkan perekonomian nasional namun juga turut menghidupkan industri kerajinan di sekitarnya. Mengapa demikian? Sebab, tanpa kita sadari sekarang ini banyak wisatawan domestik maupun turis mancanegara yang tertarik membeli aneka macam souvenir dan kerajinan untuk dijadikan sebagai buah tangan. Kebiasaan inilah yang kemudian membuat produk kerajinan di tanah air mulai mendapatkan banyak permintaan sehingga industri kreatif tersebut kian berkembang dengan pesat dan prospek pasarnya semakin hari semakin terbuka lebar. Tentunya Anda tidak ingin melewatkan peluang ini bukan? Karena itu, untuk membantu para pemula yang berniat terjun menekuni bisnis kerajinan. Berikut ini kami informasikan beberapa tips bisnis yang bisa Anda jalankan untuk memenangkan persaingan di sektor industri kerajinan.

Kiat pertama, bersaing dengan inovasi. Meskipun sekarang ini beragam jenis produk kerajinan bisa kita temukan di pasaran, namun sebagai seorang pengrajin jangan pernah lelah untuk bersaing dan menciptakan inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya. Yang dimaksudkan inovasi disini tentunya tidak hanya dari segi bentuk dan ukuran, namun juga memperhatikan kualitas bahan, strategi pemasaran yang dijalankan, serta dukungan kemasan produk kerajinan yang unik untuk meningkatkan daya beli calon pembeli.

Kiat kedua, angkat potensi di sekitar Anda untuk meningkatkan nilai jual produk kerajinan. Sekarang ini banyak konsumen lokal maupun internasional yang mencari produk-produk kerajinan berciri khas khusus sebagai oleh-oleh ataupun buah tangan ke kampung halaman mereka masing-masing. Biasanya, mereka lebih menyukai produk kerajinan yang memiliki ciri khas karena untuk dijadikan sebagai salah satu kenangan ketika mereka pernah mengunjungi suatu daerah. Karena itu, mulailah untuk mengangkat potensi lokal yang ada di sekitar Anda untuk meningkatkan nilai jual produk Anda. Sebab, sekarang ini produk kerajinan yang menggambarkan ciri khas suatu daerah lebih diminati konsumen di pasaran.

Kiat ketiga, perluas wawasan dan jaringan dengan bergabung ke komunitas sesama pengrajin. Sebagai seorang pelaku usaha, sebaiknya Anda tidak hanya fokus memikirkan masalah produksi, namun juga mulai memperluas wawasan, serta membangun jaringan bisnis untuk memperlancar jalannya usaha kerajinan. Dalam hal ini, Anda bisa bergabung dengan komunitas sesama pengrajin baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Dengan bergabung di komunitas pengrajin, tentunya Anda bisa berbagi ilmu dengan rekan-rekan seprofesi, mendapatkan info terupdate mengenai jadwal pameran dan bazar di dalam maupun luar negeri, serta tidak menutup kemungkinan bisa mendapatkan tambahan pinjaman modal dari komunitas yang Anda ikuti. Nah, semoga setelah membahas tiga kiat sukses mengembangkan bisnis kerajinan, para pembaca bisa mengambil manfaat dari tips bisnis tersebut serta membantu para pemula yang sedang menekuni bisnis kerajinan untuk memajukan bisnisnya hingga berkembang ke mancanegara. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.

Sekian artikel tentang Cara Efektif Mengembangkan Komunitas Konsumen Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
  • Sandiwarno Sulis, Konsep Portal dan Manajemen Konten, modul Universitas Mercu Buana 2013 
  • Kiat Memenangkan dan Mengembangkan Komunitas Konsumen (http://yurindra.wordpress.com/e-commerce/kiat-memenangkan-dan-mengembangkan-komunitas-konsumen/)
  • Trik Membangun Komunitas Bisnis (http://tetapadapeluang.blogspot.com/2012/01/trik-membangun-komunitas-bisnis.html)
  • Acuan : http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/14464-trik-membangun-komunitas-bisnis.html
  • Koleksi Tulisan dan Pemikiran E-Commerce Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya, Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc.,MBA, Elex Media Komputindo 
  • Seluk Beluk E-Commerce Bagi Pemula Untuk Menjual Produknya Melalui Internet, Andi Sunarto, SEI, Graha Ilmu
Nikita Dini
Nikita Dini Blogger, Internet Marketer, Web Designer